Liputan6.com, Banggai - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) serta Lembaga Pengelola Dana Bergulir atau LPDB UMKM memberi perhatian kepada Kabupaten Banggai terkait sejumlah program yang bakal dikembangkan.
Staf Khusus (Stafsus) Bupati Banggai Bidang Inovasi, Teknologi dan Percepatan Pembangunan Taufan Pratama Zasya saat audiensi dengan jajaran Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop-UKM dan LPDB KUMKM, menyatakan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemda Banggai siap berkolaborasi serta bersinergi dengan Kemenkop UKM dalam program modernisasi koperasi.
Advertisement
"Ini merupakan langkah strategis yang dilakukan Bupati Banggai, untuk melahirkan koperasi berbasis industri dengan target capaian adalah meningkatnya perputaran ekonomi di Kabupaten Banggai," jelas Taufan, dalam keterangan tertulis, Senin (23/5/2022).
Taufan menjelaskan, Bupati Banggai Amirudin juga mengharapkan kesuksesan program ini setidaknya duua koperasi percontohan tahun 2022, lima koperasi modern 2023, dan 10 koperasi modern di tahun 2024.
Pihak LPDB pun mendukung penuh rencana tersebut, mereka juga akan melakukan assesment kepada koperasi pilihan untuk menentukan kucuran dana yang dicairkan.
Dari pemaparan Stafsus Bupati Banggai, pihak Kemenkop-UKM dan LPDB juga menyatakan kesediaan melakukan kunjungan teknis untuk memaparkan serta mengkolaborasikan program dengan Pemda Banggai.
Gandeng Konsultan Asal Belanda
Selain itu, Kemenkop-UKM akan menggandeng Agriterra, konsultan asal Belanda untuk memberikan pelayanan pendampingan bisnis demi meningkatkan kualitas dan kuantitas koperasi.
Pada kesempatan tersebut, pihak Kemenkop-UKM dan LPDB KUMKM memberikan respon positif tentang komoditas yang berpotensi tinggi untuk dikembangkan, salah satunya beras atau padi dari dataran Toili.
Komoditas tersebut memiliki permintaan yang tinggi apalagi produk beras premium. Hal ini sejalan dengan potensi Kabupaten Banggai yang selama ini dikenal sebagai daerah lumbung beras di Sulawesi Tengah.
Advertisement