Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Utama (Wadirut) PT Avia Avian Tbk (AVIA), Ruslan Tanoko melalui PT Sensasi Istana Warna menambah kepemilikan saham AVIA.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (29/5/2022), Wakil Direktur Utama PT Avia Avian Tbk, Ruslan Tanoko melalui PT Sensasi Istana Warna membeli 4.060.000 saham AVIA pada 23 Mei 2022.
Advertisement
Rincian pembelian saham AVIA tersebut yaitu 2.700.000 lembar saham atau 0,0044 persen dan 1.360.000 saham atau 0,0022 persen. Masing-masing harga pembelian saham tersebut Rp 735 dan Rp 740 per saham. Dengan demikian total nilai pembelian saham AVIA Rp 2,99 miliar.
"Tujuan dari transaksi investasi. Status kepemilikan saham tidak langsung. Kepemilikan dalam transaksi pembelian saham ini melalui PT Sensasi Istana Warna. PT Sensasi Istana Warna dimiliki oleh Ruslan Tanoko sebesar 99,99 persen,” demikian tulis Ruslan Tanoko dalam keterbukaan informasi BEI.
Setelah transaksi ini, kepemilikan saham AVIA menjadi 13.209.300 saham atau 0,0214 persen dari sebelumnya 9.149.300 saham atau 0,0148 persen.
Berdasarkan data RTI per 30 April 2022, pemegang saham AVIA antara lain PT Tancorp Surya Sentosa sebesar 36,60 persen, PT Wahana Lancar Rejeki sebesar 32,49 persen, Archipelago Investiment Private sebesar 6,3 persen, masyarakat sebesar 24,61 persen.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 29 Mei 2022, saham Avia Avian stagnan di posisi Rp 740 per saham. Saham AVIA berada di level tertinggi Rp 750 dan terendah Rp 715 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 4.183 kali dengan volume perdagangan 1.129.754 saham. Nilai transaksi harian Rp 83,3 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Produsen Cat Avian Bakal Tebar Dividen Rp 20,55 per Saham
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Avia Avian Tbk (AVIA) menyetujui untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sebesar Rp 1,2 triliun. Dividen itu setara 83,3 persen dari laba bersih 2021 yang tercatat sebesar Rp 1,4 triliun.
Direktur Utama PT Avia Avian Tbk, Wijono Tanoko mengatakan, pembagian dividen merupakan salah satu bentuk apresiasi perseroan terhadap para pemegang saham yang senantiasa mendukung pertumbuhan bisnis AVIA.
"Manajemen telah mendapatkan persetujuan untuk membagikan dividen sebesar Rp 1,2 triliun atau Rp 20,55 per saham dari laba bersih tahun 2021. Jumlah dividen tunai tersebut, sudah termasuk dividen interim yang telah dibagikan sebelumnya sebesar Rp700 miliar kepada para pemegang saham,” ungkap Wijono dalam keterangan resmi, ditulis Sabtu (23/4/2022).
Saat ini, AVIA memegang pangsa pasar cat dekoratif terbesar di Indonesia dengan total pangsa pasar sekitar 20 persen (menurut Frost & Sullivan). Sehingga perseroan optimis mampu melanjutkan kinerja yang positif pada 2022 seiring dengan langkah ekspansi yang terus dijalankan.
Salah satunya, AVIA terus berinovasi menciptakan produk-produk baru dan berkualitas untuk menjawab kebutuhan pasar yang dinamis sehingga dapat terus menambah pangsa pasar.
Adapun terobosan terbaru dari AVIA yakni meluncurkan cat tembok Avitex Anti Viruz yang diklaim mampu membunuh virus COVID-19 dan bakteri hingga 99,9 persen.
Advertisement
Pusat Distribusi
Hingga kuartal I 2022, Perseroan telah memiliki 105 pusat distribusi yang dimiliki sendiri dan 34 pusat distribusi pihak ketiga. Secara total, semua pusat distribusi ini melayani lebih dari 54.500 toko bahan bangunan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di samping itu, dalam mengupayakan pertumbuhan di berbagai lini bisnis dan aspek operasional, perseroan terus memperhatikan permodalan yang kuat. Sehingga mampu akomodasi rencana pengembangan bisnis ke depan.
Untuk itu, pada Desember 2021, Perseroan telah melakukan penawaran umum saham perdana kepada publik dan penawaran terbatas kepada pemegang saham Perseroan.
"Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut, serta didukung dengan konsistensi kualitas produk dan pelayanan, kami dapat menjaga kesinambungan bisnis dan melanjutkan pertumbuhan kinerja sekitar 10-15 persen di tahun ini,” ujar Wijono.
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA), emiten produsen cat dekoratif di Indonesia, membukukan pertumbuhan kinerja positif hingga akhir 2021. Hingga akhir 2021, PT Avia Avian Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun atau meningkat sebesar 26 persen dibandingkan periode sama di 2020 sebesar Rp1,1 triliun.
Mengutip kinerja keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 21 Maret 2022, pertumbuhan laba bersih itu ditopang kinerja penjualan. Penjualan bersih perseroan tumbuh 18,29 persen menjadi Rp 6,77 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,73 triliun. Beban pokok penjualan naik 23,08 persen dari Rp 3,21 triliun menjadi Rp 3,95 triliun pada 2021.
Dengan demikian, laba bruto tercatat Rp 2,82 triliun pada 2021, atau naik 12,18 persen pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,51 triliun.
Perseroan menekan beban penjualan dari Rp 917,98 miliar pada 2020 menjadi Rp 889,06 miliar pada 2021. Sementara itu, beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 181,56 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 162,69 miliar.
Perseroan mencatat kenaikan pendapatan operasi lainnya menjadi Rp 47,48 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 9,76 miliar.
PT Avia Avian Tbk membukukan laba usaha Rp 1,80 triliun pada 2021, atau bertambah 24,49 persen dari periode saham tahun sebelumnya Rp 1,44 triliun. Dengan melihat kondisi itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 26,27 persen menjadi Rp 1,4 triliun pada 2021.
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 25,54 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,38.
Total ekuitas naik 100,98 persen menjadi Rp 9,41 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,68 triliun. Total liabilitas tumbuh 22,92 persen menjadi Rp 1,45 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun.
Total aset naik menjadi Rp 10,87 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 5,87 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,28 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,36 triliun.
Advertisement