Liputan6.com, Jakarta - Singapura kembali menyambut kunjungan turis asing setelah berbagai pelonggaran terkait perlintasan antar-negara diambil. Menurut data resmi, jumlah kunjungan wisatawan asing meningkat 252 persen pada kuartal I/2022 dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Jumlahnya pada April 2022 mencapai 294.300 orang dengan Indonesia menempati ranking pertama penyumbang turis asing terbanyak.
"Indonesia menjadi pasar terbesar Singapura, terutama di bulan ini. Istilahnya nomor satu yang kunjungi Singapura. Jumlahnya 58.270 pengunjung, naik dari 13.620 di bulan Maret 2022," kata Indriati Permanasari, Manager Singapore Tourism Board dalam Press Briefing SingapoReimagine, Selasa, 24 Mei 2022.
Baca Juga
Advertisement
Tingginya kunjungan wisatawan asal Indonesia ke Singapura disinyalir memanfaatkan momentum libur Lebaran yang berdurasi cukup panjang. Mohamed Firhan Abdul Salam, Singapore Tourism Board’s Area Director Indonesia, menjelaskan rata-rata turis Indonesia menghabiskan waktu di Singapura selama tujuh hari, lebih lama dibandingkan sebelum pandemi.
"Sebelum pandemi rata-rata tiga hari," ujarnya.
Firhan mengakui pihaknya tak membedah lebih lanjut tujuan para turis Indonesia berlibur ke Singapura. Angka yang disebut itu termasuk mereka yang hanya ingin berpelesir, kunjungan bisnis, maupun yang berobat. Terlepas dari itu, pihaknya menyambut baik peningkatan durasi tinggal para wisatawan mancanegara.
"Dengan menghabiskan waktu lebih lama, mereka punya waktu untuk mengeksplorasi (Singapura) lebih dan menghabiskan (uang) lebih banyak, yang tentu saja baik bagi kami," kata dia.
Peningkatan kunjungan wisatawan asing itu merupakan efek dari penerapan skema Vaccinated Travel Framework (VTF). Pengunjung yang telah divaksinasi penuh, minimal dua dosis, tidak lagi diwajibkan menjalani karantinas tes Covid-19 untuk masuk ke Singapura.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kampanye SingapoReimagine
Seiring dengan itu, Singapura juga mengumumkan kembali kampanye pemulihan wisata mereka bertajuk SingapoReimagine. Dengan kampanye tersebut, pihaknya berharap wisatawan bisa mengeksplorasi destinasi wisata yang ada di Singapura lebih dalam.
"Selama pandemi, kami telah mempersiapkan momentum menyambut kembali wisatawan asing," ucap Indri.
Pemerintah Singapura, kata dia, menyiapkan beragam destinasi berbeda, baik membuat yang benar-benar baru maupun meremajakan destinasi yang ada. Destinasi didominasi dengan elemen alam, merespons kebutuhan para traveler saat berwisata setelah pandemi. Di samping, pihaknya meyakinkan bahwa destinasi yang dikunjungi itu benar-benar aman.
"Dengan protokol kesehatan yang ada, wisatawan tidak perlu khawatir," ujarnya.
Negara kota itu juga berkomitmen menjadi sustainable destination. Banyak taman dengan tanaman dan pepohonan hijau bisa diakses di tengah kota. Ada pula destinasi yang dirancang untuk mendukung program pemerintah mewujudkan praktik keberlanjutan, termasuk membuat peta jalan sebagai panduan bagi pelaku industri yang terlibat.
"Singapura memiliki visi untuk memposisikan Singapura sebagai City in Nature, di mana touch point yang ada hanya tinggalkan sedikit jejak karbon. Ini salah satu yang digiatkan pemerintah Singapura," terang Indri.
Advertisement
Bangkitkan Event
Pelan tapi pasti, Singapura juga menyiapkan diri kembali sebagai pusat MICE di Asia Tenggara. Sejumlah event berskala internasional sudah masuk daftar agenda, termasuk Balap F1 yang sempat terhenti karena kondisi pandemi Covid-19. Firhad menyebut gelaran itu akan kembali digelar pada 30 September hingga 2 Oktober 2022.
Panitia juga merilis sejumlah artis pendukung acara yang akan hadir, seperti DJ Marshmellow, Westlife, dan Greenday. "Tiket penjualannya lumayan bagus, almost all sold out," kata Firhad.
Pihak Singapura dan F1 juga sudah menyepakati perpanjangan kontrak hingga tujuh tahun ke depan. Dengan demikian, ajang balap mobil itu setidaknya akan menjadi acara tahunan Singapura hingga 2030 mendatang.
Singapura juga merancang festival wellness yang akan berlangsung pada 3--12 Juni 2022. Lebih dari 120 acara disiapkan dari seluruh penjuru Singapura yang bisa diikuti baik online maupun offline, termasuk di dalamnya mencakup kuliner sehat dan perawatan kebugaran.
"Sebagai efek pandemi, banyak orang menyadari bagaimana pentingnya wellbeing," kata dia.
Masih Menantang
Meski tanda kebangkitan muncul, bukan berarti semua berjalan mulus. Hingga saat ini, akses dari Indonesia ke Singapura maupun sebaliknya via udara masih terbatas.
"Load factor-nya masih 36 persen dari level sebelum pandemi," kata Firhad menjawab soal kapasitas kursi penumpang pesawat.
Permintaan yang ada belum sebanding dengan penawaran yang tersedia sehingga harga tiket pesawat pun melambung. Pihaknya mengaku sudah berkonsultasi dengan berbagai maskapai, seperti Singapore Airline,Scoot, Jetstar, AirAsia, Garuda Indonesia, dan Batik Air, untuk menambah rute penerbangan dan jumlah penerbangan demi menekan biaya yang ada.
"Mudah-mudahan 3--6 bulan ke depan kapasitas penerbangan ke Singapura meningkat, termasuk kota-kota di luar Jakarta, seperti Surabaya, Medan, Manado, Lombok, Semarang, Jogja, dan Bali," ia menambahkan.
Pihaknya juga akan menggelar roadshow ke sejumlah kota di Indonesia untuk mempromosikan pembukaan wisata di negaranya. Di samping itu, Singapore Tourism Board juga menggandeng Trans Digital Media dan Traveloka untuk mendukung promosi agar bisa mengembalikan tingkat kunjungan wisatawan asing ke level sebelum pandemi.
Advertisement