PPP: KIB Dibentuk untuk Perkuat Parpol, Minimalisir Pembelahan di Masyarakat

Arwani menambahkan, KIB berkeinginan kontestasi Pilpres 2024 tak membuka kembali ruang pembelahan semakin besar di masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2022, 21:38 WIB
Sekjen PPP Arwani Thomafi mengatakan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk memperkuat posisi partai politik di Pemilu 2024. KIB terdiri dari poros Golkar, PAN dan PPP.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal DPP PPP Arwani Thomafi mengatakan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk memperkuat posisi partai politik di Pemilu 2024. KIB terdiri dari poros Golkar, PAN dan PPP.

Arwani mengatakan, pihaknya ingin mempersiapkan tahapan proses Pemilu 2024 yang sudah dimulai sejak tahun ini.

"Kita ingin dari awal Koalisi Indonesia Bersatu, ingin memperkuat parpol dalam hal mempersiapkan seluruh tahapan secara khusus pemilu presiden," kata Arwani Thomafi, Rabu (25/5/2022).

Arwani menambahkan, KIB berkeinginan kontestasi Pilpres 2024 tak membuka kembali ruang pembelahan semakin besar di masyarakat. Sehingga, ia mendorong agar muncul lebih dari dua pasangan calon presiden dalam Pilpres, mendatang.

"Tetapi pada intinya adalah ingin betul peta kontestasi tidak membuka ruang pembelahan di masyarakat semakin besar," ucap Arwani.

"Secara teori kita ingin lebih dari dua pasangan calon itu bagus. Tiga, syukur-syukur empat, jadi masyarakat juga diberikan pilihan, oh ada ini, ada ini, akan memberikan satu keleluasaan untuk masyarakat memilih," tambahnya.

Terkait sosok yang akan diusung oleh KIB, Arwani mengatakan, sangat terbuka pada semua kemungkinan. Termasuk, Golkar yang memajukan Ketum Airlangga Hartarto sebagai capres.

Menurutnya, yang paling utama adalah KIB bersepakat siapa dan kriteria seperti apa yang akan diusung.

Dia juga tak menutup kemungkinan, dalam pembahasan bersama akan muncul kisi-kisi seperti harus cerdas, merakyat hingga punya pengalaman memimpin di daerah. "Kita duduk bareng, nama itu disepakati oleh kami bertiga PPP-Golkar-PAN," terangnya.

"Tetapi kami tidak menutup mata terima masuk-masukan dari para tokoh dari luar sebagai bahan pertimbangan," pungkas dia. 


Tidak Ganggu Kinerja Jokowi

Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa saling bertemu. (Foto: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com).

Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) menjamin, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak mengganggu kinerja pemerintah. Menurutnya, KIB yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP justru meningkatkan kinerja pemerintahan Presiden Jokowi.

"Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dijamin tidak akan mengganggu kinerja pemerintahan karena Pak Airlangga dan Pak Suharso adalah menteri presiden. Justru KIB bertanggungjawab atas peningkatan kinerja pemerintahan," kata Juru Bicara PAN Viva Yoga Mauladi, Sabtu, 21 Mei 2022.

Viva menyebut, KIB tetap berkomitmen dan bertanggungjawab atas peningkatan kinerja pemerintah karena bagian dari pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Dia melanjutkan, adanya KIB justru menjadi momentum yang baik untuk mentradisikan koalisi atau penggabungan parpol dalam mempersiapkan pilpres 2024. Tidak diputuskan pada menit-menit akhir jelang pendaftaran capres-cawapres. 

"Dan ini juga menjadi bagian dari proses pendidikan politik rakyat bahwa pemilu harus diarahkan ke ranah rasional, modern, terukur, transparan, akuntabel, mencerdaskan, dan menggembirakan," tambahnya.

Viva mengatakan, jika beberapa event silaturahmi antar pimpinan partai politik masih belum menemukan format koalisi, maka tentu perlu pendalaman lebih lanjut tentang platform, visi dan rencana kerja, figur dan posisi, serta variabel penilaian lainnya.

"Upaya kreatif masing-masing partai politik untuk saling PDKT, pendekatan, saling lirik, saling jatuh cinta, dan bersepakat akan menuju pelaminan politik adalah hak dasar dari partai politik yang tentu dijamin oleh UUD 1945 dan diperjelas di UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu," pungkas Viva.

Infografis Golkar, PAN dan PPP Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya