Liputan6.com, Jakarta Pengamat pasar modal dan Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan, kerugian investasi dalam bentuk unrealized loss yang dialami PT Telkom Indonesia Tbk di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di Kuartal I 2022 merupakan hal yang wajar.
Menurut dia, itu dikarenakan investasi Telkom di GOTO melalui Telkomsel bukan pada kenaikan harga saham GoTo, melainkan pada kolaborasi antara Telkomsel dengan ekosistem Goto.
Advertisement
“Pada neracanya, TLKM mencatat investasinya di GOTO sebagai penyertaan jangka panjang pada instrumen keuangan, yang ditempatkan di bagian aset tidak lancar. Yang artinya TLKM membeli saham GoTo bukan untuk tujuan dijual kembali, melainkan untuk dimiliki dalam jangka panjang. Karena itulah untung ruginya TLKM di GoTo ini tidak dilihat dari naik turunnya harga saham GOTO itu sendiri di pasar,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (25/5/2022).
Jika dirunut ke belakang, lanjut Teguh, Telkomsel memiliki saham GoTo senilai 450 juta dolar AS atau setara Rp6,4 triliun. Nilai tersebut setara dengan jumlah saham yang dimiliki sebanyak 23,7 miliar lembar atau sama dengan Rp270 per saham.
Modal yang digelontorkan TLKM tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan nilai saham GoTo saat menjual ke publik (Initial Public Offering/IPO) yang Rp338 per saham.
Investasi jangka panjang yang dilakukan oleh TLKM, menurut Teguh, mirip seperti yang dilakukan investor strategis lainnya di GoTo seperti Google, Tencent, KKR, Facebook, dan Visa. Dimana TLKM tidak mengincar keuntungan langsung dalam bentuk bagian laba tunai, ataupun dividen, melainkan keuntungan tidak langsung hasil dari kolaborasi.
"Dalam prospektus IPO GOTO disebutkan bahwa perusahaan memiliki sejumlah perjanjian kerja sama operasional dengan Telkomsel, diantaranya menyediakan layanan korporasi prabayar atas produk Telkomsel bagi karyawan GOTO. Lalu, GOTO, atau dalam hal ini Tokopedia, bersama dengan Telkomsel mengadakan program loyalty customers dalam bentuk penyediaan e-voucher oleh Tokopedia," lanjutnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tambahan Pendapatan
Begitu pun GoTo melalui anak usahanya Midtrans menyediakan layanan payment gateway bagi Telkomsel. Telkomsel memiliki aplikasi MyAds yang diintegrasikan ke dalam platform GoBiz milik GoTo, untuk menjangkau para mitra pedagang Gojek.
Telkomsel dan GoTo juga mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT Games Karya Nusantara, yang bergerak di bidang produksi konten video game.
Teguh menjelaskan, dari kolaborasi tersebut Telkomsel bisa memperoleh tambahan pendapatan yang kemudian dicatat sebagai pendapatan milik Telkomsel, jadi bukan dicatat sebagai pendapatan dari hasil investasinya di GoTo.
“Manajemen TLKM dalam hal ini tahu persis bahwa uang Rp 6,4 triliun yang mereka setor kemungkinan akan terus menyusut. Tapi dalam jangka panjangnya, dengan asumsi berbagai kolaborasi di atas memang menghasilkan keuntungan yang sesuai harapan bagi kedua perusahaan, maka mungkin pada akhirnya investasi Rp 6,4 triliun itu akan menjadi biaya yang setimpal,” katanya.
Sebelumnya, Senior Vice President, Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Ahmad Reza mengatakan, pergerakan harga saham GoTo maupun saham lainnya yang diperdagangkan di bursa selalu bergerak dinamis. Bisa turun, dan bisa juga melonjak cukup tinggi, sesuai dengan kondisi pasar baik itu global maupun regional.
"Dinamika harga saham merupakan suatu yang lazim terjadi. Seperti misalnya tahun lalu, kami mencatatkan unrealized gain atas investasi GoTo sebesar Rp2,5 triliun. Namun kini bisa terjadi unrealized loss," ujar Reza.
Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Ririek Adriansyah juga menegaskan, kebijakan Grup Telkom berinvestasi di GoTo, tidak hanya mempertimbangkan aspek capital gain atau loss, tetapi juga mempertimbangkan aspek yang lebih luas lagi, seperti sinergi.
Salah satu contoh hasil sinergi tersebut, Grup Telkom memperoleh pendapatan senilai Rp 473 miliar pada 2021 dari pendapatan pelanggan baru mitra pengemudi Gojek melalui pembelian paket data Telkomsel untuk mitra.
"Potensi sinergi value dengan GoTo justru lebih besar dari nilai yang sudah diinvestasikan Telkom Grup," kata Ririek.
Advertisement
Anak Usaha Telkom Tambah Modal ke Telkomsel Ekosistem Digital
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usaha PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) menyertakan modal kepada PT Telkomsel Ekosistem Digital (TED).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (21/5/2022), PT Telkom Indonesia Tbk menyampaikan transaksi afiliasi berupa penyertaan modal oleh Telkomsel kepada TED senilai Rp 292 miliar. Transaksi tersebut merupakan transaksi afilasi seiring Telkomsel merupakan anak perusahaan yang dikendalikan langsung oleh Telkom dengan kepemilikan sebesar 65 persen.
Sedangkan TED merupakan anak perusahaan yang dikendalikan langsung oleh Telkomsel dengan kepemilikan 99,99 persen.
Manajemen Telkom menyatakan penyertaan modal ini untuk memperkuat platform digital yang dimiliki oleh TED.
Adapun transaksi ini telah melalui prosedur transaksi afilasi dan transaksi benturan kepentingan. Selain itu, transaksi ini tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan POJK 42/2020.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 20 Mei 2022, saham TLKM melemah tipis 0,95 persen ke posisi Rp 4.170 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 4.230 dan terendah Rp 4.170 per saham. Total volume perdagangan 148.011.489. Nilai transaksi Rp 621,7 miliar. Total frekuensi perdagangan 14.929 kali.
Sepanjang 2022, saham TLKM menguat 3,22 persen ke posisi Rp 4.170 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 4.850 dan terendah Rp 4.030 per saham. Total volume perdagangan 13.325.101.591 saham. Nilai transaksi Rp 58,9 triliun. Total frekuensi perdagangan 1.141.303 kali.