Liputan6.com, Nusa Dua - Aroma kopi dengan sedikit bau jeruk itu merebak di seluruh ruangan pertemuan dunia yang membahas permasalahan bencana alam, yang diselenggarakan oleh Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), yakni Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 ke-7 di Bali. Peserta ajang GPDRR 2022 itu tentu tergiur ingin mencoba kopi khas yang berasal dari Kintamani, Kabupaten Bangli itu.
Aroma segar kopi Kintamani memiliki ciri khas memiliki aroma jeruk, hak itu yang membuat kopi ini waninya sudah sampai dunia. Bahkan, tak sedikit negara-negara luar negeri mengekspor kopi Kintamani.
Para peserta GPDRR 2022 itu tertarik ingin mencobanya, ya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendirikan stan produk ekraf di area itu dan menarik perhatian pengunjung untuk mencoba kopi khas tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Untuk diketahui, kopi Kintamani memiliki ciri khas rasa pahit yang tidak terdeteksi, bermutu, serta intensitas aroma yang kuat, aroma kuat itu disebut-sebut mengeluarkan aroma jeruk.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kopi dengan Khas Aroma Jeruk
Kopi Kintamani Bali ini adalah kopi arabika yang ditanam di dataran tinggi Kintamani dengan ketinggian di atas 900 mdpl, di lereng-lereng gunung berapi Batur yang tanah serta iklimnya sangat mendukung bagi tanaman kopi.
Mutu biji kopi Kintamani Bali adalah mutu 1 dengan nilai cacat fisik kurang dari 5 per 30 gram menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar dari The Speciality Coffee Association of America (SCAA).
Ditemui di lokasi GPDRR 2022, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan kopi kintamani Bali merupakan salah satu kopi terbaik di Indonesia. Sehingga patut dihidangkan pada penyelenggaraan GPDRR 2022 tersebut.
"Forum internasional ini bagus sekali dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan mempromosikan kopi Indonesia kepada delegasi dari seluruh dunia, salah satunya kopi Kintamani. Dan banyak delegasi yang memang suka dengan aroma kopi Kintamani," kata Menteri Sandiaga di Nusa Dua, Bali, Kamis (26/5/2022).
Menparekraf berharap kopi Kintamani yang merupakan produk ekonomi kreatif ini bisa diterima dunia lewat forum GPDRR 2022 ini. Sehingga nantinya bisa meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke berbagai negara.
"Tentunya, hal ini bisa berdampak pada kebangkitan ekonomi nasional, terciptanya peluang usaha, dan lapangan kerja seluas-luasnya," ucap dia.
Advertisement