Kemenko Perekonomian Ajak Mahasiswa Terlibat Aktif di Presidensi G20 Indonesia Lewat Youth-20

G20 secara kolektif menjadi representasi dari perekonomian dunia dan memiliki posisi sangat strategis dalam menentukan masa depan pertumbuhan ekonomi dunia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Mei 2022, 08:30 WIB
Kegiatan bertajuk “G20 Campus Outreach: Fostering Global-Minded Indonesians” di Hotel J.W. Marriott Medan, Jumat (27/5/2022). ( Sumber ekon.go.id )

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar kegiatan bertajuk “G20 Campus Outreach: Fostering Global-Minded Indonesians”. Acara ini sebagai  langkah  meningkatkan awareness dan antusiasme masyarakat Indonesia untuk turut berkontribusi dan memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pun terus melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi ke berbagai daerah. Kota Medan sebagai kota pertama yang dipilih dan menargetkan audiens dari kalangan mahasiswa. Diharapkan para generasi muda Indonesia dapat berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan G20 di sepanjang 2022, yang dirangkul melalui Engagement Group – Youth 20 (Y20).

“Kita berharap G20 bukan sekedar ceremony. Kita harus mengambil manfaat khususnya untuk Indonesia. Momentum ini sangat berharga. Terlebih lagi kita ini adalah wakil dari negara berkembang,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/5/2022).

Sebagai platform multilateral strategis yang menghubungkan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, G20 secara kolektif menjadi representasi dari perekonomian dunia dan memiliki posisi sangat strategis dalam menentukan masa depan pertumbuhan ekonomi dunia. Negara-negara yang tergabung dalam G20 ini menguasai 85 persen PDB dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan dunia, dan 66 persen populasi dunia.

Indonesia telah menjadi anggota pertemuan Forum G20 sejak awal terbentuknya yaitu di 1999, dan pada 2008 menjadi kali pertama Presiden Indonesia diundang pada KTT G20 di Amerika Serikat. Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20.

Presidensi G20 Indonesia yang diselenggarakan tahun ini bertujuan agar dunia dapat keluar dari krisis dengan lebih baik dan lebih tangguh. Hal ini tentunya membutuhkan transformasi cara kerja global, perubahan pola pikir dan model bisnis, pemanfaatan setiap kesempatan di tengah pandemi untuk menghasilkan terobosan baru.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kesempatan untuk Memahami

Kegiatan bertajuk “G20 Campus Outreach: Fostering Global-Minded Indonesians” di Hotel J.W. Marriott Medan, Jumat (27/5/2022). ( Sumber ekon.go.id )

Wakil Rektor III Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian ini.

“Kami dari pimpinan Universitas Negeri Medan sangat menyambut baik acara sosialisasi tentang G20. Tentu harapan kita juga 20 kepala negara yang akan hadir, akan memetik manfaat-manfaat kehadiran mereka di Indonesia,” ungkapnya lebih lanjut.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Sumatera Utara Dr. Edy Ikhsan, SH., MA. juga menyambut baik sosialisasi ini sebagai pemanasan menjelang KTT pada November 2022 di Bali.

"Dan ini kesempatan buat anak-anak kami di sini dalam memahami G20 dan positioning Indonesia dalam kelompok 20 negara ini.”

Dalam Presidensi ini, G20 perlu memfokuskan pada penguatan sistem multilateralisme dan kemitraan global yang efektif, guna memastikan perekonomian dunia tetap terbuka, adil, saling menguntungkan, dan menjamin tidak ada satupun yang tertinggal, khususnya kelompok miskin dan rentan.

 


Perjuangkan Aspirasi Begara Berkembang

Logo G20. (Dokumentasi Kemlu RI)

Indonesia akan menggunakan Presidensi G20 untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang, sehingga tercipta tata kelola dunia yang lebih adil. Utamanya untuk memperkuat solidaritas dunia dalam mengatasi ancaman perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

“Diharapkan dengan sosialisasi ini peran strategis yang saya sampaikan tadi dapat ter-delivered. Paling tidak dengan sosialisasi ini kita tahu dan ke depannya kita bisa berpartisipasi pada bidang masing-masing,” pungkas Kabiro Haryo.

Menjadi narasumber dalam acara ini yakni Ferry Surfiyanto dari Tim Teknis Komunikasi dan Fasilitasi G20 Kemenko Perekonomian serta Difa Farzani dari Tim Sherpa G20 Kemenko Perekonomian. Hadir pula dalam kegiatan sosialisasi yang diikuti oleh para mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara dan Universitas Negeri Medan tersebut, Direktur Prestasi Mahasiswa dan Hubungan Kealumnian Universitas Sumatera Utara Doli Muhammad Jafar Dalimunthe, SE, MSi.

Infografis Pro-Kontra Rencana Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya