Menumbuhkan Kesadaran Publik terhadap Ancaman Sampah Plastik Lewat Olahraga

Acara Run for the Oceans persembahan adidas dan Parley di Bali diinisiasi sebagai bentuk kepedulian terhadap ancaman sampah plastik.

oleh Komarudin diperbarui 25 Mei 2022, 03:01 WIB
Acara Run for the Oceans yang diselenggarakan adidas dan Parley di Bali, Senin, 23 Mei 2022 (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Sanur - Sampah plastik jadi perhatian berbagai pihak, termasuk adidas. Bekerja sama dengan Parley for the Oceans, pihaknya menggelar Run for the Oceans ke-5 di Sanur, Bali, Senin, 23 Mei 2022.

"Tanggal 23 Mei (2022) serentak di seluruh dunia adidas merilis Run for the Oceans ini. Karena kami punya perhatian terhadap lingkungan hidup, terutama laut, kami pilih lokasi yang cocok pula (di Bali)," ujar President Director of adidas Indonesia, Benjamin Handradjasa, Senin, 23 Mei 2022.

Benny berkata, tahun ini, Run for the Oceans kembali hadir dengan menambahkan cabang-cabang olahraga baru, jadi tidak hanya lari. Ini termasuk bersepeda, tenis, dan sepak bola yang keseluruhannya bermaksud bersatu menjaga kelestarian laut dari sampah plastik.

"Durasinya dihitung. Setiap 10 menit satu orang berkegiatan aktif, adidas dan Parley akan membersihkan setara satu botol plastik. Jadi, kebayang kan kalau seluruh dunia, berapa juta orang berolahraga fisik, satu jam saja misalnya, berapa sampah plastik yang harus dibersihkan adidas dan Parley," papar Benny.

Caranya mudah, lanjut Benny, masyarakat tinggal menggunakan aplikasi adidas runtastic. Jika semua orang berolahraga, semuanya akan terekam di sana. "Jadi, akan dicatat, ada record-nya," ia menambahkan.

Di Indonesia sendiri, inisiatif Run For The Oceans tahun ini ditandai dengan acara lari bersama sejauh 5K di Bali, kemarin. Acara ini dihadiri para duta merek adidas seperti Jennifer dan Irfan Bachdim, Andrea Dian Bimo, Ditto Percussion, dan Melanie Putria.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kepedulian Semua Orang

Acara Run for the Oceans yang diselenggarakan adidas dan Parley di Bali, Senin, 23 Mei 2022, sebagai bentuk kepedulian terhadap sampah plastik.

Kepedulian terhadap Bumi dan lautan seharusnya menjadi tanggung jawab setiap orang. Oleh karena itu, adidas menyelenggarakan acara Run for the Oceans.

"Kepedulian ini merupakan bentuk komitmen adidas grup. Kita hidup bukan untuk sekarang saja, tapi juga anak dan cucu untuk menikmati indahnya, Bumi, laut," kata Benny.

Ia menambahkan, acara Run for the Oceans digelar menyambut Hari Laut Sedunia pada 8 Juni 2022. "Acara ini sebenarnya baru kick off, tapi semuanya tergantung publik berapa banyak orang mau mendaftar dan mau berolahraga," ucap Benny.

Senada dengan Benny, praih medali perunggu SEA Games Vietnam 2021 di nomor halang rintang, Atjong Tio Purwanto, mengaku senang dengan acara tersebut. 

"Apalagi ada sosialisasi tentang sampah plastik yang dampaknya sangat panjang," ujar dia. "Semoga alam kita makin sehat, laut makin bersih."


Menyatukan Para Pelari

Acara Run for the Oceans yang diselenggarakan adidas dan Parley di Bali, Senin, 23 Mei 2022, sebagai bentuk kepedulian terhadap sampah plastik.

Sejak 2017, adidas dan Parley Run for the Oceans telah menyatukan 8,2 juta pelari di seluruh dunia, dengan total jarak berlari lebih dari 81,7 juta kilometer. Sejak awal kerja sama di 2015, adidas telah membuat lebih dari 50 juta pasang sepatu dengan Parley Ocean Plastic dan hampir 18 juta pasang pada 2021, termasuk bahan yang berasal dari limbah yang diambil di pantai, serta pesisir, mencegahnya agar tidak mencemari lautan.

Pada 2022, adidas X Parley mengumumkan peluncuran Adizero X Parley dan Ultraboost 22 X Parley, dengan jejak karbon 3,5 kg per pasangnya. Adizero X Parley merupakan hasil kolaborasi pertama dengan konsep jejak karbon rendah, tanpa mengabaikan performa sepatu, klaim mereka.

Dari pengambilan bahan dasar, tahap proses, pengemasan, hingga masa akhir dari produk tersebut, merek asal Jerman itu mengaku memperhitungkan dan mengomunikasikan jejak karbonnya, menyesuaikan dengan standar yang diakui secara internasional: ISO 14067. Hasil jejak yang tersedia memberikan transparansi mengenai siklus kegunaan suatu produk.

 


Masih Jadi Ancaman

Ilustrasi sampah plastik (dok.unsplash/ Nick Fewings)

CEO dan pendiri Parley, Cyrill Gutsch, mengatakan sudah tujuh tahun sejak adidas menandatangani kontrak untuk mendukung Parley sebagai mitra pendiri. Dengan keputusan ini, adidas berkomitmen menghadapi ancaman yang tak terelakan berupa Krisis limbah plastik.

"Sejak saat itu, jutaan orang telah mendukung kami dengan aksi, serta membeli produk yang dibuat dengan Parley Ocean Plastic. Produk yang kami buat untuk mendanai upaya kami," kata dia.

Ia menambahkan, sampai saat ini limbah plastik masih menjadi ancaman bagi hidup kita, dan miliaran orang telah menyadari hal tersebut.

"Run for the Oceans adalah sebuah momen yang dapat mengubah kesadaran menjadi aksi nyata, di mana kita dapat menjadikan gerakan ini lebih besar lagi, di mana semua orang dapat ikut ambil bagian. Berlarilah dengan kaki dan pikiran kita," ia mengatakan.

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya