Liputan6.com, Semarang - Banjir rob yang tinggi dikawasan pelabuhan Tanjung Mas Semarang menyebabkan tanggul penahan air laut jebol, Senin (23/5/2022) sore kemarin belum ada langkah perbaikan dan penutupan.
Lubang cukup besar, hingga Selasa (24/5/2022) masih mengalirkan air laut dengan kecepatan tinggi ke kawasan industi Lamicitra dan sejumlah wilayah di komplek Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Advertisement
Dari gambar udara yang dibagikan Polda Jawa Tengah, terlihat air rob dengan deras melewati tembok yang jebol. Bahkan, air rob dengan cepat masuk ke komplek industri melalui dinding penahan air laut yang jebol.
Winarsono Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, kepada Liputan6.com, menjelaskan, dari pantauan relawan di Semarang Utara genangan air rob di sekitar komplek industri Pelabuhan Tanjung Emas Semarang masih sangat tinggi.
“Genangan di komplek perusahaan masih banjir. Genangan air banjir rob Semarang ini masih sekitar satu meter,” ungkap Winarsono Sekertaris BPBD Kota Semarang.
Ketinggian air rob akibat dinding penahan air laut yang jebol, terus dilakukan pemantauan oleh BPBD Kota Semarang. Pemantauan langsung dilakukan di posko pemantauan yang dibuat di Kecamatan Semarang Utara.
“Dari pantauan jam 07.00 pagi diketahui air masih masuk dengan deras ke kawasan industri,” imbuhnya.
Winarsono menambahkan, pihak BPBD Kota Semarang sedang melakukan koordinasi engan pihak terkait baik Kepolisian, TNI dan Pelindo perihal kegiatan ekonomi paska jebolnya tanggul penahan air laut di PT Lamicitra.
“Kita masih mencari tahu apakah buruh pabrik yang kebanyakan perempuan itu masuk kerja atau tidak. Tapi melihat ketinggian air dan banyak buruh yang terjebak banjir air rob kemungkinan libur,” tambahnya.
Simak video terkini Banjir Rob Semarang berikut ini:
298 Buruh Perempuan Sempat Terjebak
Dari pantauan BPBD Kota Semarang, air rob tidak saja menggenang kawasan Pelabuhan Tanjung Emas. Namun, air rob juga menggenang sejumlah kawasan di sekitar pelabuhan. Tercatat di kampung Tambaklorok ada 5 RW yang tergenang air rob.
Sementara itu, tim SAR gabungan yang mendapatkan informasi adanya pekerja yang terjebak banjir air pasang, Senin (23/5/2022) melakukan evakuasi 298 orang buruh pabrik yang didominasi buruh permpuan dalam keadaan selamat.
Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto menceritakan kronologi kejadian sekitar pukul 15.30 WIB kawasan pelabuhan Semarang terlah terjadi pasang air laut mengakibatkan beberapa jalan tergenang dengan kedalaman pasang bervariasi dari 20 cm hingga 150cm.
"Dari informasi tanggul dikawasan pelabuhan jebol sehingga air laut masuk ke dalam kawasan pelabuhan dan beberapa karyawan butuh evakuasi ketempat aman" ungkapnya
"Tim SAR gabungan berhasil mengevakusi karyawan Kantor Karantina Pelabuhan 12 orang ,PT Ampenan 50 orang, PT Sania sebanyak 25 ,PT Sriboga sebanyak 70 , PT Pusri sebanyak 10 orang, PT Samudra Indonesia 30 orang dan mengevakuasi calon penumpang kapal Darma Lautan Utama (DLU) sebanyak 100 orang termasuk salah satu karyawan PT Lucky Textile yang sedang hamil dan mengalami pendarahan " imbuhnya
"Perlu saya sampaikan nomer Basarnas Semarang ( 024) 7629192 atau emergency call 115 pelayanan jasa SAR gratis" lanjut Heru.
"Seluruh korban di bawa ketempat yang lebih aman saat ini banjir rob berangsur surut dan Aman selanjutnya tim SAR gabungan kembali kesatuannya masing- masing" tutupnya
Advertisement