Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan keprihatinan atas musibah yang dialami anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hingga hari kelima dinyatakan hilang di Sungai Aare, sosok Emmeril Khan Mumtadz, yang akrab disapa Eril, belum juga bisa ditemukan otoritas Swiss.
"Saya ajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mendoakan agar Eril bisa terus ditemukan dengan selamat. Di setiap akhir salat, saya kirimkan doa dan bacakan Al-Fatihah buat Eril, kang Emil, dan mbak Athalia," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (30/5/2022).
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan, sebagai sesama orangtua, ia juga memahami kesedihan luar biasa yang dirasakan Ridwan Kamil dan keluarga. Untuk menghormati itu, ia memutuskan mematikan media sosialnya selama beberapa waktu ke depan.
"Kita fokuskan untuk mengetuk pintu langit bagi keluarga Gubernur yang kita cintai," ujarnya.
Selama penonaktifan sementara, segala pemberitaan tentang aktivitas Sandiaga Uno sebagai Menparekraf akan disampaikan lewat media sosial resmi Kemenparekraf. Langkah itu sebagai bentuk dukungan Sandi terhadap keluarga Emil, yang disebutnya sebagai sahabat.
"Kita beri penghormatan, keleluasaan, space, dan privasi. Kita bantu semua dari jauh dengan doa-doa. Mengetuk pintu langit, berikan takdir terbaik untuk kang Emil dan keluarga," sambung dia.
Di sisi lain, Sandi mengatakan insiden yang dialami anak Ridwan Kamil itu memberi pelajaran penting bagi sektor pariwisata dalam negeri. Salah satunya adalah peringatan untuk terus meningkatkan standar keamanan dan keselamatan seperti tercakup dalam panduan CHSE.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Inspeksi Lapangan
Sandiaga mengatakan, pihaknya akan turun ke lapangan untuk menginspeksi fasilitas wisata mulai 3 Juni 2022. Ia berharap inspeksi tersebut bisa meningkatkan kepatuhan para pengeloa destinasi wisata dalam menerapkan panduan yang sudah disusun. Di tahap awal, ia menargetkan objek wisata buatan untuk diinspeksi lebih dulu.
"Belajar dari Kenpark, atau Kenjeran Park, kecelakaan yang terjadi saat libur lebaran lalu, kami akan mencoba salah satu destinasi wisata buatan. Tapi, kita juga punya banyak sekali destinasi wisata alam yang harus dipastikan aspek keselamatan, dan ini akan menjadi gerakan yang melibatkan semua pihak," ia menerangkan.
Sandi menekankan, penerapan standar keselamatan di tempat wisata merupakan tanggung jawab semua pihak, mulai dari pengelola, pemerintah daerah, hingga pemerintah pusat. Masyarakat juga diminta ikut aktif memantau aspek kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan di seluruh destinasi wisata.
Terkait kasus Kenjeran Park, kecelakaan yang terjadi pada Sabtu, 7 Mei 2022 itu menyebabkan 17 orang terluka, dengan korban didominasi anak-anak. Dugaan sementara penyebab ambrol sambungan seluncuran Kenpark Surabaya itu dikarenakan lapuk.
Kepala HRD Waterpark Kenjeran, Bambang Irianto, mengaku bahwa pihaknya rutin merawat wahana yang ada. Perawatan terakhir dilakukan sembilan bulan lalu.
Advertisement
Kasus Kenjeran Park
Bambang berdalih penyebab ambrolnya wahana itu karena kelebihan muatan. Ia menjelaskan, saat kondisi normal, pengunjung bisa mencapai 300--400 orang. Sementara dalam kondisi khusus, seperti libur Lebaran saat itu, pengunjung bisa mencapai lebih dari seribu orang.
Bambung juga menyatakan bahwa ada petugas yang berjaga di setiap wahana, baik wahana di bawah maupun di atas. "Namun rata-rata, kalau mau ke bawah itu bersama-sama, tidak mau satu-satu. Nah, ini mungkin yang menyebabkan kelebihan muatan, ambrol," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kapasitas seluncuran maksimal hanya untuk 5--10 orang. Sementara saat kejadian, jumlah orang yang meluncur melebihi kapasitas. "Harusnya 5--10 orang di bawah nunggu, 5--10 meluncur, baru 5--10 di bawah naik lagi. Namun, tidak tahu tadi bagaimana, eror mungkin, sehingga terjadi seperti itu," ia melanjutkan.
Atas kejadian itu, Sandiaga menyimpulkan bahwa aspek CHSE belum diterapkan pengelola Kenjeran Park. Ia mengancam akan menutup destinasi wisata yang mengabaikan hal-hal yang berhubungan dengan keamanan, serta keselamatan para wisatawan.
Pencarian Eril
Sementara itu, proses pencarian Eril yang dikabarkan hilang sejak 26 Mei 2022 dilanjutkan kembali. Proses pencarian hari ini dimulai pada pagi hari. "Pencarian dimulai di pagi hari pukul 09.00 waktu setempat, yang dipimpin langsung Kepala Polisi Maritim Bern," demikian pernyataan pihak KBRI Bern.
Proses pencarian melibatkan berbagai pihak, mulai otoritas setempat, tim penyelam, dan SAR yang terdiri dari unsur polisi, polisi maritim, dan pemadam kebakaran sebagai pilot drone. Juru bicara keluarga, Elpi Nazmumazan, mengatakan bahwa pencarian tidak hanya memakai kapal, tapi mengerahkan dua macam drone untuk melacak keberadaan Eril.
"Selain boat, kami mendapatkan foto, video, dan laporan ada beberapa divers (penyelam) yang turun di bawah permukaan air melakukan pencaharian dan drone yang terbangnya rendah," kata Elpi, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com.
Emmeril Khan Mumtadz atau akrab disapa Eril yang merupakan mahasiswa lulusan ITB ini terbawa arus ketika berenang di Sungai Aare di Bern, Swiss. Kala itu, keluarga sedang berada di sana karena tengah mencari sekolah untuk Eril yang akan melanjutkan pendidikan S2 di Swiss.
Advertisement