Liputan6.com, Cilacap - Dalam beberapa kesempatan, ketika Malaikat Jibril hendak menemui Nabi SAW, ia menjelma menjadi manusia biasa. Keterangan perihal malaikat menjelma menjadi manusia ditemukan dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW.
Sosok malaikat yang berubah wujud menjadi manusia dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Maryam ayat 17:
فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُوْنِهِمْ حِجَابًاۗ فَاَرْسَلْنَآ اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
“Lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.” Selain itu, Dikisahkan juga, Nabi Luth AS kedatangan para Malaikat berwujud manusia tampan sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 77.
وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالَ هَذَا يَوْمٌ عَصِيبٌ
"Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata, "Ini adalah hari yang amat sulit."
Baca Juga
Advertisement
Malaikat yang menjelma menjadi sosok manusia tampan itu membuat hati Nabi Luth diliputi rasa takut dan khawatir. Sebab hal ini berkaitan dengan perilaku kaumnya yang menyukai kaum laki-laki. Kekhawatiran akan hal tersebut diutarakan Nuh dalam ayat tersebut, “ini adalah hari yang amat sulit.”
Berdasarkan ayat-ayat di atas jelas bahwa Malaikat Jibril pernah menjelma menjadi manusia tatkala menemui utusan-utusan Allah. Dalam penjelmaannya, malaikat Jibril pernah menjelma sebagai sahabat Nabi SAW yang memiliki paras yang sangat tampan.
Salah seorang sahabat Nabi SAW yang memiliki paras yang tampan bernama Dihyah al Kalbi RA. Nama lengkapnya Dihyah Bin Khalifah bin Farwah Al-Kalbi al-Qaddhai. Dihyah al Kalbi masuk Islam sebelum perang Badar.
Akan tetapi dalam perang tersebut, ia tidak mengikutinya. Pascaperang Badar, ia tidak pernah absen dalam peperangan-peperangan selanjutnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Ketampanan Dihyah al Kalbi yang Mengagumkan
Menurut penuturan ahli sejarah sebagaimana, Nabi Muhammad SAW merupakan pria paling tampan dari Makkah. Sedangkan Dihyah Al-Kalbi merupakan penduduk Madinah yang paling tampan.
Saat keduanya itu sedang bersama-sama, para sahabat yang melihat terpesona melihat dua keindahan menyatu. Selain itu, ketampanan Dihyah al Kalbi membuat gadis-gadis Madinah terpikat dan terpesona.
Kelebihan Dihyah al Kalbi dari segi penampilan fisiknya membuat banyak gadis-gadis jatuh hati kepadanya. Ketika ia keluar rumah, banyak gadis-gadis yang mengintip di balik jendela kamarnya untuk melihat ketampanannya.
Malaikat Jibril Menjelma Menjadi Dihyah al Kalbi
Diceritakan, usai perang Ahzab (Khandaq), ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya sedang beristirahat, datanglah Malaikat Jibril AS dalam wujud manusia menemui Nabi SAW, dan berkata,
“Apakah engkau telah meletakkan senjata? Jangan demikian! Para malaikat sama sekali belum meletakkan senjata! Keluarlah engkau menuju Bani Quraizhah, dan perangilah mereka!”.
Ketika Nabi SAW melewati Bani Ghanm, penduduk sekitar masjid yang dilewati kalau menuju rumah beliau, beliau bertanya tentang siapa yang baru saja lewat, merekapun berkata,
“Telah melewati kami, Dihyah bin Kalbi!”
Kedatangan malaikat Jibril yang wujud manusia menarik perhatian Aisyah RA, istri Nabi dan menanyakan perihal lelaki yang datang menemui Rasulullah SAW.Aisyah bertanya,
“Rasulullah, siapa yang berbicara dengan Anda tadi?”“Kamu bisa melihatnya?” Nabi balik bertanya.
“Ya,” jawab Aisyah.
“Mirip siapakah orang yang kamu lihat tadi?” Rasulullah kembali bertanya.Aisyah menjawab, “Ia mirip Dihyah Al-Kalbi.”
Advertisement
Mirip Panglima Perang
Rasulullah lalu menjelaskan bahwa yang sebenarnya ialah Malaikat Jibril yang turun membawa perintah agar beliau segera berangkat ke perkampungan Bani Quraidzah.
Dalam riwayat lain disebutkan, saat itu Nabi SAW sedang bersama istri beliau, Ummu Salamah RA, Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW dalam wujud manusia. Setelah Malaikat Jibril berlalu, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada istrinya itu tentang siapa tamu yang baru datang, Ummu Salamah menjawab.
“Dia adalah komandan tentara, Dihyah.”Nabi SAW tersenyum dan menjelaskan bahwa tamu tersebut adalah malaikat Jibril AS. Dalam hadits lain dijelaskan perihal kemiripan malaikat Jibril dengan Dihyah al Kalbi.Dari Jabir bahwa Rasulullah SAW berkata,
“Telah diperlihatkan kepadaku para Nabi, maka aku melihat Musa adalah seorang laki-laki yang kuat, seakan-akan dia adalah lelaki dari kaum Syanu’ah. Dan aku melihat Isa bin Maryam, dan yang paling mirip dengannya di antara yang pernah aku lihat, adalah Urwah bin Mas’ud. Dan aku melihat Ibrahim, dan yang paling mirip dengannya di antara yang pernah aku lihat ialah sahabat kalian _yaitu diri beliau sendiri_ dan aku pun melihat Jibril, dan yang paling mirip dengannya di antara yang pernah aku lihat adalah Dihyah.” (H.R.Muslim).
Berdasarkan keterangan di atas, kisah tentang Malaikat Jibril yang menjelma menjadi Dihyah Al Kalbi tersebut bukan cerita rekaan belaka. Namun hal ini didasarkan pada hadits Nabi SAW dan kesaksian para sahabat dan istri Rasulullah SAW.
Penulis: Khazim Mahrur