Anak Komut Bank Jatim Diduga jadi Korban Pengeroyokan di HolyWings Sleman

Skema ganjil genap pagi ini dimulai pada pukul 06.00 WIB-10.00 WIB, sementara, sore nanti berlaku pada pukul 16.00 WIB-21.00 WIB.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 05 Jun 2022, 07:46 WIB
Ilustrasi pengeroyokan - Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Bryan Yoga Kusuma, anak bos bank pelat merah di Surabaya, harus mendapat perawatan medis usai dianiaya oleh sekelompok orang pada Sabtu, (4/6/2022) dini hari. Perwakilan Keluarga Bryan Yoga Kusuma, Anung Prajotho membeberkan kronologinya.

Anung menerangkan, kejadian ini bermula dari keributan antara Bryan Yoga Kusuma dengan seseorang bernama Carmel. Peristiwa itu terjadi di HolyWings Jogja, Jalan Magelang km 5,8 No 55, Kutu Asem, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Pada hari Jum’at, 3 Juni 2022, Bryan Yoga Kusuma bersama beberapa kawannya,Albert Wijaya, Aprio Rabadi, Yogi Adhika Pratistha dan Irawan mengunjungiHolyWings Jogja. Sekitar pukul 02.00 WIB hari Sabtu, 4 Juni 2022, Bryan YogaKusuma diprovokasi oleh seorang yang bernama Carmel, dan berujung padaperkelahian di depan parkiran HolyWings," kata Anung dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/6/2022).

Anung mengatakan, keributan berbuntut panjang. Setidaknya, ada 20 orang yang diduga membantu mengeroyok Bryan. Bahkan, oknum polisi diduga ikut terlibat.

"Carmel memanggil rekannya Leo dan kemudian mengumpulkan seluruh security, preman, tukang parkir, provost dan PM untuk memprovokasi Bryan Yoga Kusuma. Saat perkelahian, Bryan Yoga Kusuma dihajar kurang lebih selama 1 jam oleh sekitar 20 orang, dan ada juga oknum polisi yang terlibat," ujar dia.

Anung menerangkan, pihak dari Carmel menyarankan agar persoalan diselesaikan di Polres Sleman. Namun, Bryan dan rekannya Albert malah mendapatkan siksaan dan pukulan.

"Saat itu, Albert meminta pertolongan dari polisi lain yang berada di Polres, namun hanya dilihat saja, dan mereka tidak memberikan pertolongan," ujar dia.

Anung mengatakan, kepolisian setempat turut menyita identitas dan ponsel Albert serta Bryan. Bahkan, pihak keluarga baru mengetahui peristiwa ini ketika diberitahu oleh Albert.

"Pada pukul 07.00 WIB hari Sabtu, 4 Juni 2022 Albert memberitahu bahwa Bryan sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sleman," ujar dia.

 


Keluarga Menyayangkan

Terkait hal ini, pihak keluarga sangat menyayangkan kasus ini. Apalagi, tidak seorang pun anggota polisi yang berada di Polres maupun yang terlibat di HolyWings untuk memberitahukan peristiwa ini kepada pihak keluarga.

"Bahkan sampai malam hari ini, Sabtu 4 Juni, tidak ada anggota polisi pun yang menghubungi pihak keluarga. Sehingga pihak keluarga merasa perlu mengangkat kasus ini, agar mendapatkan keadilan," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya