Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan memasuki bonus demografi dimana angkatan kerja produktif mencapai 64 persen dari total penduduk pada 2030. Industri berbasis teknologi dan digitalisasi diperkirakan akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru membutuhkan SDM yang bertalenta dan technopreneur yang berdaya saing.
Agar dapat memperoleh manfaat yang optimal dari kondisi tersebut, potensi ini harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas dan kualitas pendidikan.
Advertisement
Di sisi lainnya, generasi muda juga memiliki peran penting dalam membangun perekonomian nasional. Mayoritas penduduk Indonesia adalah Generasi Z yang berusia 8 sampai dengan 23 tahun dengan porsi sebesar 27,94 persen dari total populasi yang memiliki tingkat adopsi digital dan pemahaman di bidang keuangan yang tinggi.
Di berbagai kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selalu menyampaikan bahwa karakteristik anak muda yang berjiwa mandiri, kreatif, adaptif, kolaboratif, inovatif, serta memahami iptek, harus terus dikembangkan agar dapat berdaya saing memasuki era kompetitif ke depan.
Meneruskan rangkaian agenda sosialisasi dan edukasi Presidensi G20 Indonesia melalui kegiatan G20 Campus Outreach yang bertemakan “Fostering Global-Minded Indonesians” di Kota Medan, Sabtu (28/5/2022), Tim Teknis Komunikasi dan Fasilitasi G20 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukan kunjungan ke Kampus Universitas Sumatera Utara dan Universitas Negeri Medan untuk berdialog langsung dengan para civitas akademika.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peran Indonesia dalam G20
Dalam kegiatan sharing session yang dihadiri oleh para mahasiswa beserta sejumlah dosen dari berbagai fakultas dan jurusan tersebut, mengemuka banyak hal terkait dengan seberapa jauh peran Indonesia dalam G20 dan bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan momentum penyelenggaraan Presidensi G20 tahun ini secara optimal.
Selain itu, juga ditanyakan beberapa hal terkait dengan keterlibatan civitas akademika untuk dapat berkontribusi aktif dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.
“Saya berharap agar generasi muda dapat selalu menggali potensi diri serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, agar dapat bersaing hingga ke tingkat global,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/5/2022).
Advertisement
Harus Dimanfaatkan civitas Akademika
Anggota Tim Teknis Komunikasi dan Fasilitasi G20 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Surfiyanto yang juga memberikan pemaparan pada kesempatan tersebut, menyampaikan bahwa peran strategis Indonesia dalam G20 maupun dalam dinamika global saat ini harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh kalangan civitas akademika.
Salah seorang dosen dari Universitas Sumatera Utara, Rahma Yurliani Dalimunthe M.Psi Psikolog, mengapresiasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atas penyelenggaraan kegiatan tersebut, karena kalangan civitas akademika mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai G20 maupun penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia saat ini.
Selain itu, juga disampaikan harapan agar kegiatan semacam itu dapat dilakukan dengan melibatkan audiens yang lebih banyak di kalangan kampus.