Aksi Pakaikan Mukena ke Kipas Angin Jadi Tren, Dianggap Menghina Islam oleh Menteri Agama Malaysia

Warga Malaysia didesak melapor ke otoritas agama setempat jika menemukan orang-orang yang mengikuti tren TikTok mendandani kipas angin mereka dengan mukena.

oleh Asnida Riani diperbarui 01 Jun 2022, 20:03 WIB
ilustrasi mukena/freepik

Liputan6.com, Jakarta - Warga Malaysia didesak melapor ke otoritas agama setempat jika menemukan orang-orang yang mengikuti tren TikTok mendandani kipas angin mereka dengan telekung alias mukena. Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Datuk Idris Ahmad membuat pengumuman setelah melihat tren yang tampaknya populer di kalangan anak muda, lapor Bernama, seperti dikutip dari Says, Selasa, 31 Mei 2022.

Ia mengatakan, ini mengacu pada semakin banyak video di TikTok yang menampilkan pria dan wanita Muslim yang salat di samping kipas angin yang dipakaikan mukena seolah itu adalah pasangan mereka.

Sederet video menunjukkan mereka melakukan salam, seiring gerakan kipas memutar yang membuatnya seolah orang salat yang juga sedang salam. Beberapa rekaman bahkan menunjukkan mainan mewah yang dilekatkan pada kipas hingga menyerupai seseorang.

Idris menekankan bahwa tindakan itu tidak boleh terjadi karena merupakan penghinaan terhadap Islam. "Saya menyarankan mereka untuk memperkaya diri dengan ilmu agama, mencari bantuan ustaz, atau mengikuti pengajian di masjid atau surau," kata Idris.

Ia menambahkan, "Jangan menghina Islam dan mengikuti secara membabi buta apa yang ditampilkan di YouTube atau sumber tidak dikenal lainnya. Praktik tidak masuk akal ini harus dilaporkan ke kantor agama agar dapat diambil tindakan."

Pencarian di TikTok menemukan bahwa "makmum salat kipas angin" mendapatkan banyak hasil. Beberapa klip menampilkan guru agama yang mengecam tren tersebut karena hal-hal yang berkaitan dengan agama tidak boleh dijadikan "lelucon" meski tujuannya hanya untuk menghibur.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kontroversi Tren TikTok Sebelumnya

Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Pada awal tahun, tren TikTok "Unboxing by Husband" juga mendapat kecaman di Malaysia. Itu kedapatan dilakukan pasangan pengantin baru, yang mana kemunculannya mendapat reaksi keras dari publik saat itu, Malay Mail melaporkan.

"Unboxing by Husband" atau "Unboxing Pengantin" ini melibatkan pengantin baru, khususnya wanita berhijab. Tren ini melihat pasangan mempelai berdiri di depan cermin dalam pakaian pengantin mereka dengan pengantin pria melepas aksesori kepala pengantin wanita hingga kerudung mereka di depan kamera.

Banyak yang mengambil bagian dalam tren ini untuk "memperingati momen bahagia sambil mengumumkan bahwa mereka sudah jadi suami dan istri yang sah." Tapi, tidak semua orang setuju dengan pengantin wanita yang "di-unboxing" oleh suami mereka, menyebut bahwa itu bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

"Apakah kalian tidak merasa malu merekam video seperti itu? Aurat seorang istri perlu dijaga oleh suaminya,” tulis salah satu pengguna, sementara yang lain menulis, "Pengantin baru yang masih muda akhir-akhir ini begitu mudah terpengaruh hal-hal yang tidak pantas demi tren, namun nyatanya justru mempermalukan diri sendiri dan keluarga."


Menjauhi Tren

Ilustrasi Cincin Pernikahan Credit: pexels.com/Sandy

Departemen Agama Islam Perak menyarankan umat Islam untuk menjauhi tren tersebut, dengan mengatakan bahwa wajib bagi suami untuk melindungi kehormatan istri mereka. "Tindakan 'unboxing' bukan bagian dari ajaran Islam karena itu adalah awal dari dosa dan mengundang fitnah," katanya dalam unggahan Facebook, beberapa bulan lalu.

Unggahan itu dibagikan Departemen Pengembangan Islam Malaysia. Pencetus Ummah (PU) Syed juga mengecam tren tersebut, menggambarkannya sebagai "sesat."

PU Syed berpandangan bahwa seorang istri adalah milik suaminya dan haram bagi suami untuk memperlihatkan auratnya atau aurat istrinya. "Istri kita adalah milik kita. Kita tidak bisa membagi kecantikan dan pesona mereka dengan orang lain, semuanya milik kita sebagai suami," ia mengatakan pada mStar.

“Kita boleh saja jadi muda dan mencoba hal-hal baru, tapi kita harus menaati hukum Tuhan dan tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu," tuturnya. "Jangan ikut-ikutan omong kosong karena tidak membawa manfaat apa-apa."


Terlalu Berlebihan

Ilustrasi cincin kawin (dok.unsplash/sandy miar)

Perintis Mufti, Datuk Dr Mohd Asri Zainul Abidin, mengatakan, seperti dilaporkan The Star, kemajuan teknologi telah membuat orang mengekspos diri mereka yang kemudian mencerminkan kebanggaan dan kesombongan. Ia menyebut kebutuhan untuk memamerkan barang-barang telah membuat mereka rentan terhadap tren seperti tren "unboxing" hanya untuk mengumpulkan likes di media sosial.

"Mengungkap istri Anda untuk dilihat publik dan hanya demi menciptakan tren terlalu berlebihan," katanya pada Bernama.

Ia mengatakan bahwa menurut sebuah hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari, Nabi (SAW) mengatakan jangan menyentuh wanita dan jangan melihat wanita lain, dan memberi tahu suami tentang sifat-sifatnya sama dengan suaminya benar-benar melihat wanita itu.

"Nabi Muhammad (SAW) melarang seorang wanita untuk membicarakan tubuh wanita lain pada suaminya karena itu akan meningkatkan keinginan suaminya terhadap wanita lain itu,” tambahnya.

Sementara itu, Mufti Penang, Datuk Seri Dr Wan Salim Wan Mohd Noor, mengatakan pasangan baru menikah yang melakukan tren unboxing telah kehilangan rasa malu. Ia mengatakan tindakan seperti itu tampaknya menunjukkan bahwa Muslim tidak menekankan rasa malu yang dianggap sangat penting oleh Islam.

Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya