Liputan6.com, Jakarta SUNterra kian gencar dan fokus mewujudkan Indonesia yang ramah lingkungan. Salah satunya, SUNterra berkolaborasi dengan Kopi Kenangan dan Grab memasang instalasi PLTS atap di salah satu outlet Kopi Kenangan.
Chief Executive Officer SUNterra Fanda Soesilo mengatakan kehadiran outlet terbaru Kopi Kenangan dengan instalasi PLTS Atap yang bertempat di Jl. RC Veteran, Jakarta menjadi outlet pertama yang mengusung konsep “hijau” melalui PLTS Atap sebagai pemanfaatan energi bersih.
Advertisement
"Kolaborasi ini diharapkan memberikan nilai tambah kepada ketiga pihak tersebut dalam berperan mengurangi jejak emisi karbon sebagai bagian dari target Net Zero Emission (NZE) di Indonesia pada tahun 2060 mendatang," ujar Fanda dikutip Senin (30/5/2022).
Kehadiran SUNterra sebagai pengembang energi surya pada sektor residensial dan komersial berskala kecil, telah memberikan kelebihan tersendiri pada kegiatan operasional outlet Kopi Kenangan dengan menjalankan konsep keberlanjutan atau sustainability.
Untuk terus mengakselerasi pemanfaatan energi terbarukan, khususnya energi surya, Fanda menyebut Sunterra akan terus berkolaborasi dengan banyak pihak dan kalangan masyarakat.
"Untuk konsumen retail, kami sudah bekerjasama dengan Alfamart, Kopi Kenangan. Dan ke depan akan berkolaborasi dengan banyak pihak," ungkap dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Akselerasi EBT
Dalam mewujudkan hal tersebut, Grup SUN juga menyediakan beragam langkah inovatif dalam mendukung upaya akselerasi energi baru terbarukan, seperti pemanfaatan teknologi dalam penyediaan jasa dan penawaran skema pembiayaan inovatif guna memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pelanggan.
Fanda mengatakan, SUNterra juga akan menyediakan banyak fitur dan membantu pemilik rumah untuk mengerti industri energi terbarukan.
Sekadar informasi saja, hingga saat ini, Fanda menyebut SUNterra sudah melayani 2,23 MWp kapasitas proyek PLTS di 212 rumah dan bangunan komersil dengan panel surya dan 31 kota.
"Sampai saat ini, pelanggan yang paling banyak dan antusias menggunakan PLTS Atap dari kategori rumah. Dan sudah banyak juga korporasi yang aware akan penggunaan energi terbarukan," tuturnya.
Selanjutnya, Fanda bilang SUNterra membidik kapasitas proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpasang mencapai 5 Mwp pada akhir 2022.
Advertisement
SUN Energy Resmikan PLTS Kedua Terbesar di Lampung
Sebelumnya, kehadiran Energi Baru Terbarukan (EBT) tentu tidak terlepas dari target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang telah disuarakan oleh pemerintah.
Tidak hanya itu, beralih menggunakan energi baru terbarukan seperti energi surya dalam kegiatan bisnis dinilai mampu meningkatkan eksistensi industri dan bisnis di pasar global mengingat tuntutan publik yang semakin mengedepankan produk ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Seperti halnya pemanfaatan energi surya melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang hadir sebagai pilihan alternatif bagi sektor industrial dalam mensuplai energi listrik untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya.
Lebih dari itu, selain menjadi energi alternatif yang menawarkan keramahan lingkungan, pemasangan PLTS diketahui mampu menciptakan optimasi bisnis melalui penghematan biaya listrik.
PT Visi Prima Artha, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri industri woven bags atau karung plastik dan Flexible Intermediate Container Bag (FICB), berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi dalam pengurangan dampak perubahan iklim dengan memanfaatkan energi bersih sebagai sumber listrik.
Dalam acara peresmian instalasi PLTS Atap di PT Visi Prima Artha, 19 Mei 2022, Perusahaan Listrik Negara atau PLN Unit Induk Distribusi Lampung mengungkapkan pemanfaatan energi bersih untuk menjadi sumber listrik di Provinsi Lampung,
“Hingga saat ini telah tercatat 12 pelanggan kami yang telah memanfaatkan PLTS Atap di Provinsi Lampung, yang terbesar yaitu PLTS di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berkapasitas 1 MWp, dan selanjutnya PT Visi Prima Artha dengan kapasitas 544,18 kWp yang keduanya dikembangkan oleh SUN Energy dan tentunya tersambung (on-grid) dengan PLN," ungkap Bapak Agus Prasetyo selaku Senior Manager Perencanaan PLN UID Lampung.
"Kami terus mendukung bagi para pelanggan yang ingin menggunakan PLTS Atap dengan regulasi tertentu sebagai bagian dari upaya bauran energi di Indonesia,” lanjut dia.
Akselerasi EBT
Ungkapan tersebut memberikan gambaran akan pentingnya peran strategis yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak dalam mengakselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan dan mendukung pemenuhan target bauran energi sebesar 23 persen pada tahun 2025 mendatang.
“Kami berterima kasih atas dukungan berbagai pihak, sehingga pada hari ini kami dapat meresmikan PLTS Atap yang menjadi wujud komitmen keberlanjutan PT Visi Prima Artha. Kapasitas PLTS Atap sebesar 544,18 kWp ini setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 497 ton per tahun dan bahkan setara dengan menanam pohon sebanyak 7.488,” jelas Bapak Vicky Gunawan selaku Director of Sales & Marketing PT Visi Prima Artha.
Optimasi biaya operasional melalui pemasangan PLTS pada sektor industrial dan komersial tentu telah dibuktikan oleh banyaknya perindustrian yang telah beralih menggunakan energi surya.
Dion Jefferson selaku Chief Commercial Officer SUN Energy mengatakan, Instalasi PLTS Atap di PT Visi Prima Artha ini merupakan portofolio perusahaan yang ke-10 di Pulau Sumatera. Sebelumnya, proyek SUN Energy di Pulau Sumatera tersebar di kota Palembang, Jambi, Riau, Medan, Pematangsiantar, dan Lampung.
"Dengan opsi pembiayaan yang kami miliki yaitu SUN Rental, para pelanggan SUN Energy seperti PT Visi Prima Artha, bisa langsung memiliki sistem PLTS tanpa mengeluarkan biaya instalasi dan pemeliharaan," tuturnya.
"Secara terintegrasi, SUN Energy akan melakukan studi, gambar enjiniring, instalasi, hingga pemeliharaan di lokasi konsumen dalam kurun waktu tertentu. Data kami menunjukan, lebih dari 90 persen para pelanggan memilih sistem SUN Rental dan mereka bisa mendapatkan penghematan biaya listrik hingga 30 persen setiap bulannya," jelas dia.
Komitmen untuk terlibat langsung dalam aksi pengurangan dampak perubahan iklim membutuhkan kolaborasi dari seluruh sektor. Nyatanya, pemanfaatan energi surya ini selain sebagai langkah nyata mengurangi penggunaan energi fosil, juga memberikan nilai lebih lainnya bagi Perusahaan seperti optimasi biaya, reputasi, hingga kepercayaan dari konsumen.
SUN Energy akan terus memperluas pemanfaatan energi surya di berbagai kota demi mewujudkan Indonesia yang ramah lingkungan
Advertisement