Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut jika subsidi minyak goreng curah akan dihentikan mulai 31 Mei 2022. Sebagai gantinya, pemerintah akan menerapkan kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO).
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Industri Agro Kemnperin Putu Juli Ardika dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (24/5/2022).
Advertisement
"Pada tanggal 31 Mei, program minyak curah bersubsidi ini akan diganti dengan kebijakan DMO dan DPO," kata dia.
Meski disetop, Putu memastikan jika program subsidi ini telah berhasil menekan harga minyak goreng di pasaran yang melonjak selama beberapa bulan terakhir.
"Saat kemasan premium dan sederhana dilepas, harga curah ikut naik. Dari sana program ini ikut mengendalikan harga sehingga dianggap cukup bagus," tuturnya.
Melihat hal tersebut, maka pemerintah memutuskan untuk kembali menerapkan kebijakan DMO dan DPO untuk memastikan ketersediaan dan harga minyak goreng tetap stabil di pasaran.
"Sehingga program kembali ke DMO. Kami tinggal menunggu tanda tangan Menteri Perindustrian ad interm untuk perubahan ketiga mengenai determinasi program penyediaan minyak goreng curah dalam pendanaan BPDPKS atau minyak goreng curah subsidi dan mekanisme kembali ke DMO," jelas dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pak Jokowi, Pedagang Warteg Masih Susah Cari Minyak Goreng Curah Rp 14.000
Sebelumnya, pelaku Usaha Warung Tegal (Warteg) mengaku kesulitan untuk menemukan minyak goreng curah dengan harga Rp14.000 per liter, meski pemerintah mencabut larangan ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak goreng.
Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, minyak goreng curah Rp14.000 per liter masih belum tersedia di pasaran. Adapun, penerapan kebijakan larangan ekspor CPO dan produk turunannya tersebut efektif berlaku Senin ini, 23 Mei 2022.
"Masih belum ada Mas, di pasar minyak goreng curah masih 18 ribu per liter," kata Mukroni kepada Merdeka.com, Senin (23/5).
Untuk itu, Mukroni berharap pemerintah segera dapat merealisasikan kebijakan minyak goreng curah dengan harga Rp14.000 per liter. Mengingat, dirinya telah dibebani atas kenaikan sejumlah bahan pangan lainnya.
Mukroni mencatat, kenaikan harga secara drastis terjadi pada komoditas bawang merah yang sekarang dijual Rp50.000 per kilogram (Kg). Padahal, saat situasi normal, bawang merah hanya dibanderol Rp25.000 per kilogram.
Selain bawang merah, komoditas cabai juga turut mengalami kenaikan. Misalnya, cabai merah yang saat ini dijual Rp50.000 per kg atau naik sebesar Rp20.000 dari sebelumnya hanya Rp 30.000 per kg.
Mukroni menambahkan, harga telur ayam juga terus mengalami kenaikan sejak bulan Ramadhan hingga saat ini. Bahan pangan tinggi protein tersebut sekarang dihargai Rp29.000 per kg dari sebelumnya Rp22-000 sampai 23.000 per kg.
"Biasanya harga-harga sembako setelah lebaran harga melandai, tapi ini kok malah naik. Dan naiknya drastis, di pasar sudah sampai lebih dari Rp 50 ribu untuk cabai dan bawang," jelasnya.
Untuk itu, Mukroni mendesak pemerintah untuk segera menstabilkan harga pangan dalam waktu dekat ini. Mengingat, kenaikan harga pangan sudah terlampau tinggi dari situasi normal dan telah membebani pelaku usaha makanan termasuk konsumen dengan mengeluarkan biaya lebih untuk mencukupi kebutuhan perut.
"Harapan kami pedagang warteg ke pemerintah bisa mengontrol harga pasar. Jangan sampai pasar jalan bebas sendiri, dan pemerintah tak berdaya dengan kenaikan harga-harga, itu harapan kami Mas," tutupnya.
Advertisement
Jokowi Cabut Larangan Ekspor CPO dan Minyak Goreng
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan membuka keran ekspor minyak goreng pada Senin (23/5) pekan depan. Sebelumnya Jokowi melarang sementara ekspor produk minyak kelapa sawit secara resmi berlaku mulai Kamis (28/4) pukul 00.00.
"Saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada senin 23 Mei 2022," kata Jokowi dalam saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/5).
Keputusan itu diambil saat ini pasokan minyak goreng bertambah. Serta didukung adanya 17.000 juta orang tenaga di industri sawit baik petani, pekerja.
Dia menuturkan kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah kurang lebih 194.000 ton per bulannya. Lalu pada Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor pasokan hanya mencapai 64,5 ribu ton.
"Namun setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April pasokan kita mencapai 211.000 ton per bulannya melebihi kebutuhan nasional bulanan kita," bebernya.
Kemudian terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional. Terlihat pada April sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih Rp 19.800 dan setelah adanya pelarangan ekspor harga rata-rata nasional turun menjadi Rp 17.200 - Rp 17.600.
"Penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha bersama-sama kita baik dari pemerintah, dari BUMN dan juga dari swasta," ungkapnya.
Jokowi Sebut Harga Minyak Goreng Curah Jadi Rp 14 Ribu di 2 Minggu ke Depan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan persoalan harga minyak goreng bisa selesai dalam waktu tak lama.
Dia menyebut, dalam sepekan dua pekan kedepan harga minyak goreng curah bisa di angka Rp14.000.
"Ini dalam seminggu dua minggu Insya Allah yang namanya minyak goreng curah akan berada di angka Rp14.000," ucap Jokowi saat pidato di Rakernas V Projo, Sabtu (21/5/2022).
Dia mengaku sudah menekan produsen minyak goreng agar harga di pasaran bisa murah. Kepala negara harus turun tangan supaya masalah minyak goreng selesai.
"Saya dengan amat sangat untuk kepentingan masyarakat banyak produsen produsen gede saya tekan semua, saya sebenarnya gak senang nekan nekan mekanisme pasar, tapi yang ini memang harus terpaksa harus dilakukan," kata Jokowi.
Eks Wali Kota Solo itu menceritakan sudah mengecek di Pasar Muntilan, Magelang, Jawa Tengah bahwa harga minyak goreng perliter sudah Rp14.500.
Dia harap semua harga minyak goreng di semua pasar rata dalam waktu dekat.
"Tadi saya cek di Pasar Muntilan tadi saya cek harga berapa perliter, Rp14.500. Saya besok mau cek lagi di pasar lain apakah mungkin dalam waktu seminggu dua minggu ini saya kira semua pasar harganya kurang lebih seperti itu," kata Jokowi.
Advertisement