Bursa Saham Asia Melejit Tersengat Kinerja Alibaba

Bursa saham Asia Pasifik naik pada perdagangan Jumat, 27 Mei 2022 seiring kinerja Alibaba melebihi prediksi analis.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 27 Mei 2022, 08:46 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat pagi (27/5/2022) seiring investor mengamati saham Alibaba di bursa saham Hong Kong. Hal ini setelah Alibaba melaporkan laba lebih baik dari yang diprediksi dari kuartal IV 2022 pada Kamis, 26 Mei 2022.

Di Jepang, indeks Nikkei menguat 1,41 persen seiring saham SoftbBank Group melonjak 5 persen. Indeks Topix naik 1,08 persen dan indeks Korea Selatan Kospi bertambah 1,22 persen,

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,73 persen. Australia akan umumkan data penjualan ritel. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,49 persen. Demikian mengutip dari laman CNBC, Jumat, 27 Mei 2022.

Alibaba membukukan laba per saham pada kuartal IV sebesar 7,95 yuan atau USD 1,18 per saham. Pendapatan USD 30,28 miliar atau setara 204,05 miliar. Kinerja keuangan tersebut lebih tinggi dari yang diprediksi analis 7,31 yuan, berdasarkan StreetAccount.

Di wall street, indeks S&P 500 melompat 1,99 persen menjadi 4.057,84. Indeks Dow Jones melonjak 516,91 poin atau 1,61 persen menjadi 32.637,19. Indeks Nasdaq bertambah 2,68 persen ke posisi 11.740,65.

Indeks dolar AS berada di posisi 101,17, dari posisi sebelumnya 102,2. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 126,98 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,7099.

Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent berjangka melemah 0,1 persen menjadi USD 117,30 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat susut 0,15 persen menjadi USD 113,92 per barel.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan Wall Street pada 26 Mei 2022

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Kamis, 26 Mei 2022. Penguatan wall street ini berada di jalur untuk memecahkan serangkaian panjang koreksi mingguan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 516,91 poin atau 1,6 persen ke posisi 32.637,19. Indeks S&P 500 naik 2 persen menjadi 4.057,84. Indeks Nasdaq bertambah hampir 2,7 persen menjadi 11.740,65 didiukung lonjakan saham dollar Tree.

Indeks yang fokus pada teknologi adalah yang terbaik, setelah ikuti rata-rata lainnya pada hari sebelumnya.

Indeks Dow Jones melemah dalam delapan minggu terakhir, sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq merosot selama tujuh minggu. Pasar tampaknya telah mendapatkan kembali pijakannya pekan ini, bagaimanapun, karena investor berharap melihat puncak inflasi dan mencari valuasi pada level ini.

Pekan ini, indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing naik 4,4 persen dan 4 persen. Indeks Nasdaq bertambah 3,4 persen.

“Meskipun ini adalah yang diharapkan dan sangat dibicarakan tentang potensi reli oversold, dasar untuk pasar hari ini naik lebih tinggi menunjukkan malapetaka dan kesuraman pekan lalu tentang konsumen Amerika Serikat yang sangat penting mungkin telah berlebihan, bersama dengan berita utama resesi yang mengerikan,” ujar Chief Equity Strategist LPL Financial, Quincy Krosby, mengutip dari CNBC, Jumat (27/5/2022).

Ia menambahkan, yang pasti rilis data pekan ini menunjukkan ekonomi melambat. Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve tampaknya siap menaikkan suku bunga 50 basis poin selama dua bulan ke depan.

“Tetapi gagasan konsumen, 70 persen dari ekonomi Amerika Serikat melakukan pemogokan pengeluaran, dilebih-lebihkan karena laporan pendapatan ditambah dengan panduan positif menunjukkan sebaliknya,” tutur dia.


Gerak Saham di Wall Street

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Beberapa tetap tidak percaya pada reli karena saham berada dalam tren penurunan yang terus menerus sejak awal tahun, meski ada pembalikan arah. Head of Portfolio Strategy Horizon Investments menuturkan, terlalu dini untuk mengalihkan fokus dari inflasi ke pertumbuhan.

“Kami melihat reli pekan ini di pasar saham sebagai teknikal secara alami dan bukan perubahan tren secara keseluruhan,” ujar dia.

Ia menuturkan, kondisi keuangan yang lebih ketat menekan permintaan dalam ekonomi riil tetap menjadi saluran yang diharapkan the Fed untuk meredam inflasi. “Sampai perubahan iti, reli seperti yang kita lihat di pasar saham pekan ini, sementara agak diharapkan setelah hampir dua bulan penurunan tanpa henti kemungkinan akan berumur pendek,” kata dia.

Adapun pergerakan saham didorong sentimen laporan kinerja keuangan terutama laba. Saham didorong lebih tinggi setelah laba yang kuat dari sektor ritel memberikan dorongan sentimen investor. Saham Macy melonjak 19,3 persen setelah perusahaan menaikkan prospek laba 2022. Saham Williams-Sonoma naik 13 persen setelah mengalahkan perkiraan pendapatan dan laba.

Ritel Dollar Tree melonjak sekitar 21,9 persen setelah membukukan laba yang mendorong indeks Nasdaq lebih tinggi. Dollar General juga melaporkan laba yang kuat sehingga mendorong saham menguat. SDPR S&P Retaol ETF naik lebih dari 4 persen.

Investor menantikan hasil kuartalan Costco yang dirilis setelah bel. Saham produsen chip Nvidia melambung setelah meorost karena panduan yang lebih lemah dari perkiraan pada kuartal II dan peringatan perlambatan dalam perekrutan. Saham berbalik dan naik 5,1 persen setelah banyak analis mengulangi rekomendasikan beli pada saham dan menyoroti momentum dalam bisnis pusat data perusahaan.

“Secercah kembalinya kesepakatan juga membantu mengangkat sentimen investor,” ujar Krosby.


Saham Twitter Melonjak

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Secara khusus, produsen chip Broadcom mengumumkan rencana untuk membeli perusahaan cloud VMware dalam kesepakatan USD 61 miliar yang akan menjadi salah satu akuisisi teknologi terbesar sepanjang masa. Saham Broadcom bertambah sekitar 3,6 persen dan VMWare naik hampir 3,2 persen.

“Ini menunjukkan valuasi sedang diciptakan ketika pasar mengkalibirasi ulang valuasinya sementara the Federal Reserve menaikkan suku bunga dan memulai lancip neracanya,” ujar dia.

Di sisi lain, saham Twitter melonjak 6,3 persen setelah Elon Musk menaikkan komitmen untuk penawaran pengambilalihan. Analis menilai hal itu menunjukkan keseriusan baru dan peningkatan kemungkinan akan menyelesaikan kesepakatan.

Di sisi lain, saham perangkat lunak Snowflake memangkas kerugian yang lebih taham tetapi turun 4,5 persen setelah panduan perusahaan untuk margin operasi lebih sempit dari yang diharapkan.

Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I 2022 turun pada kecepatan tahunan 1,5 persen lebih buruk dari perkiraan Dow Jones 1,3 persen dan penurunan dari laporan awal 1,4 persen. Klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir 21 Mei mencapai 210.000 turun dari level minggu sebelumnya 218.000.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya