Liputan6.com, Jakarta - Tragedi invasi Rusia ke Ukraina masih menyisakan banyak cerita, salah satunya datang dari ibu dua anak dari Inggris. Berbeda dari banyak cerita, Lorna Garnett mengatakan hidupnya telah dihancurkan oleh seorang pengungsi Ukraina.
Pengungsi tersebut dituding Lorna telah merebut pasangannya setelah memberinya tempat tinggal yang aman di Inggris. Ia sebelumnya keberatan membiarkan pengungsi Sofiia Karkadym tinggal di rumahnya di Bradford West Yorks, dilansir dari laman Mirror, Selasa, 24 Mei 2022.
Baca Juga
Advertisement
Ibu dua anak itu mengaku lebih khawatir teman serumah baru mereka mulai mengenakan "baju berpotongan rendah dan lipstik merah" di rumah. Setelah dua minggu berlalu, Lorna tak bisa lagi menahan diri. Ia mengusir Sofiia dari rumah.
Tindakannya itu tak didukung pasangannya, Anthony atau Tonny. Pria yang selama delapan tahun berhubungan dengannya memutuskan turut pergi Sofiia. "Dia mengarahkan pandangannya pada Anthony sejak awal, memutuskan dia menginginkannya dan dia membawanya," ungkap Lorna pada The Sun.
"Aku hanya tidak mengerti bagaimana dia bisa membuang semua itu untuk seorang wanita yang dikenalnya selama dua minggu. Kehidupan saya benar-benar hancur," keluh Lorna.
Kisah asmara Sofiia dan Anthony bahkan menjadi berita utama di Ukraina. Mereka mengklaim bahwa mereka tak bisa melawan cinta mereka satu sama lain.
Tony telah mendaftar ke skema pemerintah untuk menampung pengungsi setelah invasi Rusia. Namun, ia mengklaim bahwa dia beralih ke media sosial untuk menawarkan bantuan ketika dia menemukan proses aplikasi terlalu lambat.
Tony yang bekerja NHS, mengenal Sofiia di Facebook dan ditawari untuk menjadi sponsor Inggrisnya. Sofiia melakukan perjalanan dari Kiev ke Lviv, ke Polandia dan kemudian ke Berlin sebelum terbang ke Bandara Manchester untuk bertemu Tony setelah mengamankan visanya pada awal Mei 2022.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pindah Rumah
Dalam beberapa hari, ketegangan meningkat ketika Tony dan tamu baru mereka semakin dekat. Sementara itu, Lorna menjadi semakin curiga bahwa Sofiia menginginkan lebih dari sekadar tempat tinggal.
Kekhawatiran Lorna semakin bertambah ketika Sofiia memakai riasan, menata rambutnya, dan mengenakan atasan berpotongan rendah. Ia hanya berdandan demikian saat Tony pulang kerja.
Setelah mengemasi tasnya untuk mengikuti Sofiia, Lorna mengatakan Tony dan inspirasi barunya itu mulai berbagi tempat tidur di rumah ibunya. Dia memberi tahu Lorna bahwa mereka telah jatuh cinta dan ingin membangun kehidupan baru dengan Sofiia, klaim ibu yang patah hati itu.
Lorna ingat dengan cepat "menjadi jelas" bahwa Sofiia tidak tertarik menghabiskan waktu bersamanya. Ia mengatakan komunikasi di antara mereka menjadi sulit, meskipun Sofia mampu menggunakan bahasa Inggris dengan baik.
Advertisement
Diabaikan di Rumah Sendiri
Lorna menambahkan bahwa dia bahkan mengajak Sofiia berbelanja untuk membantunya memilih beberapa pakaian baru. Namun, ia segera menyadari bahwa tamunya itu jarang muncul dari kamarnya sampai Tony pulang kerja.
Dia mengklaim bahwa Sofiia "tidak berusaha menjaga penampilannya" sepanjang hari. Ia hanya merias wajah dan menata rambutnya ketika Tony kembali dari kantornya.
Seorang tetangga bahkan memberitahukan Lorna bahwa dia melihat Tony dan Sofiia berbicara mesra saat mereka berdiri merokok bersama di pintu masuk rumah.
"Pada saat itu saya mulai merasa seperti roda ketiga ketika mereka duduk di sofa sambil tertawa dan bercanda sementara saya diabaikan. Tiba-tiba saya merasa tidak diterima di rumah saya sendiri," keluh Lorna
Lorna, yang mengubah nama keluarganya dengan jajak pendapat tetapi tidak menikah dengan Tony. Kini, ia telah memperingatkan keluarga lain tentang bahaya mengundang orang asing ke rumah mereka.
Minta Maaf
Lorna juga mengklaim dia tidak melarang siapa pun untuk membantu pengungsi Ukraina, tetapi ia tidak ingin orang lain menghadapi drama yang "menghancurkan" ini. Tony disebutnya telah meminta maaf karena membuatnya patah hati.
Meski begitu, ia bersikeras bahwa ia "tidak pernah memiliki cinta" seperti itu dengan Sofiia. Pasangan itu mengaku mereka jatuh cinta pada pandangan pertama.
Hampir 54.000 pengungsi dari Ukraina telah tiba di Inggris di bawah skema pemerintah. Menteri Pengungsi Lord Harrington mengatakan, "Kami melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung pendatang baru."
Seperti diberitakan kanal Global Liputan6.com, warga Inggris yang menawarkan rumah untuk pengungsi Ukraina akan menerima pembayaran sebagai tanda terima kasih, yakni uang sebesar 350 pound sterling per bulan atau setara Rp 6,5 juta dari pemerintah Inggris. Di bawah skema Rumah untuk warga Ukraina, warga Inggris akan dapat membantu individu atau keluarga Ukraina untuk tinggal bersama mereka.
Advertisement