Liputan6.com, Jakarta - Tesla, produsen mobil listrik terbesar di dunia, dikabarkan telah mendaftarkan pendirian kantor di Thailand dengan modal sekitar USD 87.700 atau setara Rp 1,27 miliar. Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Perdagangan Thailand.
Dikutip dari Thai Enquire, Selasa (31/5/2022) Departemen Pengembangan Bisnis Kementerian Perdagangan Thailand mengatakan bahwa Tesla (Thailand) Ltd. akan menjual kendaraan listrik (EV) termasuk mobil penumpang, truk pick-up, dan banyak lagi.
Advertisement
Adapun anggota direksi perusahaan termasuk tiga direktur Tesla: David Jon Feinstein, Vaibhav Taneja, dan Yaron Klein.
Namun, produsen mobil listrik tersebuut tampaknya hanya akan menjual kendaraan tanpa memproduksi atau merakit produknya di Thailand.
Sementara di Indonesia, Tesla dikabarkan telah menunjukkan minat dalam investasi baterai dan pabrik EV di kompleks industri di provinsi Jawa Tengah, lapor Jakarta Globe.
Indonesia adalah pemasok nikel terbesar di dunia, bahan baku utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
Masuknya Tesla ke Thailand selaras dengan kebijakan pemerintah negara itu yang mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk mendukung transisi ke netralitas karbon.
Pada Maret 2022, pemerintah Thailand menyetujui 3 miliar baht dari anggaran fiskal tahun 2022 untuk mendanai insentif pada kendaraan listrik, termasuk subsidi harga eceran dan pembebasan cukai.
Selain itu, Thailand juga telah mengembangkan rencana dalam 10 tahun untuk industri otomotif untuk beralih dari mobil yang menggunakan bahan bakar fosil ke kendaraan listrik.
Rencana tersebut bertujuan agar kendaraan listrik dapat menyumbang setengah dari total produksi mobil di Thailand pada tahun 2023.
Kata Menko Luhut Soal Investasi Tesla ke Indonesia: Butuh Waktu
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, perusahaan milik Elon Musk memastikan akan melakukan investasi di Indonesia. Namun untuk mewujudkan hal tersebut memerlukan waktu waktu dan proses yang panjang.
Untuk diketahui, meskipun sudah bertemu langsung dengan Elon Musk, sampai saat ini belum ada kesepakatan resmi yang dicapai antara Indonesia dengan pihak Tesla, Inc.
“Masuknya investasi dari suatu perusahaan itu tidak semudah menjentikkan jari, ini butuh proses dan waktu yang tidak sebentar. Apalagi ini investasi dengan nilai jumbo. Jadi kita harus sabar, supaya nantinya bisa benar-benar membawa manfaat besar bagi masyarakat dan negara seperti yang kita semua harapkan,” ungkap Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan resmi, Senin (23/05/2022).
Kemenko Marves telah menjalin komunikasi yang sangat baik sejak dua tahun belakangan baik dengan Elon Musk dan juga Tesla. Pendiri SpaceX tersebut, menurutnya, sangat tertarik untuk melakukan investasi terhadap industri nikel di Indonesia yang dinilai sangat menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan ekosistem kendaraan listrik.
Sejak pertemuan delegasi Indonesia di pabrik perakitan kendaraan listrik Tesla di Austin, Texas, pada 26 April lalu, lanjut Menko Luhut, pihak Kemenko Marves dan tim dari Tesla yang ditunjuk oleh Elon terus melakukan negosiasi secara intensif untuk merumuskan berbagai hal terkait detail formula investasi yang akan dipakai. Namun demikian, keputusan akhir mengenai investasi akan berada di tangan perusahaan.
“Tim dari Tesla bergerak sangat cepat. Mereka sudah datang ke Indonesia awal bulan ini, mengunjungi beberapa pabrik pengolahan nikel, dan kita juga merespon dengan tidak kalah cepat untuk menunjukkan keseriusan dan support kita. Tapi yang harus diingat, ini masih dalam tahap negosiasi, jadi sekali lagi, semua harus bersabar,” lanjut Luhut Binsar Pandjaitan.
Sementara itu, dalam kunjungan ke pabrik SpaceX di Boca Chica, Texas beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo yang didampingi Menko Luhut juga telah menyampaikan bahwa pembicaraan antara Indonesia dengan Elon Musk akan meliputi bahasan mengenai investasi, teknologi dan inovasi.
Dari pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengundang orang terkaya di dunia itu datang ke Indonesia pada bulan November nanti untuk menghadiri forum The Business 20 atau B20 yang merupakan outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional.
Advertisement
Investasi Tesla di Indonesia Usai Jokowi Bertemu Elon Musk: Ekosistem Baterai Mobil Listrik
Investasi Tesla di Indonesia menemui titik cerah. Menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, sudah ada komitmen yang dihasilkan dari pertemuan Presiden Joko Widodo dan CEO Tesla, Elon Musk di kantor Space X, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Meskipun begitu, ia belum mau mengungkap besaran nilai investasi yang akan dikucurkan di Indonesia.
"Saya sampaikan, bahwa Tesla kemarin itu Insya Allah akan diumumkan nanti pada waktunya. Pasti banyak wartawan nanya saya beberapa investasinya, Bapak Presiden sudah membangun komitmen itu," ujarnya dalam acara Road to G20: Investment Forum Kementerian, ditulis Kamis (19/5/2022).
Sebelumnya, saat bertemu dengan Elon Musk, pria yang akrab disapa Jokowi ini mengatakan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut perintahnya kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan untuk berbicara dengan orang terkaya di dunia itu.
"Tindak lanjut perintah saya untuk berbicara dengan Elon mengenai investasi, mengenai teknologi, mengenai inovasi, dan sekarang saya ke sini dan bertemu langsung dengan Elon untuk mendiskusikan kerja sama yang akan datang," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Elon Musk mengaku sangat tertarik dengan masa depan Indonesia. Indonesia terlihat sangat optimistis terhadap masa depan dan memiliki energi positif.
"Saya rasa Indonesia memiliki potensi yang besar, dan saya rasa kita melalui Tesla dan Space X akan mencoba beberapa kerja sama dengan Indonesia," ungkap Elon Musk.