Dua Kunci Tingkatkan Kekebalan Tubuh ala Menkes Budi Gunadi Sadikin

Kunci tingkatkan kekebalan tubuh di masa pandemi COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 30 Mei 2022, 13:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam kegiatan jalan sehat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28 Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta Internasional Stadium, Jakarta pada Minggu 29 Mei 2022. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Selama pandemi COVID-19, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat tetap menjaga kekebalan tubuh. Upaya ini agar terhindari dari penularan COVID-19 dan penyakit lainnya.

"Dalam situasi sekarang ini, disiplin protokol kesehatan serta membudayakan pola hidup bersih dan sehat adalah kunci untuk meningkatkan kekebalan tubuh setiap individu," ucap Budi Gunadi saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28 Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta Internasional Stadium, Jakarta pada Minggu, 29 Mei 2022.

"Keduanya harus berjalan beriringan untuk memberikan perlindungan yang optimal."

Salah satu rangkaian HUT ke-28 RSPI) Sulianti Saroso berupa kegiatan jalan sehat di Jakarta Internasional Stadium, Jakarta kemarin yang diikuti kurang lebih 1500 peserta terdiri dari tenaga kesehatan di rumah sakit, puskesmas maupun institusi pendidikan di wilayah DKI Jakarta.

Kementerian Kesehatan juga memiliki tugas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, melalui kegiatan jalan sehat ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya aktivitas fisik.

Ini demi menjaga tubuh tetap sehat dan bugar terhindar dari penyakit berbahaya.

“Jaga kesehatan kita, yang Body Mass Index (BMI) di atas 22 cepat diturunin, karena selain COVID-19 yang lagi naik di Indonesia ini ada hipertensi, diabetes. Kalau tidak kita jaga dari awal, kalau kurang olahraga, kurang gerak, rawan menyebabkan penyakit tidak menular (PTM),” pesan Budi Gunadi.

“Terima kasih kepada RSPI Sulianti Saroso sudah membuat program untuk meningkatkan hidup yang sehat, karena bagaimana pun kita adalah Kementerian Kesehatan bukan Kementerian Kesakitan. Jadi memang tugasnya menjaga bagaimana masyarakat tetap sehat, sekali lagi jaga kesehatan kita karena kesehatan individu adalah tanggung jawab masing-masing."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Perilaku Hidup Bersih dan Protokol Kesehatan

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam kegiatan jalan sehat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28 Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta Internasional Stadium, Jakarta pada Minggu 29 Mei 2022. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Dalam laporannya, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso M. Syahril menyebutkan, tujuan dilaksanakannya kegiatan jalan sehat untuk memperkuat silaturrahmi dan kerjasama antara Dinas Kesehatan DKI Jakarta, puskemas dan institusi pendidikan wilayah DKI Jakarta yang selama kurang lebih 2 tahun ini telah bersama-sama berjuang dalam upaya penanggulangan pandemi COVID-19.

“Kita gunakan momen ini sebagai bentuk rasa syukur, karena di DKI Jakarta ini seluruh tenaga kesehatan baik rumah sakit, puskemas, dan Dinas Kesehatan selama 2,5 tahun ini telah berjuang bersama-sama," kata Syahril dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Hari ini, kami mengundang bersilaturahmi bersama Bapak Menkes, bahwasanya kita tangguh dan bisa melalui pandemi ini dengan baik."

Momentum berkumpul bersama dalam jalan sehat sekaligus untuk mengajak masyarakat membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai langkah promotif dan preventif untuk mencegah tertular penyakit serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan.

"Dengan demikian, derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang setinggi-tingginya bisa tercapai. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), kapan pun dan di mana pun," lanjut Syahril

"Walaupun ada hepatitis akut maupun monkeypox, dengan PHBS dan protokol kesehatan, Insya Allah bisa kita hadapi."


Tidak Boleh Lalai dan Waspada

Warga menjalani skrining kesehatan sebelum vaksinasi COVID-19 di Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta, Jumat (10/12/2021). Sebanyak 23 warga Pancoran Buntu II yang termasuk kelas golongan menengah ke bawah menerima vaksin untuk menciptakan kekebalan kelompok. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Perkembangan COVID-19 nasional, angka reproduksi virus menunjukkan laju penularan virus Corona Semakin rendah angka reproduksi virus. Maka, laju penularan juga semakin menurun sebagai hasil dari upaya-upaya pengendalian pandemi.

Pada keterangan resmi, Senin (7/3/2022), Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan tren COVID-19 membaik.

“Kondisi saat ini secara nasional menunjukkan tren penanganan COVID-19 membaik dengan kasus harian yang mulai menurun. Angka laju penularan virus (Rt) sudah melambat di pulau-pulau besar di Indonesia dan harapannya, angka reproduksi virus dapat terus menurun hingga di bawah 1 dalam satu bulan ke depan,” ujarnya.

Meskipun beberapa indikator pengendalian pandemi secara konsisten terus menunjukkan hasil positif, Nadia menekankan, masyarakat tidak boleh lalai.

"Kita harus tetap waspada dan lebih berhati-hati agar jangan sampai terjadi lonjakan kasus. Disiplin protokol kesehatan harus tetap dijalankan dan laju vaksinasi dosis dua dan booster harus terus kita percepat,” tegasnya.


Cegah Penyebaran COVID-19

Warga menjalani skrining kesehatan sebelum vaksinasi COVID-19 di Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta, Jumat (10/12/2021). Sebanyak 23 warga Pancoran Buntu II yang termasuk kelas golongan menengah ke bawah menerima vaksin untuk menciptakan kekebalan kelompok. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Upaya penanganan COVID-19, Pemerintah tidak hanya memperkuat dengan strategi triase seperti mengutamakan pelayanan kesehatan bagi pasien yang paling membutuhkan, melainkan terus menjaga angka testing dan tracing agar tetap tinggi.

Kemudian stok kebutuhan oksigen tetap terjaga di angka hingga lebih dari 48 jam.

“Selain penanganan kasus, Pemerintah juga terus melakukan upaya pencegahan seperti meningkatkan vaksinasi dosis lengkap ke lebih dari 208 juta penduduk Indonesia. Ini sangat penting untuk mencegah agar penduduk terhindar dari kesakitan atau risiko kematian akibat terinfeksi virus COVID-19,” jelas Siti Nadia Tarmizi pada 20 Februari 2022.

Program percepatan vaksinasi COVID-19 agar masyarakat segera mendapat dosis lengkap terus dilakukan.

“Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan dosis kedua minimal enam bulan, bisa mendapatkan vaksin ketiga atau booster. Aturannya belum berubah hingga saat ini. Apabila ada informasi bahwa vaksin booster bisa didapatkan kurang dari enam bulan setelah dosis kedua, itu tidak benar,” lanjutnya.

Selain percepatan vaksinasi lengkap dan booster, masyarakat juga diharapkan senantiasa memperketat kembali protokol kesehatan untuk bersama-sama mencegah penyebaran COVID-19 lebih luas lagi.

Infografis Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Berapa Lama Kekebalan Tubuh Muncul? (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya