Buya Syafii Maarif Tutup Usia, Mahfud MD: Umat Islam dan Indonesia Kehilangan Tokoh Besar

Bangsa Indonesia berduka, guru bangsa Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif tutup usia hari ini, Jumat (27/5/2022).

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 27 Mei 2022, 10:56 WIB
Buya Syafii Maarif optimistis Ahok bisa pimpin BUMN (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Sleman - Bangsa Indonesia berduka, guru bangsa Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif tutup usia hari ini, Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB. Buya Syafii Maarif meninggal di RS PKU Muhammadiyah Gampin, Sleman.

Kabar tersebut dibenarkan Haedar Nashir Ketua Umum Muhammadiyah. "Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na'im. Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan do'a dari semuanya," kata Haedar.

Ucapan duka juga datang dari Menkopolhukam Mahfud MD, di akun Twitter resminya @mohmahfudmd, dirinya menuliskan, "Ummat Islam dan bangsa Indonesia kehilangan lagi salah seorang tokoh besarnya. Semoga Buya Syafii diampuni segala dosanya dan mendapat surga-Nya,"

Budiman Sudjatmiko juga turut mengucapkan bela sungkawa atas kepergian guru bangsa Buya Syafii Maarif, di mata Budiman, Buya ibarat kebaikan yang menyala. Di akun Twitternya, @budimandjatmiko, dirinya mengunggah momen pertemuan terakhirnya dengan sang guru bangsa. "Jika mulai hari ini saya tak melihatnya, itu karena mataku fana. Turur berduka," tulisnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Profil Singkat Buya Syafii Maarif

Buya Syafii Maarif atau Ahmad Syafii Maarif lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau pada 31 Mei 1935. Ia lahir dari pasangan Ma'rifah Rauf Datuk Rajo Malayu, dan Fathiyah. Syafii Marif merupakan bungsu dari 4 bersaudara seibu seayah, dan seluruhnya 15 orang bersaudara seayah berlainan ibu. 

Setelah meninggalkan posisinya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii aktif dalam komunitasnya, yakni Maarif Institute. Di samping itu, guru besar IKIP Yogyakarta ini, juga rajin menulis, di samping menjadi pembicara dalam sejumlah seminar. Sebagian besar tulisannya adalah masalah-masalah Islam, dan dipublikasikan di sejumlah media cetak. Selain itu ia juga menuangkan pikirannya dalam bentuk buku. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya