Liputan6.com, Mojokerto - Jumlah hewan yang berhasil sembuh dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, bertambah 316 ekor. Hingga saat ini total 995 ekor sapi telah sembuh dari PMK.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokertoa Nurul Istiqomah menjelaskan bahwa hingga hari ini jumlah hewan yang sakit ada 1.123 terdiri dari 1.117 sapi dan 6 kambing.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk jumlah yang sembuh 995, yang mati 30, dijual 16 ekor, dan yang dipotong paksa ada 14 ekor," kata Nurul dalam keterangan pers di Mojokerto, Selasa (24/5/2022).
Nurul mengatakan, pihaknya telah mengerahkan seluruh tim Disperta Kabupaten Mojokerto untuk melakukan penanganan wabah PMK ini. Tim tersebut pun telah di sebar ke seluruh desa untuk menanggulangi wabah PMK.
"Tim kami sudah disebar di seluruh desa di Kabupaten Mojokerto untuk melakukan pengobatan dan melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap hewan-hewan yang masih sehat agar tidak tertular PMK," tuturnya.
Langkah Antisipasi
Terkait langkah-langkah antisipasi, lanjut Nurul, Pemerintah Kabupaten Mojokerto bersama Forkopimda Kabupaten Mojokerto telah melakukan salah satu langkah antisipasi berupa pembatasan mobilitas hewan ternak selama wabah PMK.
"Selain enam pasar hewan ditutup sementara, pembatasan mobilitas hewan ternak juga kami lakukan dengan cara melakukan razia bersama Polres Mojokerto di perbatasan wilayah Kabupaten Mojokerto. Ini untuk mengantisipasi adanya lalulintas perdagangan hewan ternak lintas wilayah," ujarnya.
Di sisi lain, petugas Polres Mojokerto Kota Jawa Timur memantau kondisi kesehatan hewan ternak yang terkena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah rumah potong hewan (RPH) di kota setempat.
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan pihaknya melaksanakan monitoring pengecekan kesehatan dan pemotongan hewan ternak di RPH milik Suwantah Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi.
Ia mengatakan pihak kepolisian menjadikan wabah PMK ini sebagai atensi dan segera mengambil tindakan dengan melaksanakan monitoring proses pengecekan kesehatan hewan ternak yang akan dipotong di beberapa RPH yang ada Kota Mojokerto dalam rangka pencegahan wabah PMK..
AKBP Rofiq mengatakan pengecekan kesehatan hewan ternak sapi sangat membantu para peternak sapi untuk mengurangi rasa khawatir akan terjangkit penyakit PMK yang menular pada sapi.
"Maka kami bersama petugas hingga polsek jajaran berkolaborasi bersama-sama melakukan pemantauan terhadap hewan ternak tersebut," ucapnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement