Liputan6.com, Jakarta Enzy Storia makin produktif di layar lebar. Tahun ini, ia siap merilis film anyar Hello Ghost yang trailernya diperkenalkan kepada publik, Kamis (26/5/2022). Dalam film itu, ia beradu akting dengan Indro Warkop hingga Onadio Leonardo.
Film Hello Ghost adaptasi resmi dari Korea Selatan berjudul sama yang mencetak box office pada 2010. Hello Ghost versi Indonesia mengisahkan Kresna (Onadio Leonardo) yang gagal bunuh diri.
Apes, sejak mencoba bunuh diri, ia dikuntit empat hantu. Pertama, Kuatno (Indro Warkop), hantu tua bangka mata keranjang. Kedua, Bima (Tora Sudiro), hantu perokok mantan supir angkot.
Baca Juga
Advertisement
Ketiga, Lita (Hesti Purwadinata), setan melankolis yang mudah menangis. Terakhir, Chika (Ciara Brosnan), hantu cilik yang senang bersepatu roda. Di tengah gangguan hantu, Kresna mengenal Suster Linda (Enzy Storia).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Onad Berhasil
Dalam sesi wawancara virtual dengan Showbiz Liputan6.com, hari yang sama, Indro Warkop mengirim pujian untuk kinerja Enzy Storia di lokasi syuting Hello Ghost bareng sutradara Indra Gunawan.
“Akting Onad berhasil banget karena Enzy. Kami di film itu tim. Itu terjadi pada kami. Saling bantu, saling isi. Aku lihat Enzy serius banget ke Onad dari pada ke dirinya sendiri,” kata Indro Warkop.
Advertisement
Angkat Topi
Bintang film Bebas Aturan Main mengingatkan bahwa film kerja kolektif berbasis aksi reaksi dan saling dukung. Interaksi Onadio dan Enzy adalah daya tarik yang susah ditepis. “Aku harus angkat topi untuk Enzy,” imbuhnya.
Di sisi lain, Enzy Storia menyebut syuting Hello Ghost salah satu pengalaman tak terlupakan dalam karier. “Karena kita kenal semua, ada Hesti, Kak Tora, Pakde Indro. Syutingnya menyenangkan,” kenang Enzy Storia.
Tekanan Berat
Selain Hello Ghost, Falcon Pictures pada 26 Mei 2022 merilis trailer film My Sassy Girl karya Fajar Bustomi dan Miracle in Cell No. 7 dari sineas Hanung Bramantyo. Onadio Leonardo berharap tiga adaptasi dari film Korea Selatan ini sukses di pasar.
“Versi Korea-nya menuai sukses dengan predikat box office semoga versi Indonesia-nya juga. Pastinya saya senang akhirnya film ini akan tayang. Tapi, karena di Korea Selatan laku jadi tekanannya berat banget,” ia membeberkan.
Advertisement