Liputan6.com, Jakarta Pernikahan massal kerap ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Setiap tempat pasti mengusung cara yang berbeda-beda dalam menyelenggarakannya. Salah satunya yang diadakan di Sidoarjo, Jawa Timur. Ajang yang mempertemukan dua sejoli menjadi satu ikatan resmi itu mencuri perhatian publik.
Berawal dari sebuah video TikTok yang dibagikan oleh seorang makeup artist (MUA) yang dipekerjakan di acara tersebut. Akun bernama @yuganebuumi itu mengaku baru kali pertama ikut merias mempelai wanita peserta nikah massal di salah satu pesantren tertua di sana.
Advertisement
"First time ikut makeup-in para mempelai nikah massal yang tiap 5 tahun sekali diadakan di salah satu pesantren salaf tertua di Sidoarjo," tulis pemilik akun TikTok @yuganebuumi dalam video, dikutip Liputan6.com pada Minggu (29/5/2022).
Uniknya dalam nikah massal tersebut, calon mempelai wanita belum mengetahui siapa calon suaminya. Menurut si pemilik akun, setiap calon mempelai wanita baru akan diberi tahu siapa pasangannya pada waktu 10 menit sebelum akad dilangsungkan.
Peserta rata-rata hafiz dan hafizah Al-Qur'an
Tampak dalam video yang berdurasi 31 detik itu, para peserta nikah massal diharuskan menunggu di tempat yang sudah disiapkan. Mereka tampil dengan busana pengantin berwarna putih lengkap dengan hiasan kepala dan bunga melati. Sementara itu, para orangtua juga tampak mendampingi masing-masing mempelai.
"10 menit sebelum akad baru diumumkan siapa yang akan menjadi suami tiap mempelai nantinya. Para orangtua wali pun tidak tahu anak-anaknya akan berjodoh dengan siapa," tulis pemilik akun.
Menanggapi hal tersebut, banyak warganet yang memperdebatkan sistem nikah massal tersebut. Dijelaskan secara lebih detail oleh salah satu warganet bahwa pasangan yang dipilih untuk dinikahkan merupakan santri yang rata-rata hafiz dan hafizah Al-Qur'an. Maka dari itu, kedua pihak keluarga bisa saling setuju.
Disebutkan juga bahwa kedua calon mempelai sebelumnya sudah melakukan sholat istikharah. Pasangan pengantin tidak pernah dipertemukan sebelumnya, bahkan tidak ada lamaran maupun nadhor (saling melihat) seperti yang biasa dijumpai pada proses taaruf.
"Mereka sudah saling setuju untuk dinikahkan tapi emang bener mereka gatau akan dinikahkan dengan siapa," tutur warganet yang mengaku bertetangga dengan kompleks pesantren tersebut.
Advertisement
Peserta yang diikutkan sudah mondok selama 15 tahun
Para mempelai tersebut dari 5-6 bulan sebelumnya sudah diberi tahu akan diikutkan nikah massal. Apabila ada yang tidak mau, bisa undur diri dari calon mempelai nikah massal asalkan memberi alasan yang tepat. Dengan kata lain, mereka adalah orang-orang terpilih yang telah siap menerima siapapun pendamping hidup yang diberikan.
Mereka juga telah menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada ibu nyai, istilah untuk istri kiai pimpinan pesantren tersebut. Diketahu, pernikahan massal tersebut berlangsung di Pesantren Darul Falah Pusat, Sidoarjo, Jawa Timur. Nikah massal tersebut diadakan setiap 5 tahun sekali.
Peserta nikah massal sebelumnya sudah mondok selama 15 tahun dan pasangannya juga merupakan santri di pesantren yang sama. Semua pengantin perempuan juga sudah diwisuda Khotmil Qur'an bil ghoib, yang berarti hafalan hati tanpa melihat mushaf Al-Qur'an pada malam hari sebelum acara digelar.
Komentar warganet
Video yang telah ditonton sebanyak 372,7 ribu itu mendapat berbagai komentar dari warganet. Sebelum dijelaskan, banyak yang memperdebatkan sistem nikah massal tersebut. Tak sedikit yang merasa takut dengan cara pernikahan massal tanpa terlebih dulu mengetahui siapa calon mempelainya.
"Kalo ortu perempuan pun nggak tau calon menantunya keknya agak gimana gitu ya," tulis akun inayah maula 11.
"Orangtuanya juga baru kenal kah? kalo baru kenal agak takut juga hehe," tulis akun iraaa.
"Jadi overthinking ya Allah," tulis akun Nandin.
"Bukannya harus saling kenal dulu ya," tulis akun Siti hasna.
"Yang dipilih juga santri-santri yang bener-bener baik rata-rata hafidz/hafidzah qur'an makanya kedua pihak keluarga bisa setuju aja dan mereka sebelumnya juga udah istikhoroh," tulis akun catastrophe menjawab perdebatan di antara warganet.
Advertisement