Liputan6.com, Semarang - Kisah seorang gadis asal Kota Bitung, Sulawesi Utara lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 namun terkendala biaya viral di media sosial.
Diketahui gadis tersebut bernama Marselinda Morensia Mulalinda. Ia diterima di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) jurusan Pendidikan Dokter jalur SNMPTN pada Maret lalu.
Mengawali ceritanya, Marselinda mengaku tidak memiliki biaya untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT). Ia nekat memberanikan diri untuk daftar kuliah lewat jalur SNMPTN tanpa sepengetahuan orangtuanya.
Baca Juga
Advertisement
“Waktu yang saya miliki tinggal 10 hari lagi untuk menuju masa depan atau terhenti di sini. 3 bulan lalu tanpa sepengetahuan orang tua saya mendaftarkan diri untuk kuliah mengambil jurusan kedokteran. Saya tahu orang tua saya tidak akan mampu membiayainya,” cerita gadis asal SMAS Lokon St Nikolaus Tomohon itu seperti ditulis pada Sabtu dalam akun Facebook Ien Mulalinda yang dilihat Liputan6.com, Minggu (29/5/2022).
Marselinda mengaku ayahnya hanya seorang tukang kayu bangunan. Namun karena sudah lanjut usia, ayah gadis itu beralih menjadi tukang ojek.
“Namun jika sakit asam urat dan kolesterolnya kumat, ibulah yang menggantikan ayah mengantar penumpang,” katanya.
Orangtua Marselinda saat ini sudah mengetahui anaknya diterima di Unsrat. Namun karena ada biaya UKT, mereka belum mampu untuk membayarnya meskipun sudah berusaha keras.
“Orang tua saya sudah berusaha namun batas pembayarannya tinggal 10 hari lagi dan kami belum mendapat jalan keluar sampai hari ini,” ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Dianggarkan Pemerintah Kota Bitung
Marselinda bercerita tentang masa lalunya saat awal mula sekolah di SMAS Lokon St Nikolaus Tomohon. Ia bisa sekolah di sana lantaran dibiayai oleh Pemerintah Kota Bitung. Pemerintah memberikan beasiswa atas prestasinya semasa SMP.
“Saya tidak punya biaya untuk kuliah. Saya hanya punya piagam-piagam dan medali ini, yang saya kumpulkan selama SMA. Saya berharap ini semua bisa menolong saya untuk kuliah, namun saya tidak tahu bagaimana caranya. Waktu saya tinggal 10 hari lagi. Tolong bantu saya,” pinta dia.
Banyak warganet yang turut berempati dengan cerita Marselinda. Hingga hari ini, postingan Marselinda di Facebook sudah dibagikan 1,6 ribu kali dan 2,6 ribu komentar. Akhirnya keluhan ia selama ini terdengar hingga Pemerintah Kota Bitung.
“Terima kasih banyak, terima kasih yang tak terhingga saya ucapkan untuk semua teman-teman FB yang sudah peduli dan memberi perhatian deng membantu share dan up postingan saya sehingga berkat bantuan teman-teman yang luar biasa, dengan sangat cepat keluhan saya bisa diterima oleh Pemerintah Kota Bitung,” tulis dia di postingan berikutnya.
“Kemarin sekitar pukul 17.30 wita ibu Sri Ratna Pasiak Kabid PSMA Disdikda Sulut menghubungi saya dan Ibu akan datang ke rumah pada hari Minggu, 29 Mei untuk bertemu saya dan orang tua. Semalam sekitar pukul 19.30-22.00 WITA saya bertemu dan berbicara langsung dengan Pemerintah Kota Bitung,” tambah dia.
Advertisement
Tak Henti Berterima Kasih
Akhirnya Marselinda mendapat bantuan lagi dari Pemerintah Kota Bitung. Kebutuhan biaya kuliahnya akan dianggarkan oleh pemerintah kota. Ia dengan orangtuanya akan bertemu dengan Wali Kota Bitung pada Selasa (31/5/2022) secara langsung.
“Puji Tuhan Yesus, luar biasa kuasa Tuhan dinyatakan kepada saya dan keluarga hari ini. Tuhan Yesus Baik. Saya memohon maaf jika postingan saya menyita perhatian banyak orang. Saya pribadi ingin menyampaikan tidak ada niat saya untuk meminta sumbangan/donasi dari saudara2/teman2 FB semua. Tujuan saya hanya sekiranya postingan saya sampai kepada pemerintah,” tulisnya.
Dalam postingan itu, Marselinda tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang memberi perhatian dan peduli dengannya. Ia berdoa agar Tuhan membalas kebaikan mereka-mereka.