Profil Singkat PM Australia Anthony Albanese, dari Perumahan Rakyat ke Kursi Pemimpin Negeri

Siapakah Anthony Albanese, Perdana Menteri atau PM Australia yang baru saja dilantik. Berikut ini profil singkatnya.

Oleh ABC Australia diperbarui 23 Mei 2022, 15:29 WIB
Perdana Menteri Australia yang baru Anthony Albanese, dari Partai Buruh. Ia menggantikan Scott Morrison. (Foto AP/Rick Rycroft)

, Canberra - Anthony Albanese akhirnya sah sebagai Perdana Menteri atau PM Australia. Ia menjadi yang ke-31, dilantik pada Senin 23 Mei 2022 pagi.

Anthony Albanese kemudian terbang ke Tokyo pada hari Senin ini untuk bertemu dengan para pemimpin yang disebut negara Quad - AS, India dan Jepang.

Quad Group atau Kelompok Quad dipandang sebagian besar bertujuan untuk melawan pengaruh China yang berkembang di kawasan Indo-Pasifik.

Tapi siapakah Anthony Albanese?

Mengutip ABC Australia, Senin (23/5/2022, profil Anthony Albanese diketahui sebagai putra dari ibu tunggal yang dibesarkan di kompleks perumahan rakyat yang dibangun pemerintah. Ia ternyata sudah lama bercita-cita menduduki kursi Perdana Menteri.

Dari hasil pemilu federal pada Sabtu 21 Mei, ia menggantikan Scott Morrison dari Partai Liberal yang telah menjadi Perdana Menteri sejak Agustus 2018.

Perjalanan politiknya bermula ketika ia tiba di Canberra saat John Howard, Perdana Menteri Australia ke-25 berkuasa di tahun 1996.

Dalam profil PM Australia yang baru dilantik itu, disebutkan Anthony mendalami bidang ekonomi di universitas namun kelihatannya sudah ditakdirkan untuk berkarier di politik.

"Saya lahir sebagai pendukung tiga hal: Partai Buruh, Gereja Katolik dan (tim rugby) South Sydney Rabbitohs," ujar Anthony.

Dikenal dengan nama panggilan "Albo", ketua Partai Buruh tersebut menjalani sebagian besar karier politiknya di garda terdepan partai, meski kebanyakan sebagai oposisi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


26 Tahun Karier Politik

Perdana Menteri Australia yang baru Anthony Albanese, dari Partai Buruh. Ia menggantikan Scott Morrison. (Foto AP/Rick Rycroft)

Dalam 26 tahun karier politiknya, Anthony hanya muncul enam kali dalam Pemerintahan Australia, di mana ia menangani urusan infrastruktur.

Namun penempatannya sebagai Perdana Menteri Australia bukanlah hal baru bagi Anthony, yang sempat menggantikan Perdana Menteri ke-26, Kevin Rudd untuk sementara di tahun 2013.

Anthony yang berusia 59 tahun memiliki seorang putra dan sudah bercerai.

Sepanjang masa kampanye, ia didampingi pasangannya, Jodie Haydon. Mereka bertemu di tahun 2019 waktu Anthony menjadi pimpinan Partai Buruh.

Anthony sempat mencalonkan diri sebagai ketua Partai Buruh di tahun 2013, namun dikalahkan Bill Shorten yang kemudian memimpin selama dua periode. Ia dikenal sebagai pemimpin yang tidak menonjolkan diri dan mengatakan akan "berjuang keras" memenangkan pemilu.

Beberapa pihak dalam Partai Buruh khawatir Anthony sudah terlalu biasa menjadi anggota partai oposisi, sehingga tidak mampu memimpin Partai Buruh saat duduk di pemerintahan.


Berubah Total Sejak Kecelakaan

Perdana Menteri Australia yang baru Anthony Albanese (kanan), dari Partai Buruh. Ia menggantikan Scott Morrison. (Foto AP/Rick Rycroft)

Ia berubah total sejak kecelakaan mobil di awal tahun 2021.

Berat badannya turun drastis, gaya berpakaiannya menjadi lebih baik, dan menyatakan "bersikeras" menjadi Perdana Menteri.

Selama pandemi, Anthony aktif mengangkat isu vaksinasi COVID-19 dan ketersediaan alat tes rapid antigen untuk mempromosikan dirinya dan Partai Buruh.

Di masa kampanye, ia berhasil menebus kesalahannya menjawab angka pengangguran Australia dan mengedepankan isu biaya hidup dan turunnya upah minimum warga.

Anthony dinobatkan sebagai Perdana Menteri ketika tingkat inflasi sedang tinggi-tingginya, angka pengangguran rendah dan hutang APBN Australia sebanyak $1 triliun.

Ia adalah anggota faksi kiri dan mewakili DPR daerah Grayndler di Sydney.

Ia dilantik dengan empat anggota kabinet kunci, termasuk Menteri Luar Negeri baru Penny Wong, yang akan bepergian bersamanya ke Jepang.

Mengutip BBC, ini adalah pemerintahan Partai Buruh pertama di Australia dalam hampir satu dekade. Partai tersebut telah memenangkan 72 kursi majelis rendah tetapi penghitungan terus menentukan apakah mereka bisa mendapatkan 76 kursi yang dibutuhkan untuk membentuk mayoritas.

Salah satu politisi terlama di negara itu, ia menjanjikan para pemilih "perubahan yang aman" ketika ia bekerja untuk mengusir koalisi Liberal-Nasional konservatif yang telah berkuasa sejak 2013.

Di mana Perdana Menteri Scott Morrison yang digulingkan disebut sebagai "buldoser", dan Albanese bersumpah untuk menjadi "pembangun".


Kehormatan Besar

Pemimpin Partai Buruh Anthony Albanese, tengah, merayakan kemenangan Partai Buruh di Sydney, Australia, Minggu, 22 Mei 2022, setelah Perdana Menteri Scott Morrison mengakui kekalahan untuk Albania dalam pemilihan federal. (AP/Rick Rycroft)

Dalam acara partai di malam penghitungan hasil Pemilu, Anthony Albanese menyampaikan apresiasinya atas dukungan rakyat Australia terhadap Partai Buruh.

"Ini adalah suatu kehormatan besar," katanya.

"Saya katakan kepada warga Australia, terima kasih atas kehormatan yang luar biasa ini. Hari ini warga Australia telah mendukung perubahan," katanya.

"Saya merasa terhormat dengan kemenangan ini dan atas kesempatan memimpin sebagai Perdana Menteri Australia yang ke-31."

Dengan terpilihnya Partai Buruh untuk memimpin Australia, pihaknya akan fokus kepada isu seperti perubahan iklim, pemberantasan korupsi di tingkat nasional, dan isu sosial seperti penitipan anak.

Kedua partai besar mengalami pukulan untuk suara utama mereka, dengan hampir sepertiga orang menempatkan pemain kecil - termasuk Partai Hijau dan independen - sebagai pilihan pertama mereka.

Setelah pandemi, yang membuat negara-negara bagian Australia terputus satu sama lain dan kota-kota terpecah oleh penguncian ketat, mendorong persatuan adalah prioritas utama bagi pemimpin baru.

"Saya ingin menyatukan warga Australia. Saya ingin mencari tujuan bersama dan mempromosikan persatuan dan optimisme, bukan ketakutan dan perpecahan," katanya dalam pidato kemenangan pada Sabtu malam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya