Liputan6.com, Tirana- Pelatih AS Roma, Jose Mourinho di ambang akhiri paceklik gelar klub berjulukan Serigala Ibu Kota saat mengikuti final Conference League lawan Feyenoord di stadion Air Albania, Kamis (25/5/2022). Meski begitu, Mourinho malah bicara soal Manchester United atau MU.
Setelah dipecat MU pada 2019 lalu, Mourinho kembali ungkit bobroknya organisasi yang dimiliki Man Utd. Dia mengaku tak senang untuk mengungkap kebenaran itu, namun kini sudah terbukti.
Advertisement
Man Utd memang tak kunjung membaik sejak ditinggalkan Jose Mourinho. Bahkan MU tak lagi mendapatkan gelar di era Ole Gunnar Solskjaer, Michael Carrick dan Ralf Rangnick.
Manchester United kini kembali menunjuk manajer baru Erik Ten Hag. Pelatih asal Belanda ini punya tugas besar untuk merevolusi Man Utd secepatnya.
Mourinho mengatakan tak pernah mempermasalahkan pemecatan dirinya. Namun dia merasa sudah dikriminalisasi karena organisasi MU yang tak beres bukan dirinya.
Komentar Mourinho
Mourinho mengatakan sedih karena ternyata benar soal dugaan bobroknya organisasi MU. Soalnya dia merasa banyak orang baik di Man Utd.
"Tentu saya memang lebih dekat dengan Chelsea, saya orang Chelsea, dua periode, enam tahun," katanya seperti dikutip Metro.
"Tapi di MU, fansnya sangat spesial. Banyak orang baik di dalam klub, jadi saya tak suka kalau tuduhan saya ternyata benar," dia menambahkan.
Advertisement
Tak Butuh Trofi
Sebelumnya, Mourinho juga mengatakan MU seperti klub yang tak membutuhkan trofi. Komentar itu diungkapkannya setelah merasakan sendiri apa yang terjadi dalam klub.
"Saat saya gabung Chelsea, saya gabung untuk menang. Gabung Inter Milan juga untuk menang, juga saat gabung Madrid," katanya.
"Di Roma saya datang untuk membangun tim dan diberi waktu, ini sesuatu yang baru. Saya tak pernah diberi waktu. Saya datang dan menang, kalau tidak saya dipecat."
Peringkat
Advertisement