Transaksi Digital Beri Angin Segar bagi LPD Jembrana untuk Tetap Eksis

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) mulai mengajak nasabahnya untuk menggunakan akses digitalisasi untuk semua pembayaran.

oleh Dewi Divianta diperbarui 27 Mei 2022, 21:00 WIB
Digitalisasi Syarat Mutlak Akuntabilitas LPD di Bali (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jembrana - Lembaga Perkreditan Desa (LPD) seKabupaten Jembrana mengikuti sosialisasi sekaligus rapat teknis percepatan implementasi QRIS LPD di Kantor Bank BPD Kabupaten Jembrana. Ada lima LPD yang mengikuti kegiatan tersebut di antaranya, LPD Banyubiru, LPD Asah Duren, LPD Pohsanten, LPD Yeh Embang, dan LPD Dauhwaru.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya menerapkan M-Pise LPD Mobile dan sudah siap secara infrastruktur digital. Untuk diketahui, di Kabupaten Jembrana terdapat 64 LPD yang tersebar di 5 kecamatan.

Saat ini, LPD ingin memanfaatkan era digitalisasi ini. Hal ini agar LPD yang merupakan lembaga keuangan berbasis desa adat bisa tetap eksis di Indonesia sehingga tidak terlindas oleh kemajuan zaman.

Kadek Teguh Arthajaya perwakilan Bank BPD Bali menyebut ada transaksi digital yang berjalan pada April melalui QRIS Bank BPD Bali mencapai Rp700 juta. Menurutnya dari data itu, dapat dilihat masyarakat di Kabupaten Jembrana sudah siap menerima transaksi digital.

"Bulan April Bank BPD melayani transaksi digital hingga 700 juta rupiah, ini tandanya masyarakat sudah sangat siap menggunakan metode digitalisasi," katanya di Jembrana, Selasa (24/5/2022).


Dukungan Pasokan Listrik Stabil dari Pemerintah

Sementara itu, pengurus LPD Yeh Embang, I Gede Darmika mengatakan meski citra LPD yang tengah dilanda berbagai kasus sehingga berpengaruh terhadap LPD se-Bali, tetapi angka masyarakat yang mulai melakukan pembayaran dengan digitalisasi juga semakin banyak. 

"Adanya berbagai produk digital dari Bank BPD Bali atau dari pihak swasta lainnya yang dapat meningkatkan kinerja LPD agar dapat dikerjasamakan sesegera mungkin," ujar dia.

Pada kesempatan itu, Pemucuk LPD Asah Duren, I Wayan Riris mengatakan LPD Asah Duren sudah menerapkan digitalisasi dalam proses transaksi. Namun ada kendala yang mengadang, yakni pasokan listrik yang byar pet dari PLN.

Dirinya meminta perhatian yang serius dari pemerintah dan PLN dalam untuk memperhatikan pasokan listrik sampai ke desa-desa. Konektivitas digital tak akan banyak berarti ketika pasokan listrik tidak stabil.

Dalam sosialisasi tersebut hadir Direktur PT USSI Dewata Teknologi Ihin Solihin. Pihaknya telah memberikan dukungan layanan teknologi untuk LPD di Bali. Menurutnya, pembinaan literasi keuangan digital harus dilakukan oleh LPD untuk mempertahankan dan meningkatkan eksistensi LPD.

"Penguatan konten keuangan digital sebagai salah satu jasa yang ditawarkan oleh LPD. Hal itu dapat meningkatkan pendapatan LPD agar perputaran uang yang terjadi dari setiap transaksi dapat dikelola dengan baik oleh LPD sehingga tidak keluar dari Pulau Bali," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya