Liputan6.com, Jakarta - Laksmi Shari De Neefe Suardana jadi sorotan publik usai dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2022 dalam acara Grand Final Puteri Indonesia 2022 yang digelar Jumat, 27 Mei 2022. Ke depan Laksmi akan mewakili Indonesia di ajang Miss Universe.
Puteri Indonesia 2022 ini dibesarkan di Ubud, sebuah desa kecil di tengah pulau Bali. Ia sangat menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, desain, dan alam. Ia juga senang melakukan hal-hal yang sangat sederhana seperti jalan-jalan menelusuri desa dan memiliki hobi membaca, memasak, tenis, berkuda, berkebun, dan mendaki, seperti dikutip dari laman Puteri-Indonesia, Sabtu (28/5/2022).
Baca Juga
Advertisement
Laksmi, memegang gelar akademik Bachelor of Fashion Business dan bekerja sebagai Marketing Manager Casa Luna Bali Group. Laksmi adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Namanya diambil dari Dewi Laksmi, yang dikenal memiliki kekuatan untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan.
Laksmi meraih prestasi akademik Polimoda Bachelor of Fashion Business cum laude 2020. Ia juga aktif dalam berbagai aktivitas seperti menjadi Host IG Live Book Club untuk Ubud Writers & Readers Festival sejak 2020, Klub Buku Narasi Bookshelf Tour 2021, moderator untuk peluncuran buku di Ubud Writers & Readers Festival 2021, dan sebagai Puteri Indonesia Bali 2022.
Laksmi juga menjadi sukarelawan mengajar bahasa Inggris untuk Hope for Bali, Yayasan Begawan dan mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak IIB di Karangasem, Bali. Dari pengalamannya tersebut, ia menjumpai langsung bahwa literasi, minat baca anak-anak di Bali dan bahkan Indonesia masih perlu untuk ditingkatkan kembali.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keluarga
Laksmi lahir di Ubud pada 26 Januari 1996 dan kini berusia 26 tahun. Ia merupakan blasteran Indonesia-Australia dari pasangan Ketut Suardana dari Bali dan Janet De-Nefee dari Australia.
Mereka merupakan penggagas dan pendiri Yayasan Muda Swari Saraswati. Yaysan tersebut didirikan pada 2004 sebagai yayasan nirlaba yang dibentuk dengan tujuan mendukung kehidupan masyarakat Indonesia melalui program-program seni dan budaya. Yayasan tersebut juga didirikan sebagai bentuk pemulihan akibat tragedi bom Bali.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh yayasan tersebut di antaranya Ubud Writers & Readers Festival, Bali Emerging Voices Festival , Ubud Food Festival, dan KEMBALI 2020: A Rebuild Bali Festival.
Melalui ketiga festival tersebut, yayasan ini mempromosikan Ubud sebagai pusat seni dan budaya pulau Bali, sekaligus memperkenalkan seniman, penulis, dan produsen Indonesia ke panggung internasional, dan membantu Indonesia dalam mencapai potensi terbesarnya melalui program pendidikan dan pengembangan kapasitas.
Advertisement
Penilaian
Soal kriteria pemilihan Puteri Indonesia, Ketua Dewan Penasehat Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kuswisnuwardhani menyebut tetap pada prinsip 3B: beauty, brain, dan behavior. Poin-poin itu dikembangkan sesuai kebutuhan dari masing-masing kontes kecantikan yang diikuti Yayasan Puteri Indonesia.
"Misalnya, Miss Universe lebih pada uniquely beautiful. Tidak ada kriteria baku memang, tapi kurang lebih menonjolkan bahwa cantik itu bisa dalam beragam bentuk, dan bagaimana bisa bermanfaat bagi komunitas," urainya.
Kemudian, Miss International lebih menyoroti keragaman budaya dan bagaimana menjembatani perbedaan budaya di dunia. Sementara, Miss Supranational adalah tentang hiburan.
"Jadi, lebih pada bagaimana perempuan punya kelebihan dari segi itu (hiburan), punya passion ke sana, karena penyelenggaaannya juga bekerja sama dengan stasiun TV besar di Eropa dan Amerika Serikat," ujar Putri.
Membawa Harum Nama Indonesia
Untuk pemenang Puteri Indonesia juara 1, 2, dan 3 akan berkesempatan membawa harum nama Indonesia di kancah Internasional seperti Miss Universe, Miss International, dan Miss Supranational dan juga akan mendapatkan beasiswa S2 dari Universitas Indonesia, IPMI dan BSI.
Ketiga ratu dunia bersama tiga Puteri Indonesia 2020 dan 44 finalis Puteri Indonesia 2022 akan tampil memukau dengan sentuhan makeup dari Mustika Ratu Beauty Queen Series dan Bengkoang Series yang berkolaborasi dengan makeup artist (MUA) Bubah Alfian dan tim MUA Mustika Ratu.
Selain itu, ada busana dengan kain-kain asli Indonesia dengan warna dan khas Jawa Tengah sebagai produk industri tradisional berbasis budaya melalui desainer anak bangsa seperti, Anaz Khairunaz, Intan Avantie, Evelin Gunawijaya, Opulence, Lukman Abadi, dan Soni Wicaksono.
Mereka semua punya ciri khas Touch of Jawa Tengah dibantu stylist Doley Tobing bersama Revashion dan perhiasan dari Hartono Wira Tanik (HWT), Bening Luxury dan Monliesmade serta sepatu dari Rotelli.
Advertisement