Liputan6.com, Chengdu - Seorang pria berusia 24 tahun dari Chengdu, China harus membayar setidaknya US$ 150.000 atau setara Rp 2,1 miliar untuk biaya perbaikan mobil orang lain.
Itu terjadi setelah ia menginjak-injak dan merusak empat kendaraan mewah di tempat parkir hotel sambil mabuk, demikian dikutip dari laman Oddity Central, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga
Advertisement
Insiden itu terjadi pada malam hari tanggal 21 Mei 2022, ketika seorang pria yang jelas-jelas mabuk difilmkan menendang dan menginjak-injak sejumlah mobil mewah meskipun pacarnya berusaha keras untuk menghentikannya. Tidak jelas apa yang mendorong reaksi semacam ini dari pelaku, yang disebut hanya sebagai Gao oleh media Tiongkok.
Tetapi mengingat dia terlihat sangat mabuk, penjelasan yang logis mungkin tidak ada.
Mobil yang rusak termasuk Lamborghini dan dua Rolls Royce, dan biaya perbaikan diperkirakan lebih dari 1 juta yuan (US$ 150.000).
Vandalisme Gao ditemukan oleh staf di sebuah hotel mewah di Chengdu, provinsi Sichuan China.
Setelah menerima keluhan dari pemiliknya, mereka meninjau rekaman kamera keamanan dan menemukan pria mabuk itu melampiaskan amarahnya pada mobil meskipun pacarnya berusaha menghentikannya.
Media China melaporkan bahwa keesokan paginya, setelah sadar dan mengetahui apa yang telah dia lakukan, Gao pergi ke kantor polisi dan menyerahkan diri.
Dia telah ditangkap dan didakwa melakukan vandalisme. Tidak jelas apakah dia akan mendapatkan hukuman penjara, tetapi dia pasti harus menanggung biaya perbaikan untuk mobil mewah yang rusak.
Rekaman yang dirilis menjadi viral di media sosial China minggu lalu, dengan sebagian besar komentator mengkritik perilaku Gao.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diduga Berenang Sambil Mabuk, Pria Irlandia Ini Tewas Tenggelam
Seorang pria Irlandia dilaporkan tenggelam saat berenang di laut lepas pantai Kota Costa Blanca, Alicante pada Kamis 30 September 2021.
Pria berusia 40 tahun itu dikatakan mengalami kesulitan sesaat sebelum pukul 17.30 di perairan lepas Pantai Albufereta, barat laut pusat kota.
Dilansir dari laman Daily Mail, pria tersebut diduga telah bedebat dengan rekannya sebelum masuk ke dalam air. Laporan lokal yang belum dikonfirmasi menunjukkan bahwa ia minum alkohol saat kejadian.
Seorang nelayan kemudian melihatnya mengambang di atas air dan membawanya ke garis pantai.
Polisi dan paramedis dikerahkan dan mempraktikkan CPR padanya. Namun, upaya mereka berakhir sia-sia dan pria tersebut dinyatakan tenggelam di tempat.
Playa de la Albufereta adalah pantai berpasir yang dapat dicapai dengan berkendara singkat ke barat laut pusat kota Alicante. Merupakan tempat populer bagi penduduk setempat.
Pengadilan telah membuka penyelidikan rutin dan sedang menunggu laporan polisi dan hasil post-mortem yang diperkirakan tidak akan dipublikasikan.
Sejauh ini belum diketahui apakah pria tersebut ekspatriat atau turis. Sebab baik identitas maupun kewarganegaraan pasangannya belum diungkap.
Markas Besar Polisi Nasional Spanyol di Alicante hingga kini belum berkomentar terkait hal tersebut.
Advertisement
Upaya Penyelamatan Sia-sia
Seorang juru bicara pusat koordinasi darurat yang dikelola pemerintah daerah mengonfirmasi bahwa ada seorang pria 40 tahun telah meninggal karena tengglam di pantai Albufereta.
“Kami menerima telepon pada pukul 17.30 kemarin (Kamis) yang mengatakan seorang pria ditarik tak sadarkan diri dari laut.
“Penelepon mengatakan para saksi sedang mempraktikkan CPR dasar pada pria itu dan polisi terus mencoba menghidupkannya kembali ketika mereka tiba.
“Paramedis dikerahkan dan terus berusaha menyelamatkannya. Namun, tidak ada yang dapat mereka lakukan dan pria itu dinyatakna meninggal di tempat.
“Sebuah otopsi sekarang akan dilakukan.”
Departemen Luar Negeri Irlandia mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Departemen Luar Negeri mengetahui kasus ini dan memberikan bantuan konsuler. Departemen tidak mengomentari rincian kasus konsuler."
Truk Tabrak 5 Anak SD di Jepang, Efek Mabuk
Seorang sopir truk di Jepang menabrak lima anak SD akibat mabuk pada Senin 28 Juni 2021. Kecelakaan itu mengakibatkan dua siswa SD tewas, sementara tiga orang lainnya terluka serius.
Sopir bernama Hiroshi Umezawa (60) kemudian ditahan di TKP, selain itu rumah dan kantornya langsung digeledah. Polisi juga memeriksa kadar alkohol di tubuh pelaku. Hasilnya, polisi mendeteksi kadar alkohol Umezawa melewati batas untuk mengemudi.
Sopir truk itu juga telah mengakui bahwa dirinya habis minum alkohol. Ia berkata sedang bermanuver untuk menghindari tiang listrik, demikian laporan Kyodo, dikutip Kamis (1/7/2021).
Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.30 sore di kota Yachimata, prefektur Chiba, ketika anak-anak SD baru pulang sekolah. Truk yang dikemudikan Umezawa menabrak barisan anak-anak SD itu. Polisi menyebut sopir tidak menginjak rem ketika menabrak.
Perusahaan transportasi tempat Umezawa bekerja berkata pelaku dalam perjalanan kembali ke kantornya. Perusahaan Nanbu Corp. turut mengakui bahwa pihak mereka tidak melaksanakan tes alkohol secara rutin dan mempercayai sopir agar tidak minum-minum saat kerja.
Presiden Nanbu, Tatsuhiro Chinen, meminta maaf atas kejadian ini. Ia menyesalkan bahwa Umezawa berkendara saat mabuk. Umezawa sendiri telah bekerja di perusahaan itu selama 16 tahun sejak 2005.
"Hal seperti itu seharusnya tidak pernah terjadi," ujarnya.
Advertisement