6 Cara Atasi Pusing Sakit Kepala, Jangan Buru-Buru Minum Obat

Meskipun pusing atau sakit kepala sangat umum dan banyak yang sering mengalaminya, itu tidak membuat orang jadi terbiasa.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Mei 2022, 19:40 WIB
<p>Ilustrasi sakit kepala/credit: pexels.com/andrea</p>
Ilustrasi sakit kepala/credit: pexels.com/andrea

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun pusing atau sakit kepala sangat umum dan banyak yang sering mengalaminya, itu tidak membuat orang jadi terbiasa. Ketegangan dan rasa pusing yang mengganggu di bagian kepala mana pun dapat memengaruhi suasana hati, pekerjaan, dan bahkan kehidupan sosial Anda.

Untungnya, ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk menghilangkan rasa sakit alih-alih langsung mengonsumsi obat-obatan.

Dilansir dari laman Bright Side, Selasa (24/5/2022), berikut adalah sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sakit kepala:

1. Melakukan Pijatan di Telinga

Banyak grafik menggambarkan titik-titik akupresur di telinga kita sebagai seorang anak dalam posisi janin, dan ada banyak titik-titik tekanan di telinga kita yang sesuai dengan berbagai bagian tubuh kita.

Menerapkan tekanan lembut pada titik yang terletak tepat di belakang daun telinga dapat meredakan sakit kepala, dan menekan titik di bagian tengah paling atas telinga dapat meredakan ketegangan yang sering menyertai migrain.

2. Menghindari Makanan yang Diasap

Makanan yang diasap kaya akan histamin, bahan kimia yang secara alami ditemukan di dalam tubuh tetapi dapat memicu sakit kepala pada beberapa orang. Menghilangkan makanan kaya histamin dari diet Anda dapat membantu meredakan migrain yang sering terjadi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


3. Kompres dengan Air Dingin

Ilustrasi Pusing dan Sakit Kepala Credit: pexels.com/pixabay

Jika sakit kepala Anda begitu kuat sehingga Anda hampir tidak bisa bangun, maka Anda bisa mengompres dengan air dingin ke leher atau kepala Anda dapat membantu meringankan gejala yang mengganggu. Karena menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi peradangan, mengoleskan kantong berisi es atau paket gel dingin ke kepala dapat mengurangi nyeri migrain.

4. Minum Kopi

Banyak pecinta kopi tahu bahwa tidak ada yang bisa membuat sakit kepala di pagi hari hilang lebih cepat daripada secangkir kopi panas. Selain meningkatkan mood dan membantu Anda menghadapi hari, menyeruput kopi terbukti memiliki efek positif pada sakit kepala. Ingatlah untuk tidak meminumnya terlalu banyak karena penghentian kafein dapat menyebabkan migrain alih-alih membantu meredakannya.

5. Pilih Olahraga yang Tepat

Tetap aktif dan berolahraga secara teratur adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk kesehatan Anda, tetapi jika Anda terbiasa dengan sakit kepala yang mengganggu, Anda mungkin ingin memperhatikan jenis olahraga yang Anda pilih. Beberapa aktivitas berdampak tinggi, seperti mengangkat beban berat, dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai "sakit kepala angkat besi". Latihan yang lebih pelan, sebaliknya, dapat membantu ketika berhadapan dengan migrain. Misalnya, yoga dapat melepaskan ketegangan di tubuh Anda, yang pada gilirannya menurunkan risiko sakit kepala tegang.


6. Jangan Mengikat Rambut Terlalu Kencang

Ilustrasi sakit kepala/credit: pexels.com/Anna

Meskipun tampaknya tidak ada yang lebih nyaman daripada menata rambut Anda menjadi sanggul, lebih baik memilih gaya rambut longgar untuk menghindari sakit kepala yang menyakitkan. Mengenakan rambut Anda dengan kuncir kuda yang ketat dapat menyebabkan kompresi eksternal di kepala Anda, yang menyebabkan migrain. 

Tak Bisa Dianggap Remeh

Spesialis bedah saraf dr Agus Mahendra Inggas, Sp.BS, mengatakan, nyeri atau sakit kepala dan leher tak bisa dianggap remeh. Apabila tidak segera diatasi, nyeri kepala dan leher bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Hanya saja, sebagian masyarakat masih menganggap normal nyeri kepala atau rasa pegal/linu di area leher pada jangka waktu sesaat atau setidaknya dalam rentang 1-2 hari. Sakit kepala atau nyeri leher bisa terasa ringan hingga berat. Umumnya sakit kepala bisa diobati dengan obat antinyeri yang dijual bebas. Tetapi, untuk sakit kepala yang dipicu oleh penyakit serius, diperlukan penanganan lebih lanjut.

"Masyarakat harus memahami, kenapa rasa sakit kepala dan nyeri leher harus segera ditangani. Karena secara ilmu kesehatan--sakit kepala--misalnya adanya rasa pusing (biasanya) adanya gangguan keseimbangan, contoh vertigo dan lainnya," ungkap Agus yang berpraktik di RS Siloam Semanggi/Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC).


Segera Periksa

Ilustrasi Sakit Kepala Bagian Belakang Credit: pexels.com/Andrea

Lebih lanjut, Agus mengatakan agar segera memeriksakan diri jika nyeri kepala terjadi secara terus-menerus atau kontinyu.

"Sedangkan nyeri (sakit) kepala merupakan kondisi dengan adanya 'sesuatu' yang tidak normal dalam kepala. Jika hal ini dirasakan secara kontinyu, segera diperiksa ke rumah sakit. Jangan ditunda," tegasnya dalam Live Instagram MRCCC akhir pekan lalu.

Ada dua identifikasi nyeri kepala yakni primer dan sekunder. Pada nyeri kepala primer, penyebab sakit kepala tidak diketahui. Sedangkan pada nyeri kepala sekunder, diketahui penyebab sakitnya.

Selain itu nyeri kepala primer dan sekunder, Agus juga menyebut nyeri kepala referal yang disebabkan oleh kelelahan, stres, suara bising dan lainnya.

"Dapat diatasi dengan rutin berolahraga, istirahat cukup dan mungkin obat obatan resep dokter. Namun, kembali diingatkan agar selalu waspadai frekuensi dan intensitasnya."

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya