Dampak Wabah PMK, Pasokan Sapi ke Kabupaten Bogor Berkurang

Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) dipastikan berdampak signifikan terhadap pasokan sapi dari petani. Ini karena meluasnya penyakit PMK pada hewan ternak itu.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 26 Mei 2022, 23:21 WIB
Sejumlah sapi terlihat di salah satu peternakan sapi perah kawasan Duren Tiga, Jakarta, Rabu (25/5/2022). Menurut pekerja, isu wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) akhir-akhir ini tidak berpengaruh terhadap penjualan susu sapi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dipastikan berdampak signifikan terhadap pasokan sapi dari petani. Ini karena meluasnya penyakit PMK pada hewan ternak itu.

Pasokan sapi dari Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, dan Bali ke wilayah Kabupaten Bogor dipastikan berkurang karena ada pemeriksaan ketat dan pembatasan.

"Di tahun 2022 ini jumlahnya kemungkinan menurun karena ada pembatasan itu, namun belum bisa diprediksi berapa jumlahnya," kata Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, Hardy Hendriwan, Kamis (26/5/2022).

Hardy membeberkan Kabupaten Bogor setiap menjelang Idul Adha menerima pasokan hewan ternak dari Jawa Timur cukup besar. Dimana pada tahun 2021, dari 42.834 hewan baik sapi, kambing, kerbau dan domba, 25 persennya berasal dari Jawa Timur.

Sementara 35 persennya berasal dari Jawa Tengah dan sebagian lainnya dari NTB, NTT, Bali, dan ternak lokal.

"Tapi apabila ternak-ternak yang didatangkan sehat dan tidak berasal dari daerah kasus, ya kita juga tidak bisa menolaknya," kata Hardy.

2 dari 2 halaman

Suntik Vitamin

Untuk mengantisipasi penyakit PMK, pihaknya telah mendorong peternak untuk memberikan suntikan vitamin dan melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada hewan ternak mereka.

"Untuk wilayah Jabodetabek juga suplai hewan ternak tetap melimpah, hanya pembatasannya yang lebih diperketat," ujar Herdy.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya