Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempromosikan bahwa kawasan Kepulauan Seribu bisa menjadi opsi pilihan sebagai tempat bekerja secara daring sekaligus berwisata (digital nomad) yang kini mulai berkembang dan menjadi tren di masyarakat.
"Digital nomad Ini entitas baru, ini unik, mereka bekerja tetapi gak terbatas lokasi. Kami ingin mereka memiliki produktivitas tinggi dan mobilitas tinggi itu bisa memanfaatkan Kepulauan Seribu," kata dia saat acara pembukaan Jakarta Hajatan, di Pulau Bidadari, Selasa (24/5/2022).
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, saat ini Jakarta termasuk dengan wilayah Kepulauan Seribu telah memiliki beragam fasilitas yang cukup untuk menunjang para Digital Nomad.
"Jad ketika ingin kerja dari pulau enggak perlu jauh-jauh tinggal 30 menit ketika kita mau kerja, digital nomad ini para nomaden ini ketika beraktivitas dengan suasana beda maka datanglah ke Kepulauan Seribu," ujar Anies.
Dia memaparkan, dari 111 pulau yang ada, para Digital Nomad ini dapat memilih 11 pulau berpenduduk, serta 7 pulau untuk kegiatan wisata guna mengisi waktu senggang saat kerja.
"Intinya enggak perlu jauh-jauh akan dapatkan suasana baru dan biaya murah, waktu singkat, living expenses atau biaya tinggal terjangkau, jadi dapat suasana baru produktivitas tinggi, biaya murah," ucap Anies.
Disamping itu, Anies juga menambahkan pihaknya menyiapkan sekitar 9.000 titik jaringan internet gratis di seluruh Jakarta termasuk kawasan wisata di Kepulauan Seribu.
"Kedua di Jakarta kita bangun fasilitas wifi ada 9.000 titik di Jakarta itu free akses internet. Bisa akses seluruh kota, di sisi lain warga punya smart handphone itu 100 persen memiliki," tuturnya.
"Jadi warga punya hape masalahnya di pulsa. kita siapkan free wifi. Ini dikebut ketika pandemi masyarakat harus kerja dari rumah, kami turun tangan menyiapkan akses 9000 titik gratis. Masyarakat tinggal datangi titik itu untuk jual beli jual produk, kirim pekerjaannya," sambungnya.
Kemajuan Pulau Seribu
Anies pun menyampaikan keberhasilan meratakan pembangunan di kawasan Kepulauan Seribu. Salah satunya adalah meratakan harga-harga bahan pokok di kawasan tersebut.
"Mereka bisa mendapatkan disini karena Pasar Jaya menyiapkan pasar grosir yang harganya sama dengan di Jakarta," kata dia.
Fokus pemerataan harga bahan pokok, kata Anies, dilakukan karena sudah sejak lama harga bahan-bahan pokok di kawasan Kepulauan Seribu seringkali lebih mahal ketimbang di daratan Jakarta.
"Selama ini Kepulauan Seribu biaya hidupnya sering tinggi karena kebutuhan pokok yang mahal, apa yang dibangun disini, semacam pasar grosir. Sehingga pedagang-pedagang di Kepulauan Seribu tidak perlu ke Kramat Jati atau ke daratan Jawa," ujar Anies.
Advertisement
Listrik sampai Air Bersih
Selain keberhasilan itu, Anies juga menyampaikan saat ini kebutuhan energi seperti listrik, kebutuhan air bersih sampai pengelolaan limbah di beberapa pulau di Kepulauan Seribu pun semakin memadai.
Selain keberhasilan itu, Anies juga menyampaikan saat ini kebutuhan energi seperti listrik, kebutuhan air bersih sampai pengelolaan limbah di beberapa pulau di Kepulauan Seribu pun semakin memadai.
"Energi listrik yang memadai untuk semuanya. Ketiga ada air bersih, SWRO (Sea Water Refresh Osmosis) dimana air laut diolah sehingga menjadi air bersih yang digunakan oleh warga. Keempat adalah pembuangan air kotor dan air limbah yang dibangunkan sistemnya," sebutnya.
Dari semua capaian yang sudah dibuatnya, Anies berharap untuk kedepannya pembangunan di Kepulauan Seribu terus diperhatikan. Termasuk sektor kesehatan dan pendidikan.
"Selama beberapa tahun ini dan kami berharap siapapun yang nanti mengelola Jakarta akan menempatkan Kepulauan Seribu sebagai bagian penting untuk diperhatikan dan ditumbuhkan karena Jakarta terdiri dari dua kawasan itu," ujar dia.