Besok Kamis 26 Mei 2022 Hari Libur Apa?

Besok Kamis 26 Mei 2022 merupakan hari libur nasional yang ditandai dengan tanggal merah pada kalender. Hari libur nasional tersebut pastinya dinantikan oleh masyarakat Indonesia, mulai dari anak sekolah hingga pekerja.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 25 Mei 2022, 16:00 WIB
Penampakan Tol Jagorawi yang terlihat lenggang saat libur Kenaikan Isa Almasih, Jakarta, Kamis (14/5/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Besok Kamis 26 Mei 2022 merupakan hari libur nasional yang ditandai dengan tanggal merah pada kalender. Hari libur nasional tersebut pastinya dinantikan oleh masyarakat Indonesia, mulai dari anak sekolah hingga pekerja.

Setelah sebelumnya ada peringatan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah pada 2-3 Mei, lalu Hari Raya Waisak 2566 BE pada 16 Mei, rupanya di bulan Mei ini masih ada tanggal merah lagi.

Lantas, besok Kamis 26 Mei 2022 hari libur apa? Dalam Surat Keputusan Bersama atau SKB 3 Menteri disebutkan bahwa tanggal 26 Mei 2022 adalah Hari Kenaikan Isa Almasih dan menjadi hari libur nasional.

Ketetapan hari libur nasional dan cuti bersama untuk tahun 2022 tersebut sebelumnya telah diatur oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri Nomor 963 tahun 2021, 3 tahun 2021, dan 4 tahun 2021.

Sementara, untuk pelaksanaan cuti bersama tahun 2022, dalam SKB tersebut tertulis bahwa mereka akan ditetapkan kemudian hari dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19.

Ketetapan hari libur nasional dan cuti bersama untuk tahun 2022, telah diatur oleh pemerintah melalui yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri PANRB Nomor 963 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021 dan Nomor 4 Tahun 2021.

Berdasarkan surat tersebut, berikut ini jadwal hari libur nasional 2022:

1. Tahun Baru 2022 Masehi: 1 Januari

2. Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili: 1 Februari

3. Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW: 28 Februari

4. Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944: 3 Maret

5. Wafat Isa Almasih: 15 April

6. Hari Buruh Internasional: 1 Mei

7. Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah: 2 Mei

8. Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah: 3 Mei

9. Hari Raya Waisak 2566 BE: 16 Mei.

10. Kenaikan Isa Almasih: 26 Mei

11. Hari Lahir Pancasila 1 Juni

12. Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah: 9 Juli

13. Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah: 30 Juli

14. Hari Kemerdekaan RI: 17 Agustus

15. Maulid Nabi Muhammad SAW: 8 Oktober

16. Hari Raya Natal: 25 Desember

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Cara Cek Hari Libur Nasional di Telepon Genggam

Warga berfoto di halaman luar Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Kamis (5/5/2022). Meski kawasan Monas masih ditutup sejak awal pandemi COVID-19 pada Maret 2020 lalu namun tidak menyurutkan minat warga untuk bisa berwisata yaitu dengan memanfaatkan kawasan luar monumen tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kamu juga bisa melihat jadwal hari libur nasional 2022 di smartphone melalui aplikasi Google Calender tanpa harus terlihat berantakan, karena tergabung dengan jadwal acara atau catatan lain di kalender. Caranya:

1. Buka aplikasi Google Calendar di smartphone,

2. Pilih opsi tiga garis di bagian pojok kiri atas lalu pilih Setelan,

3. Ketuk Hari libur,

4. Hari libur negara dan wilayah akan muncul,

5. Di samping kalender hari libur langganan, ketuk Hanya hari libur nasional,

6. Di bagian bawah, pilih Oke. 


Kunjungan ke Desa Wisata Meningkat di Masa Libur Lebaran 2022

Wisata Desa Adat di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 bagi wisatawan yang berkunjung. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Sebelumnya, masa libur Lebaran 2022 tak hanya digunakan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman dan bertemu sanak saudara. Momen ini juga dimanfaatkan untuk mengunjungi deretan destinasi menarik, seperti desa wisata.

Tingginya minat untuk mengeksplorasi desa wisata ditunjukkan dengan peningkatan jumlah wisatawan. Tren jalan-jalan ke desa wisata di waktu libur Lebaran merupakan salah satu buah manis dari upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi yang sarat akan kearifan lokal.

"Selama liburan Lebaran dan untuk memperlancar mudik, saya diberi tugas oleh Menko PMK untuk ikut terlibat dalam pengaturan manajemen mudik," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Selasa 17 Mei 2022.

Sandiaga melanjutkan, pengaturan ini merujuk kepada pihaknya yang memberi pilihan destinasi wisata bagi para pemudik. Menariknya, pemudik banyak yang menjatuhkan pilihan berwisata ke desa wisata yang ada di sekitar jalur mudik.

"Dari laporan yang kami terima dari pengelola desa wisata, misalnya di Borobudur, destinasi super prioritas kita, ada 100 persen kenaikan okupansi dari homestay desa wisata di sekitar Borobudur," lanjut Sandiaga.

Ia menjelaskan, peningkatan juga terjadi di Desa Wisata Tegalmulyo di Kabupaten Klaten, yakni sejumlah 5 ribu orang tercatat berkunjung ke desa tersebut. Sementara itu, sebanyak 500 wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Kerapu di Kabupaten Situbondo.

Sandiaga menyambung, "Jumlah wisatawan naik 700 orang di Desa Wisata Kali Biru, Kabupaten Kulonprogo. Meningkatnya penjualan paket wisata dengan jumlah wisatawan sebanyak 1.357 orang di Desa Wisata Pentingsari, Kabupaten Sleman."

Sebanyak 1.700 orang juga berkunjung ke Desa Wisata Cikakak di Kabupaten Banyuman. Kemudian, 6.320 orang berkunjung ke Desa Wisata Pentagen di Kabupaten Kerinci.

"Kami juga sedang menunggu laporan dari Desa Wisata Sangiran di Kabupaten Sragen dan Desa Wisata Sumberbulu di Kabupaten Karanganyar," terang Menparekraf.

Melihat potensi tersebut, pihaknya dengan bangga mempromosikan 50 besar desa wisata dari ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 melalui media sosial. Sandiaga juga mengingatkan para pengelola wisata agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.

"Sertifikasi CHSE diusahakan, sertifikasi desa wisata berkelanjutan diupayakan, Anugerah Desa Wisata Indonesia dimenangkan, dan implementasi program pendampingan pengelolaan sampah. Karena biasanya, jika banyak pengunjung, sampahnya juga banyak. Oleh karena itu, harus kita kelola dengan lebih baik," jelasnya.


Desa Wisata Cikakak

Rwanda Bojana, ritual budaya dan wisata yang dikembangkan untuk melindungi monyet liar di sekitar Desa Cikakak. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Dikutip dari Jejaring Desa Wisata Kemenparekraf, Minggu, 23 Januari 2022, Desa Wisata Cikakak menyimpan kekayaan budaya yang masih terpelihara hingga kini. Desa ini juga memiliki sederet tempat bersejarah atau situs budaya.

Beberapa di antaranya adalah Masjid Saka Tunggal Watu Tumpeng, Batu Asahan besar, Makam Wangsahita, Makam Jajar Papat, hingga Makam Eyang Karyadi. Selain itu, ada pula sederet objek wisata seperti Taman Kera yang jumlahnya banyak dan hidup bebas di alam liar.

Kera-kera ini jinak dan tidak membahayakan pengunjung. Itu pula yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik dari dalam negeri hingga mancanegara.

Desa Wisata Cikakak juga menjadi objek wisata religi, yakni masjid kuno peninggalan zaman dahulu yang memiliki satu tiang penyangga hingga dinamai Masjid Saka Tunggal. Dikutip dari Regional Liputan6.com, selain banyak kera atau monyet ekor panjang yang sering kali turun ke perkampungan, termasuk halaman sekitar Masjid Saka Tunggal, yang membuat masyarakat secara rutin menggelar Festival Rewanda Bojana, festival ini mereka memberi makanan untuk kawanan monyet tersebut.

Desa Wisata Cikakak juga memiliki paket-paket wisata, salah satunya kerajinan bunga plastik dengan harga mulai Rp100 ribu. Kerajinan ini diproduksi oleh anggota UMKM yang mendukung amenitas pariwisata desa ini.

Ada pula kerajinan kepala monyet Azacraft dengan harga mulai Rp50 ribu. Kerajinan tersebut memanfaatkan kelapa yang tak layak konsumsi untuk dijadikan kerajinan oleh kelompok wanita tani Mugi Rahayu sebagai cinderamata khas Cikakak.

Lalu, paket Ngempani Kethek dengan harga mulai Rp85 ribu. Paket wisata ini menawarkan pengalaman memberi makan kera yang berumur muda atau tua di sekitar objek wisata Masjid Saka Tunggal.

Berlanjut dengan paket wisata Saka Tunggal dengan harga mulai Rp85 ribu. Paket wisata keliling Masjid Saka Tunggal dan Taman Kera didampingi oleh pemandu yang memberikan edukasi tentang sejarah Masjid Saka Tunggal.FOTO: Tampil Menawan, Ini Gaya Pevit

Infografis Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya