Liputan6.com, Yogyakarta - Film biopik Buya Syafii Maarif yang berjudul Si Anak Kampoeng (The Village Boy) yang disutradarai oleh Damien Dematra, menjadi salah satu cara untuk mengenang perjalanan hidup Buya Syafii Maarif.
Namun siapa sangka, film yang dirilis pada 2011 ini banyak meraih meraih penghargaan international di ajang festival film international. International Independent Film Awards (IIFA) yang berpusat di Los Angeles, California, USA memberikan empat penghargaan sekaligus kepada film Si Anak Kampoeng (The Village Boy) dalam empat kategori yang berbeda.
Dua Platinum Award untuk sutradara Damien Dematra dalam kategori penyutradaraan dan sinematografi terbaik. Sedangkan dua penghargaan Gold Award diberikan kepada Damien Dematra untuk kategori skenario terbaik dan Virda Anggraini dalam kategori aktris pembantu utama wanita terbaik.
Baca Juga
Advertisement
Film berdurasi 105 menit ini memotret perjuangan masa kecil Ketua Tim 9 yang populer dipanggil Buya Syafii Maarif. Kisah ini dibuka dengan adegan kelahiran seorang anak kampung, putra Ma'rifah Rauf, seorang yang terpandang di Nagari Sumpur Kudus, Sumatera Barat, pada 1930-an.
Kehidupan sang bocah berputar pada kesehajaan dan keceriaan tentang belajar, mengadu ayam dan sapi, memancing, menyambit rumput, dan menembak; sampai kematian dan perang revolusi mengoyakkan kehidupannya.
Ia dipaksa berubah. Dalam sebuah titik kisar kehidupan, pilihan demi pilihan dihadapkan padanya, dan ia harus mengambil salah satu sebagai keputusan hidup yang ternyata mengubah jalan hidupnya selamanya.
Selain beragam penghargaan Internasional yang bergengsi, film Si Anak Kampoeng yang diadaptasi dari novel ini juga menang dengan gemilang di dalam negeri.