Liputan6.com, Jakarta BRI Life mencatat, nilai pembayaran klaim nasabah mencapai Rp1 triliun di kuartal I-2022. Angka ini menurun sebesar 20 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun tahun lalu.
Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming menyampaikan, penurunan pembayaran nilai klaim ini disebabkan oleh melandai penularan kasus harian positif Covid-19.
Advertisement
"Penurunan klaim ini juga menunjukan upaya Pemerintah untuk penanggulang covid 19 telah berhasil menekan dampak negatif dari Pandemi Covid 19 dan turut berkontribusi pada penurunan angka kematian," kata Lim di Gedung Menara Brilian, Jakarta, Rabu (25/5).
Direktur Operasional BRI Life Yosie William Iroth menambahkan, BRI Life terus melakukan investasi di bidang IT, guna mendukung literasi akan pentingnya asuransi, mempermudah pembayaran klaim, dan perencanaan keuangan serta inklusi asuransi.
Salah satu upaya pemanfaatan teknologi digital, BRI Life telah meresmikan Layanan Terpadu (Sentralisasi) Contact Center BRI Life di Kantor Layanan CCC (Customer Care Center) Yogyakarta dan aplikasi Myacces yang memberikan kemudahan layanan bagi Nasabah.
"Peresmian Layanan Terpadu Contact Center serta aplikasi Myacces ini sebagai wujud komitmen BRI Life dalam menyediakan pelayanan maksimal kepada masyarakat khususnya nasabah," ungkapnya.
Selain itu, sebagai salah satu upaya membangun komunikasi dengan para milenial agar lebih peduli akan asuransi BRI Life juga memanfaatkan kanal sosial media seperti youtube, untuk mensosialisasikan pentingnya proteksi, dengan membuat webseries yang saat ini sudah masuk untuk edisi yang ketiga.
"Setelah sukses dengan webseries Percaya ini Rindu, yang telah ditonton oleh jutaan viewers, BRI Life kembali meluncurkan webseries dengan judul “Percaya Ini Cinta” yang akan tayang di pertengahan Juni 2022," tutup Yosie.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pendapatan
Sebelumnya, BRI Life membukukan total pendapatan usaha sebesar Rp2,91 triliun di kuartal I-2022. Angka ini meningkat 77,80 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp1,63 triliun.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila menyampaikan, peningkatan pendapatan usaha tersebut di topang oleh peningkatan pendapatan premi sebesar 51,8 persen di kuartal I-2022. Yakni dari Rp1,65 triliun pada kuartal I 2021, menjadi Rp 2,50 triliun di 2022. Peningkatan pendapatan premi ini dikontribusi dari penjualan lini non unit link
"Pertumbuhan tersebut memperlihatkan, tetap meningkatnya tingkat kepercayaan nasabah kepada Asuransi BRI Life, yang yang terus berkembang dalam memberikan perlindungan jangka panjang kepada masyarakat nasabah," kata Iwan di Gedung Menara Brilian, Jakarta, Rabu (25/5).
Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming melanjutkan, terkait jasil investasi sampai dengan semester I-2022, BRI Life berinvestasi ke aset berkualitas tinggi yaitu sekitar 54 persen di SUN dan 22 persen obligasi korporasi dengan rating Investent grade. Kemudian, BRI Life berkomitmen mendukung Environment Social and Good Governance (ESG), dengan investasi lebih dari Rp200 milyar ke instrumen saham yang termasuk dalam indeks ESG.
"Adapun Total Aset BRI Life di tahun 2022, terus bertambah kuat dengan aset saat ini Rp. 19,99 triliun dan baru-baru ini FMH (FWD Management Holding Limited) meningkatkan kepemilikannya menjadi 35,14 persen," imbuh Lim.
Selanjutnya untuk ratio RBC, BRI Life mencapai 549,93 persen. Angka ini jauh diatas persyaratan minimum 120 persen dari OJK, hal ini menunjukkan bahwa BRI Life sangat sehat.
"Berdasarkan pencapaian pertumbuhan ini menjelaskan bahwa, BRI Life terus tumbuh, melalui komitmen dan literasi yang terus disampaikan kepada masyarakat Indonesia, dan kami optimis kinerja BRI Life jiwa akan meningkat signifikan di sepanjang tahun 2022," tutup Lim.
Advertisement
BRI Life Bantah Kebocoran Data 2 Juta Nasabah, Ini Hasil Investigasinya
BRI Life segera melakukan investigasi marathon pasca beredarnya informasi soal bocornya data nasabah. Hasilnya, perseroan mengklaim jumlah kebocoran data 2 juta nasabah tidak benar.
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan BRI Life Ade Ahmad Nasution menjelaskan, pihaknya telah bergerak cepat melakukan investigasi internal atas kejadian dimaksud. Hasilnya, ditemukan bukti bahwa pelaku kejahatan cyber melakukan intrusi ke dalam sistem BRI Life Syariah, yang merupakan stand alone system dan terpisah dari core system BRI Life.
"Pada sistem tersebut terdapat tidak lebih dari 25 ribu pemegang polis syariah individu, dimana data tersebut tidak berkaitan dengan data BRI Life maupun BRI Group lainnya," ujar Ade, Kamis (29/7/2021).
Ade pun memastikan kejadian ini tidak memberikan dampak kepada data nasabah BRI maupun BRI Group lainnya. "Tidak ada Lateral Action terhadap portofolio yang lain, karena sistem ini stand alone," tegasnya.
Di sisi lain, ia turut menginformasikan jika link awal di forum jual beli data nasabah BRI Life yang sempat viral pada sosial media sudah tidak dapat ditemukan lagi.
Sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi nasabah, BRI Life disebutnya telah melakukan respon terhadap insiden ini dan melakukan tindakan cepat dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Dalam hal ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Untuk kepentingan penegakan hukum, BRI Life berkoordinasi dengan Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri dan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN)," jelasnya.