Liputan6.com, Jakarta - Seorang pemilik anjing di Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur, menghabiskan tiga tahun terakhir uang sebesar 340.000 yuan atau setara Rp 7,4 miliar untuk membangun rumah mini bagi 10 ekor anjingnya.
Zhou, seorang pengusaha berusia 33 tahun yang menghasilkan uang dari perdagangan udang karang, memulai proyek hewan peliharaannya pada tahun 2019.
Sebelumnya, ia hanya memiliki tempat tinggal anjing yang jauh lebih sederhana untuk hewan kesayangannya, demikian dikutip dari OddityCentral, Selasa (24/5/2022).
Baca Juga
Advertisement
Bangga dengan pencapaiannya saat itu, ia memutuskan untuk membagikan tur video di platform streaming China Douyin, berharap mendapatkan umpan balik positif.
Namun, sebagian besar komentar dari pemirsa ternyata negatif.
Setelah tiga tahun kerja keras dengan ratusan perubahan, Zhou akhirnya menyelesaikan mahakaryanya, dan kali ini orang-orang memang terkesan.
Rumah mini milik Zhou untuk anjingnya memiliki fasilitas seperti AC, satu set TV, dispenser air, pengering bulu, lift, dan bahkan toilet sendiri.
Untuk menghibur teman-teman berkaki empatnya, Zhou membuat berbagai perosotan dan ayunan, kolam renang, ruang disko, kincir ria, mobil mainan, dan proyektor film.
Menariknya, Zhou mengatakan bahwa dia awalnya ingin membangun kandang sederhana untuk anjing peliharaannya, tetapi pengikutnya di Douyin mulai mengeluh tentang banyak hal, dan dia akhirnya membuat setidaknya 200 perubahan pada visi aslinya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Termakan Bujuk Rayu
Semuanya dimulai dengan seseorang yang mengeluh bahwa pintu depan tidak memiliki kuplet tradisional, dan itu memicu gelombang saran, termasuk lebih banyak peralatan, dan infrastruktur taman hiburan.
Pada akhir tahun lalu, Zhou telah menghabiskan sekitar 230.000 yuan untuk rumah anjing, tetapi ia menambahkan 110.000 yuan ke total biaya dalam beberapa bulan terakhir, membeli sepetak tanah dan mengubahnya menjadi taman hiburan hewan lengkap dengan roller coaster mini dan kereta mini untuk anjing-anjingnya.
Rumah mini Zhou menjadi viral di China beberapa hari yang lalu, dan sementara banyak yang terkesan dengan upaya yang dia lakukan untuk proyek tersebut dan cinta untuk anjingnya.
Beberapa menuduhnya terlahir kaya dan menyia-nyiakan kekayaan keluarganya untuk hal-hal sepele.
Namun, dia menolak kritik, mengatakan bahwa dia adalah pengusaha mandiri dan menghabiskan sebagian besar uangnya untuk hewan peliharaannya.
“Saya tidak membeli tas atau pakaian mahal. Saya hanya menghabiskan uang saya untuk anjing saya,” kata si pemilik anjing itu.
Advertisement
Studi: Anjing Bisa Stres Dengar Keributan Rumah Tangga
Jika anjing terlihat sering cemas, itu bisa jadi karena suara rumah tangga biasa seperti dari vakum atau oven microwave, kata para peneliti.
Sudah diketahui bahwa suara keras yang tiba-tiba seperti kembang api atau badai petir dapat memicu kecemasan pada anjing, tetapi studi baru ini menunjukkan bahwa bahkan suara sehari-hari dapat mengganggu mereka, dan pemilik mungkin tidak menyadarinya.
"Kami memberi mereka makan, menampung mereka, mencintai mereka dan kami memiliki kewajiban untuk merespons kecemasan mereka dengan lebih baik," kata penulis Emma Grigg, rekan peneliti dan dosen di School of Veterinary Medicine di University of California, Davis AS.
Timnya menyurvei 386 pemilik anjing tentang respons anjing mereka terhadap suara rumah tangga dan juga menilai perilaku anjing dan reaksi manusia dari 62 video daring, seperi dikutip dari UPI, Minggu (21/11/2021).
Peneliti menyimpulkan, suara rumah tangga berfrekuensi tinggi yang terputus-putus cenderung menyebabkan kecemasan anjing daripada frekuensi rendah dan suara terus menerus.
Hal yang Perlu Diketahui Saat Anjing Mulai Stres
Mereka juga menemukan bahwa banyak pemilik meremehkan reaksi ketakutan anjing mereka terhadap kebisingan rumah tangga, dan sering merespons dengan hiburan daripada khawatir, menurut temuan yang diterbitkan bulan ini di jurnal Frontiers in Veterinary Science.
"Kami tahu bahwa ada banyak anjing yang sensitif terhadap kebisingan, tetapi kami meremehkan ketakutan mereka terhadap kebisingan yang kami anggap normal karena banyak pemilik anjing tidak dapat membaca bahasa tubuh," kata Emma dalam rilis berita universitas.
"Anjing menggunakan bahasa tubuh lebih dari sekadar bersuara dan kita perlu menyadarinya," tambahnya.
Tanda-tanda umum kecemasan pada anjing termasuk merasa ngeri, gemetar, atau mundur. Ada juga petunjuk yang lebih halus seperti terengah-engah, menjilat bibir, memalingkan kepala, menegangkan tubuh, memutar telinga ke belakang dan menundukkan kepala di bawah bahu.
"Kami berharap penelitian ini membuat orang berpikir tentang sumber suara yang mungkin menyebabkan anjing mereka stres, sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan paparan anjing mereka terhadapnya," kata Emma.
Baca Juga
Advertisement