Caturkarda Depo Bangunan Kantongi Laba Rp 88,08 Miliar pada 2021

PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih pada 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Mei 2022, 11:39 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) mencatatkan kinerja kurang apik pada tahun lalu. Sepanjang 2021, laba Caturkarda Depo Bangunan turun menjadi Rp 88,08 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp 100,83 miliar.

Penurunan laba perseroan sejalan dengan turunnya penjualan bersih sepanjang 2021 yang tercatat sebesar Rp 2,3 triliun. Raihan itu turun 4,66 persen dibandingkan penjualan 2020 sebesar Rp 2,4 triliun. Sementara beban penjualan tercatat berhasil mengalami sedikit penurunan menjadi Rp 1,91 triliun dari Rp 1,98 triliun pada 2002.

Dengan demikian, laba bruto perseroan tercatat sebesar Rp 415,29 miliar. Turun dibanding tahun sebelumnya Rp 457,67 miliar.

Sepanjang 2021, perseroan mencatatkan beban penjualan Rp 244,36 miliar. Beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 68,54 miliar. PAda periode yangs ama, pendapatan keuangan tercatat seebesar Rp 2,85 miliar, beban keuangan Rp 6,35 miliar dan pendapatan lain-lain Rp 14,12 miliar.

Dari rincian tersebut, diperoleh laba sebelum beban pajak penghasilan sebesar Rp 113,01 miliar. Turun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 138,99 miliar. Setelah dikurangi pajak, laba tahun berjalan sepanjang 2021 tercatat sebesar Rp 88,79 miliar. Turun 15,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 105,33 miliar.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 12,64 persen menjadi Rp 88,08 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp 100,83 miliar.

Laba per saham dasar Rp 15,01 dari sebelumnya Rp 17,59. Aset perseroan hingga Desember 2021 tercatat sebesar Rp 1,7 triliun, naik dibandingkan posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 1,2 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 1,1 triliun dan aset tidak lancar Rp 591 miliar.

Liabilitas hingga akhir 2021 tercatat turun dari Rp 624,03 miliar menjadi Rp 592,07 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 473,04 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 119,02 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp 1,1 triliun. Naik sekitar dua kali lipat dibandingkan posisi akhir 2020 sebesar Rp 578,07 miliar.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dirut Tancorp Surya Sukses Hermanto Tanoko Lepas 117,19 Juta Saham DEPO

Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Tancorp Surya Sukses, Hermanto Tanoko melepas saham PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) secara bertahap pada Desember 2021.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa, 28 Desember 2021, Hermanto Tanoko melepas 117.194.100 saham atau setara 1,73 persen saham DEPO.

Penjualan saham DEPO itu dilakukan bertahap. Pertama, penjualan saham DEPO dilakukan pada 8 Desember 2021 sebanyak 15 juta saham dengan harga Rp 525 per saham sehingga total penjualan Rp 7,87 miliar.

Kedua, penjualan saham DEPO dilakukan pada 22 Desember 2021 dengan jumlah 102.194.100 saham dengan harga Rp 490 per saham sehingga total penjualan Rp 50,07 miliar. Dengan demikian, nilai penjualan saham Rp 57,95 miliar.

"Tujuan dari transaksi divestasi. Status kepemilikan langsung," tulis Direktur Utama PT Tancorp Surya Sukses Hermanto Tanoko dalam keterbukaan informasi BEI.

Setelah transaksi penjualan saham, Hermanto Tanoko memiliki 1.804.805.900 saham atau 26,58 persen dari sebelumnya 1.922.000.000 saham atau 28,31 persen.

Sebelumnya pemegang saham DEPO per 25 November 2021, berdasarkan data RTI antara lain PT Tancorp Surya Sukses sebesar 28,31 persen, PT Buanatata Adisentosa sebesar 28,31 persen, Kambiyanto Kettin sebesar 27,45 persen, Johnny Liyanto sebesar 0,85 persen dan masyarakat sebesar 15,08 persen.


Caturkarda Depo Bangunan Catatkan Saham Perdana di BEI

Pencatatan perdana saham PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), Kamis (25/11/2021) (Foto: BEI)

 Selain PT Perma Plasindo Tbk, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 25 November 2021.

PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk mencatatkan saham di papan utama BEI dengan memakai kode DEPO. PT Caturkarda Depo Bangunan tercatat sebagai emiten ke-43 di BEI pada 2021.

Jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 6.790.000.000 saham yang terdiri dari saham pendiri 5.766.000.000 saham dan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO) sebesar 1.024.000.000 saham.  Jumlah saham IPO yang dicatatkan itu 15,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Harga saham perdana yang ditawarkan Rp 482 per saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Dengan demikian, dana yang diperoleh dari IPO sebanyak Rp 493,56 miliar.

Dana hasil IPO akan digunakan sekitar 18 persen untuk meningkatkan belanja modal perseroan untuk pembukaan gerai baru dan renovasi gerai-gerai perseroan yang ada saat ini dan ke depan. Perseroan berencana memperluas jaringan gerainya ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Pulau Sumatera dan daerah lainnya.

Selain itu, sekitar 8 persen untuk melunasi pinjaman perseroan kepada BCA, sekitar 41 persen untuk penyetoran modal kepada entitas anak PT Megadepo Indonesia, dan sekitar 33 persen untuk modal kerja.

Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yaitu PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam rangka IPO.

 


IHSG Naik 4,8 Persen pada 17-20 Mei 2022

Indeks sempat meraih level tertinggi di 5.399,99 dan terendah di 5.371,67 sepanjang perdagangan hari ini, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signikan pada periode 17-20 Mei 2022. IHSG naik 4,85 persen selama sepekan.

IHSG naik ke posisi 6.918,14 pada pekan ini dari pekan sebelumnya 6.597,99. Hal tersebut juga diikuti kapitalisasi pasar yang naik 3,23 persen menjadi Rp 9.150,62 triliun dari pekan lalu Rp 8.864,56 triliun.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa bertambah 4,84 persen menjadi 22,61 miliar saham dari 21,57 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Demikian mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (21/5/2022).

Di sisi lain, rata-rata frekuensi harian bursa melemah 6,76 persen menjadi 1.414.820 dari 1.517.364 pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian juga susut 17,08 persen menjadi Rp 16,95 triliun dari Rp 20,45 triliun pada pekan lalu.

Investor asing membukukan nilai beli bersih Rp 223,63 miliar pada Jumat, 20 Mei 2022. Sepanjang 2022, investor asing membukukan beli bersih Rp 62,91 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG selama sepekan dipengaruhi oleh rilis data neraca perdagangan yang surplus didukung tingginya ekspor komoditas yang diipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) mengalami surplus berturut-turut selama 2 tahun terakhir. Per April 2022, NPI mencatat surplus sebesar USD 7,56 miliar.

“Sentimen tersebut terjadi di tengah kekhawatiran investor akan ancaman perlambatan ekonomi AS dan global akibat tingginya inflasi dan agresifnya kebijakan moneter The Fed,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, dari sisi teknikal, pergerakan IHSG ini adalah technical rebound akibat penurunan yang agresif pada pekan sebelumnya.

“Jumat kemarin, IHSG ditutup menguat dan masih inline dgn analisa teknikal yang kami berikan, dari sisi lain penguatan ini terjadi ditengah koreksi bursa AS dan kami perkirakan penguatan tersebut juga terjadi karena adanya pencabutan larangan ekspor CPO oleh pemerintah,” ujar dia.

Untuk pekan depan, secara teknikal, Herditya perkirakan pergerakan IHSG berpeluang menguat terbatas dan rawan terkoreksi, dr sisi lain juga akan ada rapat dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan 7DRRR akan tetap di level 3,5 persen.

Di sisi lain pada pekan ini, BEI kedatangan Perusahaan Tercatat ke-20 pada 2022, yaitu PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV) yang tercatat pada Papan Akselerasi BEI pada pekan ini. OLIV bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dengan sub sektor Household Goods. Adapun Industri dari OLIV adalah Household Goods dengan sub industri Home Furnishings.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya