Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengajak, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) wilayah setempat berpartisipasi dalam menciptakan ekosistem media yang sehat.
"Di antaranya dengan menggencarkan kegiatan yang sifatnya mengedukasi dalam meningkatkan pemahaman tentang media siber yang benar kepada masyarakat," kata Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Herson B Aden dilansir dari Antara, Rabu (25/5/2022).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Herson, di era revolusi industri 4.0 yang ditandai pesatnya media sosial dan digitalisasi, media khususnya daring atau siber, harus dikembalikan kepada jati dirinya sebagai sumber informasi, berita, dan inspirasi yang memiliki keunggulan.
"Keunggulan dimaksud, yakni memiliki kredibilitas, kecepatan, keakuratan, dan dijangkau khalayak dengan harga sangat terjangkau bahkan gratis," ucap dia.
Herson berharap, Pemprov Kalteng dan AMSI mampu memberikan pemahaman literasi media siber kepada masyarakat. Hal ini guna mencegah penyebaran informasi palsu atau hoaks.
"Tidak sedikit juga melalui pemberitaan media, berbagai potensi di Kalimantan Tengah kini semakin terangkat di mata nasional dan bahkan internasional, baik itu potensi ekonomi, budaya, wisata, dan lainnya," ucapnya.
Sementara, Ketua AMSI Wilayah Kalteng, Hairil Supriadi dan Sekretaris, Sun Rise Sinulingga beserta jajaran pengurus lainnya periode 2022-2025 resmi dilantik oleh Sekretaris Jendral AMSI Pusat, Wahyu Dhyatmika.
Sekjen AMSI Pusat, Wahyudi Dhyatmika menegaskan, pihaknya ingin AMSI membantu media-media daring, khususnya yang sudah menjadi anggota, untuk bisa memproduksi konten-konten berkualitas sehingga pada akhirnya mampu mendorong terciptanya bisnis yang sehat.
"Saat ekonomi berkembang harusnya media ikut berkembang, tentu media juga dituntut profesional. Produk dari media siber atau daring ini, harusnya bisa menjadi bagian dari solusi bagi publik," tuturnya.
Selain membantu dalam peningkatan kualitas konten yang dibuat, AMSI juga mendorong agar media-media daring ini semakin matang dalam sisi bisnis.
"Kami mengarahkan agar masing-masing media di suatu daerah bisa melihat peluang ekonomi yang potensial, yakni dengan melaksanakan pelatihan manajemen dan lainnya," tutupnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement