Liputan6.com, Denpasar - Penulis dari Bali kembali mengisi posisi Penulis Emerging, Ubud Writers and Readers Festival 2022. Kali ini karya yang dipersembahkan penulis berupa cerita pendek (cerpen).
I Putu Juli Sastrawan, pemuda yang berasal dari dari Klungkung, Bali ini menghadirkan ragam tema dalam 5 cerpen yang dikirimkannya, mulai dari kronik penulis di Indonesia, isu Gerakan 30 September di Bali, hingga tema gender yang dikemas berdasarkan temuan arsip 1982.
Advertisement
"Lolos sebagai satu dari 10 Penulis Emerging Indonesia tidak berarti apa yang saya tulis sepenuhnya bagus dan seterusnya akan begitu, tapi paling tidak dengan latihan dan belajar, tulisan saya, atau tulisan kita hari ini, lebih bagus dari tulisan kita kemarin, tulisan kita bulan lalu, tulisan kita tahun lalu dan seterusnya dan seterusnya," ujar Bli Juli pada Liputan6.com, Minggu (29/5/2022).
Ide dan Kepekaan Seorang Penulis
Apalah penulis tanpa ide cemerlang sebagai bibit tulisannya. Bagi seorang Juli Sastrawan setiap ide tulisannya merupakan resonansi dari apa yang ditangkap oleh inderanya.
"Apa yang aku baca, tonton, dengar yang kemudian memengaruhi perasaanku sehingga kemudian memutuskan untuk menjadikannya cerita," ujar lelaki dari Klungkung, Bali.
"Misalnya, aku pernah dengar kalau ada orang yang susah mati, sudah ditunggu pun, kematiannya tak juga kunjung datang—amat merepotkan keluarga dan kerabat. Berangkat dari hal itu, aku biasanya membongkar pasang ide, dan latihan sampai selesai satu ide itu jadi tulisan," sambung penulis novel Kulit Kera Piduka itu.
Advertisement
Tentang Penulis Panutan
Setiap penulis tentunya menyukai tulisan dari penulis lain yang kemudian menjadi penutan dan idolanya. Begitu pun seorang Juli Sastrawan. Baginya, kehadiran karya penulis senior turut membawa pengaruh atas karya yang dilahirkannya.
"Menurutku selalu ada kalau soal mempengaruhi. Meskipun aku cenderung tak sadar bentuk pengaruhnya seperti apa. Tapi aku yakin, aku terbentuk dari apa yang aku baca dan dengar," dia mengatakan.
"Meskipun tak secara langsung mempengaruhi, tapi aku menyukai tulisan-tulisan Dazai Osamu, Alejandro Zambra, Bolano, Mahfud Ikhwan, Nukila Amal, Seno Gumira Ajidarma, Ayu Saraswati, Linda Christanty, Ernest Hemingway, AS Laksana, dan masih banyak lagi," lanjut pria yang sudah menulis sejak duduk di bangku SMP.
Tips Buatmu yang Ingin Ikuti Jejaknya
Terpilih menjadi salah satu Penulis Emerging, Ubud Writers and Readers (UWRF 2022) bisa saja menjadi salah satu impian penulis. Selain merupakan ajang bergengsi, masuk dalam lingkaran itu turut menyambungkan penulis dengan dunia literasi yang lebih luas.
Saat ditanya kiranya apa tips untuk bisa lolos Penulis Emerging, Bli Juli menjawab dengan kalimat kata syarat makna.
"Sebenarnya kalau memang ingin jadi penulis, penulis tak perlu saran, mereka akan tetap menulis walaupun tidak ada saran," jawab penulis yang juga merupakan tim komunikasi di satu sekolah internasional di Bali.
Meski demikian, Bli Juli tetap terbuka dan memberikan beberapa tips buatmu yang ingin menantang diri ke tahap yang lebih tinggi.
"Tips berikut sebenarnya mungkin juga sudah banyak penulis lain pernah sampaikan. Namun, saya akan tetap bagikan," dia mengatakan.
Perbanyak Membaca
Mengisi kepala dengan hal-hal menakjubkan itu sangat menghibur, selain akan memperkaya kosa kata, kita bisa belajar dari penulis lain juga soal cara bertutur mereka di dalam cerita.
Banyak Latihan dan Belajar
Setelah banyak baca, dia menjelaskan, imbangi dengan banyak latihan dan belajar. "Itu pun terjadi dengan saya. Sampai kapanpun, saya masih tetap belajar dan berlatih. Jika memang sedang ada tulisan dan ada kemungkinan ruang untuk tulisan kita, dicoba saja kirimkan. Kita tak pernah tau, sampai mana tulisan kita akan bergerak nantinya," Bli Juli memungkasi.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement