Liputan6.com, Jakarta - Bau mulut, juga dikenal sebagai halitosis, mempengaruhi 1 dari 4 orang di seluruh dunia.
Sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut dan menjaganya agar terhidrasi karena dapat menyebabkan situasi yang tidak nyaman dan kecemasan.
Anda dapat menggunakan beberapa pengobatan alami di rumah untuk menjaga nafas tetap segar, tetapi jika ini merupakan masalah yang terus menerus terjadi, maka disarankan untuk mengunjungi dokter gigi.
Baca Juga
Advertisement
Bright Side membuat daftar hal-hal yang menyebabkan bau mulut dan menyarankan cara mencegahnya, demikian dikutip dari situs tersebut, Rabu (25/5/2022):
1. Singkirkan Gumpalan Putih di Mulut
Batu amandel adalah gumpalan putih kecil yang terletak di amandel Anda. Mereka hampir tidak terlihat karena tersembunyi di dalam.
Hal ini menyebabkan bau mulut karena mereka menarik bakteri dan terbuat dari mikroba.
Beberapa cara alami untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan obat kumur bebas zat, berkumur dengan cuka sari apel, berkumur dengan air asin hangat, dan menggunakan flosser air bertekanan rendah yang dapat membantu menghentikan pembentukan batu.
2. Jangan Lewatkan Sarapan
Makan sarapan benar-benar adalah makanan terpenting hari ini bagi tubuh Anda, termasuk napas.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa remaja yang tidak sarapan menderita bau mulut lebih banyak daripada mereka yang melakukannya.
Penting untuk makan sarapan sehat yang rendah gula, seperti selada, apel, yogurt, susu, dan semua jenis makanan kaya serat.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3. Bernapaslah Melalui Hidung
Bernapas dari mulut Anda dapat menyebabkan bau mulut kronis karena menahan produksi air liur. Itulah mengapa bernapas dari hidung adalah pilihan yang lebih cerdas, karena membantu membangun kelembapan di udara yang Anda hirup.
Namun, itu juga memiliki efek samping lain yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mulut.
Ini dapat menyebabkan penyakit gusi, menyebabkan stres dan kecemasan, dan membuat rahang lebih kecil. Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa bahkan anak-anak dapat menderita bau mulut jika mereka bernapas melalui mulut.
4. Minum Air Setelah Makan Makanan
Makan makanan yang kuat dapat menyebabkan bau mulut karena bahan kimianya mengalir melalui aliran darah ke paru-paru Anda dan, sebagai hasilnya, keluar melalui napas.
Namun, selalu ada solusi untuk bau mulut jika Anda memutuskan untuk mengonsumsi makanan tersebut.
Apa yang harus dilakukan:
Makanan pedas: Dapat makan permen karet bebas gula setelah selesai makan.Kopi: Minum air sebelum dan sesudah mengonsumsinya untuk membilas senyawa.Tuna dan ikan: Tambahkan lemon ke makanan Anda sebelum mulai makan.
Advertisement
Alasan Sejumlah Orang Tak Menyadari Mulutnya Bau
Terkadang kita kerap menemui teman atau rekan yang memiliki bau mulut tak sedap saat sedang berbicara. Namun, merasa tidak enak jika menegurnya.
Selain merasa tidak enak untuk memberi masukan, sering muncul pertanyaan, apakah orang tersebut menyadari bau mulutnya sendiri.
Faktanya, banyak orang yang memiliki bau mulut tetapi tidak menyadari hal itu.
Meskipun kami belum memiliki penjelasan ilmiah yang menentukan untuk fenomena penciuman ini, ada banyak teori yang menjanjikan.
Menurut BreathMD, bisa jadi kita menjadi begitu terbiasa dengan bau napas kita sendiri sehingga kita tidak lagi memperhatikan baunya, demikian dikutip dari laman Mentalfloss.com.
Hal ini sama dengan cara kita tidak dapat mendeteksi "bau rumah" kita sendiri. Seperti yang dilaporkan HowStuffWorks, hipotesis lain menunjukkan bahwa kita lebih sadar akan halitosis orang lain (bau mulut orang).
Semua gerakan lidah yang terjadi saat seseorang berbicara dapat mendorong bau dari belakang mulutnya ke udara.
Bau Mulut Hilang di Udara?
Tetapi jika itu benar, sepertinya Anda akan bisa mencium bau napas Anda sendiri -- setidaknya saat Anda yang berbicara.
Yang membawa kita ke teori berikutnya dan terakhir: Bahwa bau mulut Anda menghilang sebelum Anda sempat menghirupnya. Saat orang lain menghembuskan napas, Anda menghirup udara hampir secara bersamaan.
Sebaliknya, saat Anda menghembuskan napas, Anda harus menunggu sampai baunya hilang sebelum menarik napas kembali. Pada saat itu, partikel berbau busuk mungkin sudah menyebar.
Jika Anda sama sekali tidak menyadari bagaimana bau napas Anda sendiri, hal itu bisa membuat orang lain tak nyaman.
Advertisement