Liputan6.com, Jakarta PT Harum Energy Tbk (HRUM) melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Harum Energy Tbk melakukan stock slit dengan rasio 1:5 berarti setiap satu saham perseroan yang pada saat ini memiliki nominal Rp 100 dipecah menjadi lima saham masing-masing dengan nilai nominal Rp 20 per saham.
Advertisement
Pelaksanaan stock split tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Mei 2022.
Berikut jadwan pelaksanaan stock split:
-Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi pada 31 Mei 2022
-Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan pasar negosiasi pada 2 Juni 2022
-Akhir penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama di pasar regular dan negosiasi pada 3 Juni 2022
-Tanggal penentuan pemegang rekening yang berhak atas hasil stock split atau recording date pada 3 Juni 2022
-Periode peniadaan perdagangan di pasar tunai (suspensi) selama dua hari bursa pada 2-3 Juni 2022
-Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 6 Juni 2022
Pada perdagangan Jumat, 27 Mei 2022 pukul 11.12 WIB, saham HRUM melonjak 6,95 persen ke posisi Rp 11.175 per saham. Saham HRUM dibuka naik 200 poin ke posisi Rp 10.625. Saham HRUM berada di level tertinggi Rp 11.175 dan terendah Rp 10.525 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.124 kali dengan volume perdagangan 159.635 saham. Nilai transaksi Rp 173,9 miliar.
Saham HRUM naik 0,97 persen sepanjang 2022. Saham HRUM menguat ke posisi Rp 10.425 per saham. Saham HRUM berada di level tertinggi Rp 14.750 dan terendah Rp 9.600 per saham. Total volume perdagangan 1.561.723.229 saham dan nilai transaksi Rp 17,7 triliun. Total frekuensi perdagangan 815.470 kali.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) membukukan lonjakan kinerja keuangan selama tiga bulan pertama 2022. PT Harum Energy Tbk mencatat penjualan dan laba bersih tumbuh signifikan seiring penjualan ekspor batu bara.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (11/5/2022), PT Harum Energy Tbk mencatat pendapatan USD 152,17 juta atau setara Rp 2,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.528 per dolar AS) selama tiga bulan pertama 2022.
Realisasi pendapatan itu tumbuh 166,60 persen dibandingkan periode kuartal I 2021 USD 57,08 juta atau setara Rp 829,30 miliar.Pendapatan itu seiring kenaikan penjualan ekspor kepada pelanggan yang melebihi 10 persen dari pendapatan bersih antara lain China Huaneng Group Fuel Co Ltd menjadi USD 96,21 juta pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 26,23 juta.
Selain itu, kepada Equentia Natural Resources Pte Ltd sebesar USD 17,05 juta.Beban pokok pendapatan dan beban langsung naik signifikan 80,46 persen menjadi USD 96,91 juta pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 30,62 Juta.
Perseroan mencatat laba bruto naik 266,31 persen menjadi USD 96,91 juta pada kuartal I 2022 dari sebelumnya USD 26,45 juta.
PT Harum Energy Tbk membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 255,04 persen menjadi USD 62,80 juta atau setara Rp 912,57 miliar pada kuartal I 2022.
Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan catat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 17,68 juta atau sekitar Rp 257,02 miliar.
Advertisement
Total Ekuitas
Total ekuitas perseroan naik menjadi USD 744,53 juta pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 650,67 juta.
Total liabilitas naik menjadi USD 245,35 juta pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 223,95 juta. Total aset naik menjadi USD 989,89 juta selama tiga bulan pertama 2022 dibandingkan periode Desember 2021 sebesar USD 874,62 juta.
Perseroan kantongi kas dan setara USD 200,21 juta pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 149,35 juta.Pada penutupan perdagangan Selasa, 10 Mei 2022, saham HRUM susut 0,73 persen ke posisi Rp 10.250 per saham.
Saham HRUM berada di level tertinggi Rp 14.750 dan terendah Rp 9.600 per saham. Total volume perdagangan 1,35 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 15,5 triliun. Total frekuensi perdagangan 701.825 kali.
Akuisisi
Sebelumnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) melalui anak usahanya PT Harum Nickel Industry mengambil bagian atas saham baru dalam PT Westrong Metal Industry pada 27 April 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/5/2022), PT Harum Nickel Industry mengambil bagian atas 250.000 saham baru dalam PT Westrong Metal Industri (PT WMI). Jumlah saham yang diakuisisi tersebut 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor PT WMI senilai USD 75 juta atau sekitar Rp 1,09 triliun (asumsi kurs Rp 14.547 per dolar AS).
Adapun PT WMI bergerak dalam bidang pemurnian nikel (smelter). Smelter milik PT WMI memakai teknologi rotary klin electric furnace (RKEF) yang akan mulai dibangun pada 2022.
Pembangunan tersebut berikut infrastrukturnya di dalam wilayah Kawasan Industri Weda Bay di Kabupaten Halmahera Tengah berkapasitas produksi tahunan antara 44.000-56.000 ton dalam bentuk feronikel.
"Tujuan dari transaksi yang dilakukan oleh perseroan untuk lebih mengembangkan dan memperluas kegiatan usaha perseroan ke industri nikel yang merupakan realisasi dari strategi diversifikasi usaha jangka panjang perseroan," tulis perseroan.
Advertisement