Singa Penghuni Kebun Binatang China Berpotongan Rambut Bowl Cut

Warganet berspekulasi bahwa potongan rambut singa yang buruk dilakukan penjaga kebun binatang, tapi ternyata tidak demikian.

oleh Asnida Riani diperbarui 08 Jun 2022, 05:02 WIB
Seekor singa di Kebun Binatang Guangzhou, China jadi viral baru-baru ini karena gaya rambut yang aneh. (dok. Little Red Book/我跑不动了)

Liputan6.com, Jakarta - Seekor singa di Kebun Binatang Guangzhou, China, baru-baru ini jadi pusat perhatian karena gaya rambutnya yang agak retro. Ini bermula saat seorang pengunjung mengunggah foto singa di halaman Little Red Book miliknya, yang telah jadi viral sejak 28 Mei 2022.

Sementara singa biasanya terlihat agung dengan surainya yang megah, raja hutan ini tampaknya memiliki potongan rambut berlapis sebagai gantinya. Tidak sedikit warganet yang mirip dengan seorang anak yang dipaksa menerima potongan rambut bowl cut, melansir Says, Selasa (31/5/2022).

Beberapa warganet menyebutkan bahwa mereka telah mengunjungi kebun binatang seminggu sebelumnya dan singa tidak terlihat seperti itu. Yang lain berkomentar, untuk mencapai efek itu, perlu mencuci, memotong, dan mengeringkan surai atau rambut pada tengkuk singa.

Pengunggah foto tersebut berspekulasi bahwa "potongan rambut yang buruk" dilakukan oleh penjaga kebun binatang, tapi ternyata tidak demikian. Seorang juru bicara dari kebun binatang menjawab, lapor Mothership, mereka tidak melakukan apapun pada surai singa, dan itu terjadi secara alami.

Pihaknya menambahkan bahwa itu mungkin karena kelembapan tinggi atau cara singa merawat dirinya sendiri. Ini, lebih lanjut dijelaskan, mirip dengan bagaimana kucing merawat dirinya sendiri dengan menjilati cakarnya sebelum menyikat surainya. Akibatnya, penampilan surai singa terkadang mengalami perubahan kecil, tambahnya.

Faktanya, ini bukan kali pertama penampilan hewan di kebun binatang China menarik perhatian publik. Sebelum singa "berpotongan rambut bowl cut" sudah ada monyet memakai makeup.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dipaksa Pakai Makeup

Ilustrasi monyet/credit:unsplash.com/jamie

Awal Maret 2022, sebuah kebun binatang swasta di Taizhou, Jiangsu, tenggara China, jadi bulan-bulanan warganet. Pasalnya, beberapa karyawan mereka memanfaatkan monyet untuk berjualan makeup.

Aksi itu ketahuan setelah mereka mencoba menjual kosmetik lewat layanan live streaming. Tampak di sana bahwa monyet-monyet itu dipaksa mencoba riasan wajah yang ditawarkan.

Menurut SCMP, warganet kemudian melaporkan tindakan eksploitasi hewan itu ke otoritas manajemen informasi online setempat, demikian dilaporkan portal berita The Paper. Beberapa video menunjukkan petugas kebun binatang perempuan mengaplikasikan makeup di sekitar mata monyet.

"Saya paham bahwa produser video itu ingin menarik penggemar dengan memberi monyet-monyet itu perawatan spesial, tapi itu tidak sejakan dengan nilai kami. Mereka semestinya tidak fokus untuk menarik penonton tanpa mempertimbangkan dampak sosialnya," kata salah seorang pembocor rahasia.

Otoritas setempat akhirnya memerintahkan pihak kebun binatang untuk menghapus video itu di internet. Mereka juga dilarang menggunakan monyet demi kepentingan live streaming.


Kandang Singa Tanpa Singa

Ilustrasi Singa/https://unsplash.com/Mika Brandt

Kemudian tahun lalu, sebuah kebun binatang di Xichang, China jadi viral setelah seorang pengunjung melihat pemandangan yang tidak biasa di dalam kandang singa Afrika. Seorang pengunjung bernama Tang membagikan video yang menunjukkan tanda yang terlihat di luar kandang singa.

Namun, di klip yang dimaksud, Tang menunjukkan hewan sebenarnya yang terlihat di dalam kandang: seekor anjing Golden Retriever yang sedikit bingung. Setelah video itu viral di media sosial Tiongkok, Kebun Binatang Yuanjiashan menjelaskan bahwa itu adalah kesalahan.

Menurut SCMP, seorang karyawan memberi tahu Tang bahwa singa itu dipindahkan ke lokasi lain dan mereka tidak menurunkan tanda itu. Tang, bagaimanapun, mencatat bahwa tidak ada singa yang terlihat di tempat lain di kebun binatang.

Di sisi lain, media pemerintah China, Global Times melaporkan bahwa anjing yang tampak hilang itu sebenarnya milik pemilik kebun binatang. Kebun binatang pun telah meminta maaf dan mengatakan bahwa sekarang ada singa.


Dilempar Batu

Ilustrasi Kangguru. (Foto: AndyLeungHK / Pixabay)

Beberapa tahun sebelumnya, perbuatan tidak terpuji justru dilakukan pengunjung kebun binatang. Seekor kanguru betina di kebun binatang yang terletak di Fuzhou, Provinsi Fujian, China, tewas setelah dilempari batu oleh pengunjung karena hewan itu "tidak cukup aktif."

Berita kematian marsupial berusia 12 tahun itu muncul lebih dari sebulan setelahnya, The New York Times mengungkapkan. Penjaga kebun binatang menemukan hewan itu dengan kaki terluka setelah setidaknya satu pengunjung melemparkan batu untuk membuatnya melompat.

Hasil otopsi dilaporkan menunjukkan bahwa kanguru mati karena ginjal yang pecah, setelah dokter hewan merawat kaki yang terluka tanpa mengetahui bahwa hewan itu mengalami pendarahan internal. "Beberapa orang dewasa melihat kanguru tidur dan mengambil batu untuk dilemparkan ke mereka," kata seorang penjaga kebun binatang kepada Haibattered melalui Metropolis News, seperti dilansir Stuff NZ.

Karyawan mencoba untuk mencegah kerumunan, kata pekerja itu, tapi "setelah kami membersihkan area pajangan batu, mereka pergi untuk menemukannya di tempat lain." Beberapa hari kemudian di kebun binatang yang sama, seekor kanguru jantan berusia lima tahun terluka setelah seorang pengunjung diduga melemparkan sebagian batu bata ke dalam kandang. 

Hewan itu selamat dan diperkirakan pulih sepenuhnya. Setelah kedua insiden tersebut, penjaga kebun binatang memindahkan semua benda yang dapat dibuang pengunjung ke kandang hewan. 

"Kami telah membersihkan semua batu dari area habitat, dan mereka hanya mencarinya di tempat lain, itu menjijikkan!" ia berkata

Infografis Cuaca Ekstrem Ancam 17 Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya