Liputan6.com, Klaten - Kisah horor ini datang dari sebuah bangunan bekas pabrik karung goni yang berada di Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Bangunan ini dulunya dibangun Belanda untuk menjadi pabrik gula pada tahun 1917.
Setelah 16 tahun beroperasi menjadi pabrik gula, kemudian bangunan ini beralih fungsi menjadi pabrik karung goni hingga tahun 1966, sebelum akhirnya ditutup. Selain difungsikan sebagai pabrik karung goni terbesar di Pulau Jawa, di kompleks bekas pabrik ini juga terdapat puluhan mess pegawai pabrik.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari akun Instagram @misterisolo, keberadaan bangunan bekas pabrik goni dikenal angker dan diwarnai beragam cerita-cerita seram. Pasalnya sudah puluhan tahun bangunan ini dibiarkan mangkrak tak terawat, hingga kini terlihat seram dan mistis.
Pabrik dengan luas belasan hektar ditumbuhi rumput dan pepohonan liar. Masyarakat sekitar kerap dihantui penampakan makhluk astral yang konon menunggu bangunan ini.
Cerita keberadaan makhluk astral yang paling tersohor adalah buto cakil atau kerap disebut setan angkrok. Buto cakil digambarkan sebagai siluman yang memiliki mulut menganga dengan taring keluar dari rahang bawahnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bau Menyengat dan Suara Dengkuran
Banyak kesaksian masyarakat sekitar yang diteror makhluk astral yang satu ini, terlebih pada tahun 90-an. Kemunculan buto cakil kerap ditandai dengan bau bangkai yang menyengat dan suara dengkuran dari ruang mesin bangunan ini.
Sejak bangunan ini ditutup dan terbengkalai, sosok buto cakil kerap muncul di sekitar gedung induk. Bukan hanya siluman buto, sosok lain yang kerap menghantui warga adalah sosok genderuwo.
Konon ada masyarakat yang pernah diikuti genderuwo sampai rumahnya dan dirasuki hantu tinggi besar serta menyeramkan. Penyebabnya, diduga karena dia buang air kecil pada salah satu pohon besar di kompleks pabrik yang kebetulan dihuni genderuwo tersebut.
Ada pula kisah sosok perempuan Belanda atau noni di kompleks pabrik goni tersebut. Bahkan konon makhluk astral yang satu ini kerap mengikuti para pengendara yang melewati pabrik ini sampai ke rumah.
Advertisement