Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyayangkan ratusan ribu bibit tanaman Aglaonema masih diimpor dari luar negeri. Padahal, Aglaonema sangat potensial untuk dikembangkan di dalam negeri, terlebih dengan dukungan iklim tropis di Indonesia.
Menurut Ma'ruf, Indonesia merupakan salah satu dari negara di Asia yang memiliki spesies Aglaonema yang bervariasi. Serta penghasil Aglaonema hybrid yang berkualitas.
"Namun disayangkan, sampai saat ini bibit Aglaonema yang jumlahnya ratusan ribu pohon masih diimpor dari luar negeri. Padahal potensi di dalam negeri sangat memungkinkan apabila ada upaya-upaya untuk mengembangkannya," kata Ma'ruf pada acara Kontes Nasional Aglaonema Nusantara, Minggu (29/5/2022).
Baca Juga
Advertisement
Dia menyebut, pemerintah berharap agar para petani Aglaonema dapat berkembang maju. Sehingga, kebutuhan setiap bulan yakni sekitar 600 ribu pohon yang masih impor dapat dipenuhi dalam negeri.
"Oleh karena itu mari kita majukan tanaman hias kita dengan memenuhi kebutuhan tanaman hias dari dalam negeri sendiri, bahkan justru kita yang harus mengekspor tanaman ini ke mancanegara," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Ma'ruf, upaya pemenuhan kebutuhan tanaman hias di dalam negeri bisa terwujud. Terlebih, tanaman hias mempunyai potensi ekonomi yang besar.
"Sekaligus juga merupakan proses pembudidayaan berbagai tanaman hias demi menjaga kelestariannya," pungkas Ma’ruf.
Harus Ekspor Tanaman Hias ke Mancanegara
Ma'ruf Amin menilai perlunya mengembangkan usaha tanaman hias lokal untuk memenuhi pasar di dalam negeri maupun mancanegara. Terlebih, ekspor tanaman hias mengalami pertumbuhan hingga 98 persen atau mencapai lebih dari USD 17 juta pada 2021.
"Mari kita majukan tanaman hias kita dengan memenuhi kebutuhan tanaman hias dari dalam negeri sendiri, bahkan justru kita harus mengekspor tanaman ini ke mancanegara," kata Ma'ruf Amin dalam acara Pembukaan Kontes Nasional Aglaonema Nusantara melalui konferensi video, Minggu (29/05/2022).
Menurut dia, tanaman hias memiliki potensi ekonomi. Tak hanya itu, kata Ma'ruf, proses pembudidayaan tanaman hias juga turut menjadi upaya menjaga kelestarian tanaman hias itu sendiri.
"Selain mempunyai potensi ekonomi yang besar, upaya pemenuhan kebutuhan tanaman hias dalam negeri menjadi proses pembudidayaan berbagai tanaman hias dalam menjaga kelestariannya," tutur Wapres.
Dia mengatakan, salah satu tanaman hias yang berpotensi untuk dikembangkan yaitu Aglaonema. Dia menyebut, tanaman tersebut cocok dikembangkan di lingkungan Indonesia yang beriklim tropis.
"Aglaonema sangat potensial untuk dikembangkan di dalam negeri, terlebih dengan dukungan iklim tropis di Indonesia," ujar dia.
"Potensi dalam negeri sangat memungkinkan apabila ada upaya untuk mengembangkannya. Pemerintah berharap agar para petani Aglaonema dapat berkembang maju," sambung Ma'ruf.
Dia berharap pengembangan Aglaonema oleh petani dapat terus meningkat. Dengan begitu, kebutuhan 600.000 pohon setiap bulannya dapat terpenuhi.
"Pemerintah berharap agar para petani Aglaonema ini dapat berkembang maju, sehingga kebutuhan setiap bulan, sekitar 600 ribu pohon dapat kita penuhi," ucap Wapres Ma'ruf Amin.
Advertisement
Tingkatkan Kualitas SDM Petani Aglaonema
Dia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM pengembangan inovasi, serta kolaborasi lintas sektor. Khususnya, dalam pendampingan kepada petani Aglaonema.
"Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan juga tidak kalah penting untuk memajukan sektor ini, di antaranya untuk keperluan pelatihan dan pendampingan kepada para petani hias Aglaonema," tutur Ma'ruf.
Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Aglaonema Nusantara Agus Cholik mengajak seluruh penggiat Aglaonema untuk berkolaborasi memajukan Aglaonema Indonesia.
“Kami berharap dengan kondisi ini, seperti berkolaborasi bersama antara pemerintah, _stakeholder_ di Asosiasi Aglaonema Nusantara. Dan seluruh penggiat, mari bersama-sama untuk kita ciptakan swasembada Aglaonema di Indonesia,” ujar Agus.
Sebagai informasi, tanaman florikultura merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan memiliki prospek yang sangat cerah untuk komoditas unggulan ekspor maupun pemasaran dalam negeri.
Kontes Aglaonema Nusantara merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Aglaonema Nusantara (ASA), yang menilai Aglaonema dari berbagai kelas, seperti kelas jouvenille, kelas tunggal dewasa, hingga kelas majemuk.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com