PMK Hewan Ternak Pengaruhi Harga Daging Sapi di Tangerang

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak diduga mempengaruhi kenaikan harga daging sapi di Tangerang. Sebelumnya Rp135 ribu per kilogram, saat ini menjadi Rp150 ribu.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 25 Mei 2022, 04:05 WIB
Petugas UPTD Rumah Potong Hewan Depok menyemprotkan cairan desinfektan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan di kandang sapi CV Puput Bersaudara, Rangkapan Jaya, Depok, Jawa Barat, Jumat (20/5/2022) (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Tangerang - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak diduga mempengaruhi kenaikan harga daging sapi di Tangerang. Sebelumnya Rp135 ribu per kilogram, saat ini menjadi Rp150 ribu.

Salah seorang pedagang di Pasar Laris, Kota Tangerang, Hidayat mengatakan, kenaikan harga itu sudah terjadi hampir dua minggu, lantaran sulitnya pasokan daging sapi.

"Pengiriman daging sapi kan lagi banyak disetop, makanya harganya juga mahal, sempat turun pas abis lebaran, tapi naik lagi gara-gara PMK," katanya, Selasa (24/5/2022).

Dia juga menuturkan, daya beli daging sapi pun juga mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat yang takut akan penularan PMK.

"Daya beli agak menurun juga sih, biasanya sehari bisa habis hampir 20 kilogram, sekarang mah engga nyampe, paling 10 kilogram. Soalnya takut PMK, padahak kan tidak nular, ditambah juga harganya mahal," ujarnya.


Sempat Takut

Sementara itu, salah seorang pembeli, Ruhiyat mengatakan, ketakutan akan penularan PMK dari hewan ke manusia, memang sempat menghantuinya. Bahkan, ia yang berprofesi sebagai pedagang lauk-pauk juga sempat meniadakan menu yang berbahan daging sapi.

"Sempat takut (menular), tapi sekarang sudah enggak, cuma karena harga yang masih mahal, jadi kita beli daging sapinya enggak banyak," ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah daerah di Tangerang juga telah memastikan, bila kasus PMK tidak ditemukan diwilayah tersebut.

Infografis Melacak Jejak Buron KPK Harun Masiku. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya