Indonesia Jadi Tuan Rumah Global Tourism Forum 2022, Beri Keuntungan bagi Kebangkitan Pariwisata

Indonesia akan menggelar Global Tourism Forum Annual Meeting 2022 di Bali pada November 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mei 2022, 09:03 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara KKP II Sespim Lemdiklat Polri, secara daring, di Jakarta, Jumat (23/7/2021). (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Global Tourism Forum (GTF) Annual Meeting 2022 pada November 2022 di Bali. Penyelenggaraan acara tersebut sebagai upaya meningkatkan posisi Indonesia dalam kepemimpinan global sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Saya mengumumkan bahwa kami siap untuk menyelenggarakan event ini, dan kami siap menyambut delegasi GTF Annual Meeting 2022 pada November di Bali," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam sambutannya secara virtual saat launching Event Global Tourism Forum (GTF) Annual Meeting 2022 di Hotel Pullman Jakarta, Rabu, 25 Mei 2022.

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Sandi mendukung penyelenggaraan acara tersebut. Sandi menjelaskan, setelah dibukanya pariwisata Bali, berbagai event internasional juga akan diselenggarakan di pulau dewata mulai dari AVPN hingga KTT G20.

Secara resmi Sandiaga akan mengundang investor dunia, pelaku industri pariwisata, dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menyukseskan acara ini. Sandiaga mengatakan bahwa pemilihan Bali sebagai venue oleh World Tourism Forum Institute (WTFI) merupakan pilihan yang sangat tepat dan dapat menjadi tonggak kebangkitan pariwisata Indonesia. 

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani menjelaskan, semua negara mengalami pandemi yang berdampak pada penghentian penerbangan, hotel, restoran, dan operasional tur dalam dua tahun terakhir ini. Efeknya merugikan semua kalangan, tetapi industri pariwisata telah membuktikan dirinya sekali lagi bisa bertahan dari krisis.

"Ini waktunya kita berkolaborasi bersama untuk bangkit pascapandemi kepada sektor yang kita cintai ini. Untuk itu dengan terselenggaranya berbagai event internasional diharapkan mampu menggairahkan kembali industri pariwisata. Selain itu, kami juga perlu kolaborasi banyak dengan maskapai, untuk membawa lebih banyak wisatawan untuk datang," ujar Rizki Handayani.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kepercayaan Masyarakat Internasional

Chairman Indonesia Tourism Forum (ITF) Sapta Nirwandar saat memberi sambutan dalam launching Global Tourism Forum Annual Meeting di Pullman Hotel Jakarta, Rabu (25/5/2022). (Ist)

Kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman masih kuat dan menjadi dasar terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah  Global Tourism Forum (GTF) Annual Meeting 2022. Pertemuan tahunan GTF akan menjadi tonggak baru kebangkitan industri pariwisata Indonesia.

"Event ini bisa kita jadikan sebagai momentum penyampaian pesan kepada dunia bahwa Indonesia sukses dengan cepat me-recovery industri pariwisatanya pascapandemi," kata Chairman Indonesia Tourism Forum (ITF) Sapta Nirwandar.

Sapta bersyukur pada pemerintah yang mampu mengatasi pandemi Covid-19 dengan baik sehingga kasus menurun signifikan. Penyelenggaraan GTF Annual Meeting merupakan rangkaian dari pelaksanaan puncak pertemuan para pemimpin dunia G20 di Bali.

"Alhamdulilah pemerintah mampu mengatasi pandemi dengan baik, karena ini menjadi jaminan utama. Semua mata dunia akan mengarah ke Indonesia, dan tertuju ke Bali," kata Sapta.

 


Beri Layanan Terbaik

Desa Wisata Jatiluwih menyuguhkan panorama keindahan hijaunya sawah bertingkat di Tabanan, Bali. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Sapta Nirwandar yang juga Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II periode 2011--2014 mengatakan GTF berperan penting dalam menarik investasi langsung ke dalam negeri. Pertemuan tahun ini direncanakan dihadiri 200 delegasi yang terdiri dari eksekutif industri pariwisata, investor, dan pejabat tinggi dari banyak negara.

"Event GTF menjadi sangat penting terutama saat awal pemulihan industri pariwisata kita pascapandemi. Ini kesempatan kita memberi layanan terbaik untuk dunia," tambahnya.

Sapta mengungkapkan, saat seluruh dunia masih bertarung menghadapi pandemi global COVID-19, Indonesia mendapat berkahnya dengan penyelenggaraan Global Tourism Forum ini. "Diharapkan forum ini dapat membangkitkan kembali sektor pariwisata dan mendatangkan investor serta mempromosikan potensi wisata Indonesia ke dunia internasional," kata Sapta Nirwandar.

 


Inspeksi Tempat

Dua turis wanita berpose saat difoto di pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Daerah ini merupakan tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Launching GTF Annual Meeting 2022 dihadiri oleh Presiden World Tourism Forum Institute (WTFI) Bulut Bagci dan Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf/Baparekraf, Masruroh. Kedatangan Presiden WTF Bulut Bagci dan tim ke Jakarta selain untuk menghadiri acara launching GTF Annual Meeting 2022 sekaligus akan menginspeksi tempat pada beberapa fasilitas di Bali yang dipandang tepat sebagai venue.

Selama beberapa hari tim tersebut akan tinggal di Bali. Diharapkan GTF Annual Meeting 2022 di Bali akan dihadiri minimal oleh lebih dari 500 peserta dari seluruh dunia. WTFI akan mengundang para investor dunia untuk datang dan memberikan perhatiannya pada  pembangunan pariwisata Indonesia dalam upaya kebangkitannya kembali.

Acara  GTF Annual Meeting ini diselenggarakan oleh Indonesia Tourism Forum (ITF) bekerjasama dengan World Tourism Forum Institute (WTFI). Acara ini juga didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Luar Negeri dan Pemerintah Provinsi Bali serta seluruh asosiasi industri pariwisata.

Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya