PBB Jadikan Polri Contoh Pengamanan Kegiatan Internasional dan Manajemen Bencana

Deputy Sekretaris Jenderal PBB, Amina J Mohhamed meninjau Command Centre ITDC.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 25 Mei 2022, 12:16 WIB
Deputy Sekretaris Jenderal PBB, Amina J Mohhamed meninjau Command Centre ITDC.

Liputan6.com, Jakarta Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra menyampaikan bahwa perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sangat mengapresiasi Command Center ITDC yang dibangun kepolisian Indonesia untuk mendukung pengamanan Global Platform for Disaster Risk Reducation (GPDRR) dan sistem manejemen monitoring bencana alam gempa bumi dan tsunami.

"Deputi Sekretaris Jenderal PBB mengapresiasi atas kesiapan Polri, sehingga PBB akan menjadikan 91 Command Center ITDC sebagai contoh pembuatan fasilitas Command Center sistem penanganan kebencanaan di negara-negara di dunia dibawah UNDRR," tutur Putu Jayan kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).

Deputy Sekretaris Jenderal PBB, Amina J Mohhamed sendiri meninjau langsung Command Centre ITDC dalam rangka melihat fasilitas dan fitur kesiapan dukungan teknologi Command Center untuk antisipasi pengamanan, kebencanaan dan tsunami di Bali pada Selasa, 24 Mei 2022.

Putu Jayan menyebut, fasilitas dan fitur 91 Command Center ITDC mendukung kegiatan pengamanan event Internasional termasuk GPDRR dan G20, seperti integrasi monitor CCTV yang terpasang di seluruh wilayah Bali sebanyak 1.431 titik CCTV.

"Ada tiga di pelabuhan penyeberangan, satu di pelabuhan logistik, satu di Bandara Internasional Ngurah Rai dan satu terminal tipe A," jelas dia.

Tidak ketinggalan daerah tujuan wisata utama serta seluruh jalan tol yang menjadi rute para delegasi, monitoring drone, GPS Ranmor Patroli, Body Worm Camera, situasi dari udara dengan drone, dashboard Polisiku, hingga Dashboard 110 dan SOT Presisi. 

 


Siapkan Penanganan Bencana

Putu Jayan menambahkan, fasilitas dan fitur 91 Command Center ITDC juga mempersiapkan penanganan bencana alam dan tsunami di wilayah Bali. Seperti Info Cuaca BMKG, informasi bencana alam dan tsunami seluruh Indonesia secara real time, inarisk BNPB, monitoring kecepatan angin, pasang surut air dan tinggi gelombang, serta video SOP evakuasi bencana gempa dan tsunami di kawasan Wisata Nusa Dua Bali.

"Itu tidak hanya melihat fitur-fitur CCTV saja, tapi juga melihat kesiapan untuk mendukung pengamanan kegiatan Sidang PBB ini baik segi kebencanaan maupun keamanan dan lainnya," terangnya.

Menurut Putu Jaya, para perwakilan PBB tidak meragukan kesiapan Polri dalam melakukan pengamanan untuk kegiatan kenegaraan atau internasional. Sebab, Indonesia sudah pernah melaksanakan kegiatan bersama PBB di Bali.

"Kita sudah dua kali kegiatan bersama PBB, kemarin COP masalah lingkungan, kemudian sekarang (GPDRR). Betul, sangat mengapresiasi dapat mengkolaborasikan konsep pengamanan Standart PBB dengan konsep pengamanan Polri," Putu Jayan menandaskan.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya