Chelsea Resmi Jadi Milik Miliarder Amerika, Dia Berani Beli Seharga Ini

Penjualan Chelsea F.C ke konsorsium yang dipimpin oleh miliarder Amerika, Todd Boehly, telah rampung.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 31 Mei 2022, 13:32 WIB
Todd Boehly, co-founder, chairman dan CEO Eldridge, berbicara selama Konferensi Global Milken Institute pada 2 Mei 2022 di Beverly Hills, California, AS. (Patrick T. FALLON/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan klub sepak bola ternama Inggris, Chelsea F.C dari miliarder Rusia Roman Abromovich ke konsorsium yang dipimpin oleh miliarder Amerika, Todd Boehly, telah rampung. 

Dilansir dari Forbes, Selasa (31/5/2022) Todd Boehly bergabung dengan Clearlake Capital Group, Miliarder Swiss Hansjörg Wyss dan miliarder Amerika Mark Walter – yang bersama-sama memiliki Los Angeles Dodgers, Los Angeles Lakers, dan Los Angeles Sparks dengan Boehly – dan lainnya untuk membuat tawaran yang menarik dalam pembelian Chelsea.

Boehly dan Clearlake akan berbagi kendali Chelsea F.C secara bersama-sama, menurut klub tersebut.

Pembelian Chelsea oleh Boehly dan kawan-kawan pun merogoh biaya yang fantastis, yaitu senilai USD 5,4 miliar atau setara Rp 78,7 triliun.

Pembelian Chelsea F.C oleh Boehly juga mengakhiri ketidakpastian yang dialami Abromovich, ketika hendak akan menjual klub tersebut ditengah perang Rusia- Ukraina.

Ini adalah akuisisi tim olahraga dengan harga tertinggi dalam sejarah, melampaui pembelian Brooklyn Nets dan hak operasi ke Barclays Center pada tahun 2019.

Miliarder China Joseph Tsai melakukan pembelian tim olahraga tersebut seharga USD 3,3 miliar atau setara Rp 48,1 triliun.

Abramovich—yang diberi sanksi oleh Inggris atas hubungannya dengan Rusia —tidak akan mendapat untung dari penjualan Chelsea, dengan hasil yang akan disumbangkan untuk amal di Ukraina, menurut pemerintah Inggris.

Forbes mencatat, kekayaan bersih Todd Boehly kini sebesar USD 4,5 miliar atau setara Rp 65,5 triliun.

Todd Boehly mendirikan perusahaan investasi Eldridge Industries pada tahun 2015, setelah membangun bisnis kredit Guggenheim Partners dan menjabat sebagai presiden.

Miliarder yang berbasis di Darien, Connecticut, AS itu berada di urutan 637 dalam daftar miliarder Forbes Tahun 2022.


Aset Dibekukan, Miliarder Rusia Roman Abramovich Jual Chelsea

Gelar Piala Liga Inggris musim 2005 menjadi trofi pertama Chelsea di bawah kepemimpinan Roman Abramovich. Mereka menyabet tiga Piala Liga Inggris pada tahun 2005, 2007 dan 2015. (AFP/Ben Stansall)

Sebagai informasi, Abramovich kehilangan kendali atas Chelsea setelah pemerintah Inggris membekukan asetnya di tengah upaya menekan dan mengecam Rusia atas invasi ke Ukraina.

Chelsea FC mungkin merupakan aset paling terkenal yang disoroti Barat atas perang di Ukraina.

Hingga Senin (30/5) tim tersebut telah beroperasi di bawah lisensi khusus pemerintah yang akan berakhir pada Selasa (31/5), dan penjualan klub tersebut sebelumnya telah disetujui oleh Liga Utama Inggris dan pemerintah Inggris.

Boehly, yang mengumpulkan kekayaannya melalui investasi luas termasuk hak lagu Bruce Springsteen dan firma taruhan olahraga DraftKings, mengalahkan tawaran dari miliarder Inggris Jim Ratcliffe dan Stephen Pagliuca, ketua bersama dan pemilik sebagian Bain Capital dari Boston Celtics - dalam pembelian Chelsea.


Imbas Perang Rusia-Ukraina, PBB Minta Miliarder Bantu Atasi Krisis Pangan

Kelangkaan pangan di Venezuela, menyusul krisis ekonomi dan politik yang terjadi di negara tersebut (AFP Photo)

Kepala Program Pangan Dunia PBB (WFP) menyerukan kepada para miliarder di seluruh dunia bahwa saatnya untuk mengambil tindakan ketika ancaman global tentang kerawanan pangan meningkat seiring perang Rusia-Ukraina dan dampak pandemi Covid-19. 

Dilansir AlJazeera, Direktur Eksekutif WFP David Beasley mengatakan dia melihat tanda-tanda menggembirakan dari beberapa orang terkaya di dunia, seperti Elon Musk dan Jeff Bezos.

Tahun lalu, Direktur Eksekutif WFP David Beasley telah menyuarakan di media sosial tentang pentingnya peran miliarder dalam menyumbang dana USD 6 miliar untuk mengatasi kelaparan dunia.

Sejak itu, "Musk memasukkan dana USD 6 miliar ke sebuah yayasan. Tetapi semua orang mengira dana itu datang kepada kami, tetapi kami belum mendapatkannya. Jadi saya sudah ada harapan," kata Beasley kepada The Associated Press di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi," katanya tentang Musk.

"Kami mencoba setiap sudut, Anda tahu: Elon, kami membutuhkan bantuan Anda, saudara," ungkap Beasley.

Beasley pun menegaskan bahwa seruannya tidak hanya untuk dua pakar teknologi terkenal itu, tetapi juga miliarder lainnya.

"Dunia berada dalam masalah yang sangat serius. Ini bukan hanya retorika. Maju sekarang, karena dunia membutuhkan Anda,” katanya.

Musk, orang terkaya di dunia, menyumbangkan sekitar lima juta lembar saham perusahaannyasekitar USD 5,7 miliar ke badan amal yang tidak disebutkan namanya pada November lalu. 

Sumbangan itu datang setelah postingan Musk di Twitter pada akhir Oktober 2022 mengungkapkan dia akan menjual saham Tesla sebesar USD 6 miliar dan memberikan uang itu kepada WFP jika organisasi tersebut nhisa menjelaskan bagaimana uang itu akan mengatasi kelaparan dunia.

Namun, pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS tidak menyebutkan nama penerima sumbangan dari Musk tersebut.

Infografis Pendatang baru miliarder dunia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya