Mirae Asset Sekuritas Gelar HOTS Championship Season 8

Direktur Mirae Asset Sekuritas Indonesia, An Daewoong mengatakan,perusahaan berinovasi dengan sistem referral yang memungkinkan nasabah untuk mengundang klien lain

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Mei 2022, 10:48 WIB
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia buka investment house di Jakarta (Foto: PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses menyelenggarakan tujuh season kompetisi trading saham sejak 2020, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) kembali menggelar ajang trading online, HOTS Championship Season 8.

Kali ini perusahaan mengusung tema ‘Berani Trading’. Direktur MASI, An Daewoong mengatakan, pada musim ini perusahaan berinovasi dengan sistem referral yang memungkinkan nasabah untuk mengundang klien lain untuk berpartisipasi dengan kode referensi.

Lima pelanggan yang paling gencar akan memenangkan hadiah. "Dengan sistem rujukan ini. Kami berharap HOTS Championship akan mendukung pertumbuhan jumlah investor Pasar Modal dan ikut menambah nilai transaksi,” kata dia dalam Opening Ceremony HOTS Championship Season 8, Senin (30/5/2022).

Secara garis besar, Daewoong berharap kompetisi ini akan mendorong lebih banyak orang untuk berinvestasi di pasar saham dan pasar modal untuk meningkatkan nilai transaksi dan transaksi investor pasar lebih aktif.

Dia menuturkan, seiring dengan penurunan angka covid-19 dan pulihnya kegiatan ekonomi, transaksi dan investasi di pasar modal juga akan semakin menggeliat.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi mengapresiasi langkah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia untuk menggelar HOTS Championship Season 8. Menurutnya, program ini secara konsisten menjadi kegiatan unggulan yang dinantikan klien, nasabah, dan investor PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

"Acara ini juga menunjukkan komitmen khususnya PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia untuk mendukung peningkatan literasi dan inklusi di pasar modal kita, serta peningkatan nilai transaksi di BEI,” ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Mirae Sekuritas Sebut Penggalangan Dana di Pasar Modal Lebih Aktif pada 2022

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia buka investment house di Jakarta (Foto: PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Sebelumnya, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia melihat penggalangan dana dari pasar modal akan lebih aktif pada 2022. Hal ini seiring potensi pemulihan ekonomi.

Presiden Direktur Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tae Yong Shim mengatakan, telah membantu delapan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dan satu rights issue yang menjadikan broker berada di peringkat pertama pada 2021.

"Pertama-tama saya ingin sampaikan, tahun lalu Mirae sekuritas menduduki peringkat pertama. Dalam hal IPO, kami melakukan delapan IPO dan satu rights issue dan itu menjadikan kami nomor satu,” kata Tae Yong Shim dalam Media Day Mirae Asset Sekuritas Indonesia, ditulis (21/4/2022).

Dia menambahkan, pada 2022, perusahaan akan lebih aktif dalam IPO atau aksi korporasi seiring ekonomi sedang pulih.

"Tahun ini, saya pikir itu akan lebih aktif. Alasannya karena ekonomi sedang pulih bukan? Kami baik-baik saja. Kami mencapai ujung terowongan COVID-19 ini, dan saya pikir banyak perusahaan didorong untuk pergi ke pasar dan mendapatkan dana dari masyarakat,” katanya.

Tak hanya itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai salah satu broker terkuat akan selalu ada untuk perusahaan mitra serta investor nya.

"Sehingga mereka dapat menjalankan bisnis dan Mirae Asset sebagai salah satu perusahaan broker terkuat di Indonesia akan selalu ada untuk perusahaan mitra kami dan juga investor kami,” pungkasnya.

 

 

 


BEI Kantongi 35 Perusahaan di Pipeline IPO

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan yang antre di pipeline penawaran saham perdana (initial public offering/IPO). Adapun hingga 20 April 2022, sudah ada 17 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI.

"Hingga saat ini, terdapat 35 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Jumat, 22 April 2022.

Merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat enam perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar. Kemudian 13 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Serta 16 perusahaan lainnya dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.

Rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials

• 2 Perusahaan dari sektor Industrials

• 3 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic

• 6 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals

• 6 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals

• 2 Perusahaan dari sektor Technology

• 2 Perusahaan dari sektor Healthcare

• 3 Perusahaan dari sektor Energy

• 4 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate

• 5 Perusahaan dari sektor Infrastructures


Selanjutnya

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa optimis IPO tahun ini masih akan tumbuh dengan kondusif. Keyakinan itu merujuk pada sejumlah indikator pasar modal, seperti minat perusahaan yang akan melakukan penggalangan dana masih relatif tinggi sejalan dengan pemulihan ekonomi.

Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terus menunjukkan pertumbuhan dan per 20 April 2022 telah menyentuh angka 7.227,36. Indikator lainnya yang mendukung adalah tren investor di pasar modal Indonesia yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

"Stabilitas ekonomi Indonesia relatif stabil di tahun ini. Selain itu, kondisi pasar modal yang kondusif serta didukung oleh supervisi dari OJK dan kepercayaan stakeholder pasar modal tetap terjaga. Kami yakin bahwa semua hal positif itu turut memberikan optimisme tahun ini dapat lebih baik dari tahun sebelumnya,” pungkas Nyoman. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya